DIFFERENT'3

6K 322 1
                                    

Hari senin pagi, seperti biasa Milly sedang  duduk di taman bekang rumah nya. Wanita yang masih mengunakan Piyama itu sedang menikmati embun pagi. Dari arah pintu, wanita berwajah Angkuh itu berdiri sembari menatap adik bungsu nya.

"Milly bikin sarapan gue mau makan!" Ujar Jesse dengan nada memerintah.

Milly menatap Jessi yang sedang berdiri di ambang pintu. "Kan Bi Entin adan Kak!" Ujar Milly, Jessi berjalan kearah Milly ia menjambak rambut Panjang Milly.

"Ahkk..." Pikek Milly Jessi semakin kencang menjambak rambut nya.

"Lo nggk mau turutin kemauan gue?" Ujar Jessi dengan nada bicara merendah.

"Iy....iya kak Milly bikin sarapan!" Ujar Milly membuat Jessi melepaskan jambakan nya. Setelah Jessi melepaskan jambakan nya, Milly pun pergi ke dapur untuk membuat sarapan Jessi.

"Loh non Milly kok masak! Biar Bibi Saja non!" Ujar Bi Entin pembantu rumah tangga di rumah Milly.

"Ehh, nggk usah bik. Nggk pa pa Biar Milly aja yang masak!" Ujar Milly Jessi memperhatikan Milly dan pembatu nya.

"Udah deh Bik! Biarin aja dia ini yang mau!" Ujar Jessi sewot. Wanita itu duduk di mini bar.

Milly mengiris bawang merah, karna tidak hati hati Tangan nya teriris oleh pisau yang ia gunakan. "Shhh.." Milly meringis melihat darah di jari nya.

Jessi memutar bola mata nya jengah.
"Gitu aja lebay!" Cibir Jessi. Millya tau sejak dulu, Jessi tidak pernah menyukai nya.

Milly tak menghiraukan perkataan Jessi perempuan itu mencuci tangan nya. Dari arah tangga terdengar suara langkah kaki, Cris berjalan dengan santai kearah kedua adik nya. "Loh Milly kamu ngapain di dapur?" Tanya Cris Heran.

"Hem, Milly pingin Masak kak!" Ujar Milly sedikit berbohong. Ia takut ketika Jessi manatap tajam Diri nya.

"Kan ada Bik Entin!" Ujar Cris berjalan kearah adik nya itu.

"Emh nggk pa pa kok Kak! Milly yang mau sendiri kok!" Ujar Milly menatap kearah Jessi yang sedikit menyeringai.

"Udah lah kak Biaran aja. Biar anak Manja ini rasain, Masak itu seperti apa bukan tau nya makan aja!" Cibir Jessi membuat Milly menundukan wajah nya.

Cris membuang nafas nya kasar, ia pun mengacak surai Hitam Milly dan melangkah pergi. Jessi, perempuan itu Iri, Cris lebih perhatian kepada nya. Cris lebih memprioritaskan Milly dari pada diri nya.

Pernah suatuh hari Jessi meminta Cris untuk menjemput Diri nya. Namun Di saat bersamaan, Milly juga meminta Cris untuk menjemput nya. Cris lebih memilih untuk menjemput Milly, hari itu Jessi sangat kesal kepada Milly. Bahkan di dalam hati nya sudah tertanam dendam.

Milly melanjutkan aksi memasak nya. Tanpa sengaja lengan putih mulus nya tersenggol oleh Wajan yang panas. Spatula yang di pengang oleh Milly jatuh di lantai.
"duhh, lo tuh bisa masak nggk sih!" Gertak Jessi.

"Ini kak tangan aku melepuh." Ujar Milly dengan mata yang sudah berair.

"Gitu aja Manja! Maka nya jangan jadi anak Manja! Lo itu perempuan nggk berguna tau nggk!" Ujar Jessi ia menarik rambut Milly lalu menghempaskan nya. Membuat Milly merasakan sakit di sekitar kepala nya.

"JESSI! Lo tuh apa apan  sih!" Bentak Cria yang melihat perlakuan Jessi kepada Milly.

"Belain terus belain! Karna adik lo dia bukan gue!" Ujar Jessi menahan tangis nya lalu pergi menuju kamar nya.

Cris menolong Milly ia mematikan kompor, setelah itu dia memapah Milly untuk duduk di sofa. "Jessi bener bener keterlaluan!" Ujar Cris dengan nada emosi.

DIFFERENT ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt