CHAPTER XII : EGOIS DAN MELEPASKAN

4.4K 478 356
                                    

Keduanya kini diminta untuk menginap di rumah keluarga Wang. Yibo dan Xiao Zhan di landa kecanggungan sekarang. Dimana sepasang suami istri (?) itu duduk di tepi ranjang secara berjauhan.

Xiao Zhan yang menatap lurus kearah lemari sedangkan Yibo tengah menatap pemuda manis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kedua kaki Xiao Zhan tak bisa diam karena dia benar-benar bingung tak tahu harus apa. Kedua pipinya menggembung lucu untuk menghilangkan kegugupannya.

Karena merasa jengah dengan kecanggungan yang dirasakannya, Xiao Zhan mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Yibo.

Pemuda manis itu terkejut ketika melihat Yibo tengah menatapnya. Dia menjadi kikuk dan menggaruk tenggukkannya sendiri.

“Ini pertama kalinya kita tidur bersama dengan status sepasang suami istri.” Lirih Xiao Zhan dengan kedua pipi yang bersemu.

“Eum... kau tidur disana!” menunjuk sisi ranjang kanannya.

“Aku tidur disini!” menunjuk sisi kiri yang tengah didudukinya bersama dengan Yibo.

“Dan ini sebagai pembatasnya.” Menyimpan guling tepat di tengah-tengah ranjang.

“Aku akan tidur sekarang.”

Yibo tak menjawab tapi ia menuruti semua permintaan Xiao Zhan dan berbaring di samping kanan pemuda manis tersebut.
Yibo memposisikan dirinya menghadap Xiao Zhan, namun Xiao Zhan memunggungi pemuda tampan tersebut.

Bukan karena Xiao Zhan membenci Yibo, namun dia tak ingin lelaki tampan itu melihat kedua pipinya yang memerah dan dia berharap jika Yibo tak mendengar suara detak jantungnya yang berdebar.

“Zhan Zhan~” Panggil Yibo.

Namun tak ada jawaban dari si empu karena pemuda manis itu tengah memejamkan matanya erat agar bisa tertidur sebab dirinya ingin menghilangkan rasa gugupnya.

“Kau sudah tidur?” Ucap pemuda tampan itu lirih.

Masih diam dan tak menjawab namun Yibo merasakan jika istrinya ini belum menyelami mimpinya.

“Maaf, aku tak bisa membatalkan acara bulan madu yang direncanakan mama. Sungguh aku tak tahu tentang hal ini.”

“Tidak apa~” lirih Xiao Zhan yang akhirnya membuka suaranya.
“Aku tahu, keputusan mama tidak bisa di ganggu gugat.” Lanjutnya dan memainkan jari lentiknya.

“Sekali lagi maafkan aku. Dan aku berharap selama disana kau tidak mengabaikanku. Meskipun kau tak membalas perasaanku dan tak mengakuiku sebagai suami, Aku ingin kau mengakuiku sebagai sahabat seperti dulu.”

Yibo bangun dari berbarinya. Dia meraih selimut yang terlipat rapi di bawah kakinya lalu menariknya untuk menyelimuti tubuh kurus Xiao Zhan.

“Selamat tidur Zhan Zhan. Semoga mimpi indah. Aku mencintaimu” Mengusap rambut Xiao Zhan lembut dan membalikkan tubuhnya untuk tidur.

Pemuda manis itu tertegun ketika mendengar perkataan Yibo. Dia merasa bersalah pada pemuda tampan yang kini berstatuskan suaminya. Dengan pelan dia membalikkan tubuhnya dan menatap punggung Yibo.

“Jika saja kau menyadarinya dari awal, mungkin tak akan seperti ini akhirnya” Lirih Xiao Zhan.

Entah kenapa dia membuang guling pembatasnya dan berbagi selimut yang ia gunakan untuk Yibo.

“Selamat malam juga Wangyi. Semoga mimpi indah. Aku menunggu kesungguhanmu jika kau benar-benar mencintaiku.”

Membalikkan tubuhnya dan tertidur mengikuti Yibo untuk menyelami mimpinya.

Painful - YiZhan/WangXiao(Wang Yibo x Xiao Zhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang