part 2

113 27 6
                                    

Bruukkkk

"Punya mata ga sih loh ?!!!" Bentaknya

Aleta tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang sehingga handphone yang di pegang dia jatuh

"Kamu punya mata ga ?"ucap Aleta menatap lelaki itu dengan santai menahan rasa takut

"Lah lo kok malah nanya balik" kesalnya

"Lagian kamu udah tau aku punya mata malah nanya"

"Si anjir ngelunjak ni cewe" ucap teman perempuannya

"Lu ga mau minta maaf apa ?" Lelaki itu angkuh

"Yang salah siapa yang minta maaf siapa ? Situ waras ?" Aleta megambil handphone dia yang jatuh dan memberikannya

"Mau lo apa njir"

"Wait wait, oke disini yang jalan nya sambil main hp siapa ? Kamu kan ? Makannya kalo jalan tuh jangan kaki aja yang dipake tapi mata juga" Aleta yang hendak pergi berlalu pergi

"Belum tau gua aja ya tu anak , woi gua Angkasa, lu ga budek kan ?" ucap dia dan Aleta masih berjalan kemudian menoleh

"Terus aku perduli ? Mau kamu angkasa kek daratan kek lautan, yang penting punya mata dipake." Kesal Aleta

Tangannya tiba tiba dicekal olehnya

"Apaan si, lepas"Aleta meronta ronta

"Lo tuh ya ga tau diri banget sih jadi orang" ucap wanita

Tak lama kemudian Alfano datang dan melepas cengkraman tangan Angkasa

"Jangan sentuh cewe gue" ucap Alfano tegas, Aleta kaget dan sempat menyenggol lengan Alfano menyuruh bahwa jangan terlalu emosi, kemudian Alfano mengisyaratkan untuk diam

"Cewe lo ? Ajarin ke cewe lo sopan santun ya murahan banget jadi cewe" ucap wanita 

DEG

Aleta diam mencerna kata kata wanita itu, cuma karna hal sepele sampai dirinya dibilang murahan ? Hanya karena itu ? yakin ? Rahang fano mengeras ingin sekali rasanya menghajar perempuan itu namun Alfano masih waras dan mengundurka niatnya

"Maksud lu apa bilang dia murahan ? Ada hak apa lu bilang dia gitu ? Lu ga tau kan gimana sifat dia aslinya, cuek, dingin, polos dan dandanannya juga ga kaya lo. Cuma gara gara ini doang dia di bilang murahan ? Ga punya kaca lo dirumah ? Gua beliin nanti." Ucap fano berapi api

"Lu jangan bentak cewe dong" ucap lelaki temannya angkasa

Mengapa Angkasa disini diam ?

"Kenapa emang ? Ga suka kalo gua bentak dia ? Masalah buat lu ? Coba lu di posisi Aleta gimana ? Liat dia sekarang nangis aja enggak coba liat temen lu udh mewek, dandanan kek ondel ondel kejebur empang aja so so an" Alfano yang begitu cerewet ketika Aleta di lakukan seenaknya oleh orang lain

"Ouh namanya Aleta" batin Angkasa

"Udah ayo fano udah ditunggu sama yang lain"Aleta menggandeng tangan Alfano

"Awas lu kutil badak" ucap Alfano pada teman angkasa

"Awas lu kutil kuda" lelaki itu menjawab

"Awas lu ketek anjing" ucap Alfano berlalu pergi menariknya

"Anjing mana punya ketek fano" Aleta memberi tahu

"Bodoamat al" kesal Alfano

Di meja sudah ada anin, nesya, rafiq, adhi dan beberapa cemilan

"Lu lama amat si cuk udah kaya pesawat ngesot" ucap Adhi kesal menunggu mereka lama sekali

"Gimana caranya anjir pesawat ngesot"ucap Anin

"Tadi ada masalah" Jelas Alfano

"Hah!! Sama siapa ?" Ucap mereka berbarengan

"Sama gengnya angkasa" Aleta santai sambil meminum coffe late

"Demi apa anjir gila gila gila sekalinya punya maslaah sama Angkasa" ucap Nesya heboh

"Iya cuma gara gara angkasa main hp terus nabrak aku terus dia bentak aku dan aku dibilang murahan, ga tau diri sama temennya" Aleta menjelaskan secara singkat

"Ya ampun kurang cuka tuh mereka, terus Angkasa gapapa kan ?" Ucap anin yang masih sempat sempatnya bercanda

"Si goblok orang temen lu yang di bentak malah tanya Angkasanya" ucap Rafiq sambil menoyor kepala Anin

"Hehe canda fiq, lu gapapa kan beb"ucap Anin memperhatikan Aleta

"telat ah, gapapa kok cuma jleb doang sih" Aleta sebal

"Yaudah ayo sekarang jangan di fikirin mending ngopi" ucap Rafiq mencairkan suasana

"Jangan di fikirin, selama ada gua lu bakalan aman" bisik Alfano mebuat hatinya sedikit tenang

Benar saja kami bercanda tawa seakan akan masalah yang tadi sudah hilang,  waktu menunjukan pukul 10 malam, pada akhirnya Alfano mengantarkan Aleta pulang

"Assalamualaikum" Aleta memasuki rumah langsung dihadapkan oleh kedua orangtuanya

"Jam segini dari mana aja kamu ? Ga betah dirumah ?" Ucap Ayah lantang

"Kan tadi aku udah izin" Aleta santai sambil meninggalkan mereka

"Punya anak ga tau diri" Maki Ayahnya, Aleta menghiraukan

Ada satu hal yang harus kalian tau, tentang Aleta bersikap seperti ini kepada mereka, karena dari awal dirinya  sudah malas hidup tapi kata Omah harus tetap semangat dan ga boleh iri sama apa yang diberikan mereka kepada adiknya, andai jika tidak ada Omah disisinya mungkin dirinya sudah mengakhiri hidupnya

Flashback on

Liburan Sekolah Aleta memutuskan untuk menginap di rumah omah, memang dari kecil ia di rawat oleh omah  dan 2 uyutnya, bisa di panggil emak dan opung, Aleta sangat menyayangi mereka begitupun mereka. Aleta sedang nonton televisi omah bercerita waktu kecil Aleta sangat menggemaskan sampai sampai satu kampung jika bertemu dengannya pasti mencubit pipi Aleta karena gemas dan berlesung pipit.

Pada saat mereka sangat menyayanginya, Aleta di ambil paksa oleh orang tuanya dengan alasan tidak ingin merepotkan omah dan 2 uyutku padahal mereka sama sekali tidak dibebankan dengan adanya Aleta, bahkan mereka bilang bahwa dengan adanya Aleta mereka sangat terhibur.

"Waktu dulu Aleta ga tau aja kalo Omah suka main kesana, diem diem ngeliat Aleta main sendirian" Jelas Omah

"Kenapa omah ga nyamperin aku ?" tanya Aleta

"Karena omah ga mau ngeliat cucu kesayangan omah di pukul sama mamah"

Aleta geram mendengarnya

"Gapapa padahal aleta mau sama omah terus" Aleta tersenyum

"Omah selalu main kesana diem diem dan rasanya omah tuh pengen banget meluk dan bawa kamu pergi, tapi Aleta kalo udah tau ini semua jangan benci mereka ya" Omah menasehati

Aleta menangis mendengar perkataan omah, walaupun mereka sudah tersakiti tapi tetap bersikap tulus

"Iya Omah, Aleta sayang Omah, Aleta juga maunya kaya gitu pergi dan tinggal sama Omah" Aleta memeluk Omah

Flashback off

Mengingat kejadian itu Aleta kembali meneteskan air mata yang telah lama ia kubur dalam dalam, entah kenapa selalu timbul rasa sakit ketika mengingat cerita omah, tak terbayang bagaimana mereka kesepian tanpa adanya Aleta.

"Sudah malam aku mau istirahat, good night Omahku" ucapku dalam hati

______________________________________
Jadi gimana gaess dapet ga feel nya ? Ya bayangin aja itu nenek kalian dan kalian di posisi itu seperti apa.

Jangan lupa vote dan komen buat nambah semangat aku ya😊😍😘

You Are My Sunshine [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang