DIFFERENT'9

3.3K 212 0
                                    

Pandangan Milly lurus, perempuan itu masih mengaduk aduk makanannya. Wajahnya tampak seperti mayat hidup. Ada lingkarang hitam di bawah matanya. Aiko, menatap Milly kasihan.

"Sayang di makan ya." ucap Aiko mengelus kepala Milly lembut.

Milly sidikit melirik Aiko. Kemudian mengangguk pelan. Milly menyuapkan nasi terasebut kedalam mulutnya. Rasany hambar, sama sekali ia tidak merasakan apa pun.

"Non Milly di depan sudah ada Den Nathan." kata salah satu pembantu rumah tangga di ruamh Milly.

"Suruh dia masuk bik." jawab Aiko, wanit berseragam itu mengangguk. Lalu pergi dari hadapan mereka.

Milly malas jika harus bertemu dengan iblis itu. Kemarin, Nathan menjambak rambutnya karna ia telah kabur dari dirinya beberap hari lalu. Dan sekarang, apa yang akan di lakukan iblis itu. Milly menunduk, hanya Badai yang mampu menyanyangi nya dengan tulus.

"Selamat pagi tante. Selamat pagi sayang." ujar Nathan mencium tangan Aiko, dan mencium kening Milly. Aiko tersenyum melihat Nathan.

Sepertinya Nathan juga begitu mencintai Milly. Begitulah kira kira pikiran dari Aiko. "Selamat pagi Nathan, ayo sarapan dulu." ajak Aiko.

"Ah, tidak usah tante. Nathan sudah sarapan tadi." balas Nathan sopan. Aiko melirik Milly yang sedang makan secara perlahan.

"Milly, cepat habiskan makanan nya. Nggk enak jika Nathan terus menunggu." kata Aiko kepada Milly.

"Tidak ap kok Tan. Nathan masih nunggu Milly." balas Nathan tersenyum.

"Nathan bukannya ada kuliah pagi, kenapa nggk berangkat dulu." Milly memberanikan diri untuk bicara kepada Nathan.

"Eum, tidak apa sayang kamu habiskn dulu ya. Makanan nya." jawab Nathan ada sedikit penekanan di setiap perkataannya.

"Tuh kan Mil, Nathan tuh baik loh. Mau nungguin kamu. Gih kamu cepetan." Aiko kembali berkata.

Dengan terpaksa, Milly harus menghabiskan makanannya. Sebenarnya malas, kepada Nathan. Milly tidak suka Nathan, Nathan jahat, Nathan kejam dan Nathan Bajingan.

Setelah menyelsaikan makannya. Milly pamit kepada Aiko untuk pergi ke kampus. Begitu juga dengan Nathan. Mereka masuk kedalam mobil Nathan.

Nathan melajukan mobilnya, awal nya biasa saja namun, tak berapa lama lelaki itu menaikan kecepatan mobilnya, membuat Milly ketakutan.

"Nathan Aku takut. Aku mau turun." ucap Milly yang sangat panik.

"Gue nggk suka! Lo ngusir gue di depan Mami lo." kata Nathan kesal.

"A...aku..."

"Lo tuh harus nurut sama gue!" seru Nathan, Milly masih menangis.

Sitttttt......

Mobil Nathan berhenti mendadak membuat kepala Milly terbentur dasboard. "Lo ngerti kan apa kata gue!" seru Nathan, Milly mengangguk. Kepalanya terasa sangat sakit.

Tangan Nathan menjabak rambut Milly. "Denger kata gue!" seru Nathan lagi, membuat Milly meringis kesakitan.

Dengan sedikit kencang, Nathan menghempaskan kepalanya. Lelaki itu mendekat, lalu mencium bibir Milly. Milly hanya bisa menangis, Nathan memang sudah mengambil ciuman pertamananya. Kemarin, ketika ia tahu sifat asli dari seorang Nathan.

Nathan melepaskan bibirnya. "Cukup manis. Lain kali kita coba yang lebih manis." kata Nathan dengan seringaian di bibirnya.

Milly tak mau berlama lama. Perempuan itu pun, turun dari mobil Nathan. Milly menghapus sisa air matanya sebelum berjalan masuk kedalam lingkungan kampus.

DIFFERENT ✔Where stories live. Discover now