29.

451 66 4
                                    

"Malem ma."

"Eh Jooheon, masuk yuk!"

Jooheon senyum tipis dan masuk ikut mama Im ke dalam rumah.

"Changkyun pulang-pulang tadi langsung ke kamar, belum keluar sama sekali. Jooheon tolong ke atas ya? Panggil Changkyun sekalian buat makan."

"Iya ma."

Jooheon naik ke lantai 2 dan ngetuk kamarnya Changkyun.

"Mama ih! Adek gak mau makan! Hiks."

Jooheon ngehela nafas pas denger Changkyun nangis. Akhirnya dia masuk aja ke kamarnya Changkyun.

"Ma- eh? Kakak ngapain disini?"

"Lo kenapa nangis?"

Changkyun diem dan natap Jooheon yang dengan enaknya langsung duduk di pinggiran kasur.

"Kenapa nangis?"

Changkyun gelengin kepalanya.

"Ya udah, terus maksud kamu apa tadi siang di sekolah?"

"Itu... itu... hiks..."

Tuh kan nangis lagi.

"Jangan nangis lagi dong." Jooheon narik Changkyun dan meluk Changkyun sambil nepuk-nepuk punggungnya.

"Abisnya... kakak bisa senyum, ketawa lepas sama cowok waktu itu! Kakak keliatan bahagia banget! Tapi kakak gak pernah kayak gitu ke Ayem!"

"Cowok siapa sih?"

"Yang kecil! Imut! Tapi masih imutan Ayem! Yang rambutnya coklat!"

Kecil? Imut? Rambutnya coklat?

"Haechan maksud kamu?"

"Gak tau! Ayem gak kenal!"

Jooheon-nya malah ketawa dan bikin Changkyun takjub. Ini live! Close up! Zoom in! Jooheon ketawa di depannya.

"Tuh kan! Cuma nyebut namanya aja kakak ketawa kayak gini! Pulang aja sana! Ketawa sana sama si HaeHae itu!"

Changkyun dorong badannya Jooheon.

"Astaga! Maaf, maaf. Aduh... kamu nih."

"Kenapa sih kak?! Kakak pikir ini lucu??" Changkyun melototin Jooheon tapi jatohnya malah keliatan imut.

"Iya lucu."

"Tch!"



















































































"Haechan itu sepupu aku."

"APA?!"

Perjuangan!Where stories live. Discover now