AKU

9 0 0
                                    

Hembusan angin malam kembali membelai lembut kulit tubuhku. Mataku terdiam menatap lembaran kosong yang terpajang di layar laptopku. Jari tanganku terasa sangat kaku, iya begitu kaku hingga aku benar – benar membisu. Semua itu sudah terkumpul di dalam kepalaku, tapi tangan dan hati ini masih bimbang untuk meneruskan apa yang ingin aku lakukan. Memang benar ya, saat otak dan hati sedang tidak bisa bekerjasama benar – benar membuat udara disekeliling terasa menghilang. Aku mulai mengatur ulang nafasku, jangan sampai hal ini membuatku menghirup karbondioksida dan menghembuskan oksigen. "hah.." mungkin ini saatnya, aku siap. Ya, aku siap menuangkan segala hal yang aku alami di kehidupan yang tidak terlalu buruk ini. Sebuah kisah klasik yang hampir setiap orang pasti pernah mengalaminya, iya kisah cinta. Tidak semua kisah cinta berakhir indah seperti di dongeng dan tidak semua juga yang berakhir buruk seperti di sinetron. Kalau kisah cintaku ini sebenarnya tidak begitu menarik dan aku tidak memaksamu untuk terus membacanya. Sungguh! Jika kamu ingin membaca kisah cinta yang luar biasa, ini bukan tempatmu! Mmm, tapi jika kamu ingin membaca kisah cinta adalah sebuah pelajaran, mungkin ini tempatmu. Tanganku berhenti sejenak, kutatap punggung seorang pria yang kini sedang menatap layar laptopnya dengan sangat serius, dia benar – benar serius. Pria yang tidak pernah terfikir dalam benakku akan menjadi partner untuk menghirup nafas yang sama di rumah yang sama ini. Jangan kalian pikir aku akan menceritakan tentang kisah pernikahanku dengannya, tapi ini adalah kisah tentang aku dengan berbagai macam pria yang membuatku menemukannya. Kisah cinta yang membuatku belajar tentang arti kisah cinta yang sebenarnya. Aku berjalan mendekati pria itu, kupeluk hangat punggungnya dan kusenderkan daguku di bahunya. "Aku mencintaimu" kataku, dia sedikit kaget dan memutar tubuhnya menghadapku. "Wah ada apa ini? Kamu ingin sesuatu? Ayolah, jangan bertingkah seperti ini disaat aku ingin serius mencari nafkah untukmu" katanya sambil memajukan bibir bawahnya. Ku kecup ringan bibirnya dan membuat sudut bibirnya melengkung dengan sangat indahnya, "Mmm aku hanya butuh asupan tenaga sedikit saja,aku harus memulai menulis novelku ini" kataku sambil melangkah pergi kembali ke laptopku. Apakah kalian sudah mulai tersenyum sendiri? Ah ayolah! Ini bahkan belum mulai. Nah, sekarang aku akan memulainya. Ya, memulai memutar waktu untuk menemukanya. Asap yang melayang dari segelas teh hangat yang menemaniku saat ini untuk menuangkan kisah – kisah masa lampau tentang aku dan kalian yang pernah menjadi bagiannya. Hembusan angin yang menyusup masuk melalui jendela mengingatkanku tentang kenangan-kenangan masa lalu yang hampir lenyap ditelan oleh waktu. Suara ketikan ikut menguatkan ingatan tentang masa dimana aku menemukan rasa – rasa yang sempat membekas di dalam kenangan masa lalu. Mataku kini menatap ke arah jendela yang melukiskan pemandangan kota Purwokerto yang menyimpan sejuta kenangan tentang kalian yang pernah membuat luka dan menyembuhkan lukaku. Kedua sudut bibirku terangkat ke atas saat kuingat lagi saat pertama kali aku melihat senyuman hangat itu.


*notes

Hola hola hola! aku balik lagi tapi bukan denga tulisan yang kemarin :( aku sudah lama sekali tidak menginjakan tintaku disini huhu :( eh maah balik dengan cerita yang baru lagi :( maafkan aku yah! semoga tulisan keduaku ini bisa memanjakan imajinasi kalian ya! hehe 

REWINDWhere stories live. Discover now