Episode 01

1.7K 310 66
                                    

Yang vomment semoga dapet pahala!

⚠maklumi typo

•••

 
Yang datangnya di akhir ketika kesalahan sudah menumpuk dan kita bermaksud untuk memperbaikinya namun terlambat? Benar, penyesalan. Yohan menyesal karena ketika hari dimana ayahnya pergi, ia tak ada disamping lelaki paruh baya itu. Yohan menyesal karena ia masih menjadi berandal dan penikmat harta ayahnya ketika hari dimana sang ayah dinyatakan kritis oleh dokter. Yohan menyesal karena selama masa hidupnya, Yohan tidak pernah sekalipun bersikap baik pada Dongwook. Yohan menyesal, ya, sangat menyesal.

Ia bahkan tak mampu meneteskan air matanya, beberapa anak buah kepercayaan Dongwook di dunia gelap menatapnya dengan bengis. Begitupun dengan kedua adiknya yang terang-terangan memperlihatkan raut wajah bencinya pada Yohan. Demi Tuhan, Yohan sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Ia sudah terlampau biasa mendapat tatapan itu dari orang-orang di sekitarnya.

"Ini semua karena kau."

Selang beberapa menit setelah semua orang pergi, Kim Junho langsung menghampiri Yohan, mendaratkan pukulan bertubi-tubi pada wajah kakaknya. Ia hendak kembali menendang perut Yohan namun dengan cepat Jinhyuk dan Tony menahannya.

"Hentikan, bodoh! Kau bisa membunuh kakakmu!"

"Aku tidak perduli! Biar saja dia mati! Dia tidak berguna, percuma dia hidup! Dia yang membunuh ayah! Dia pantas mati!"

"Benar, seharusnya dia yang mati! Bukan ayah!" Sahut adiknya yang lain.

Hangyul serta Junho berteriak dengan lantang, suasana pemakaman itu berubah menjadi tegang. Yohan mengeram menahan amarah, tatapan matanya terarah pada kedua adiknya, penuh protesan dengan tanda tanya besar yang tersemat pada pikirannya.

"Apa maksud kalian?" Yohan bertanya lirih.

"Maksud kami?! Kau bertanya apa maksud kami?! Ayah terkena serangan jantung karena melihat berita tentang kau yang dikejar preman karena punya banyak utang! Kau mempermalukan nama ayah! Kau tak pantas menjadi keluarga Kim! Kau hanya sampah! Kau paham itu?!"

"Tutup mulutmu Hangyul!"

"Jangan pernah berpikir untuk membelanya Kim Wooseok! Kau hanyalah anak angkat!"

Kim Wooseok, lelaki cantik dengan kedua matanya yang terlihat sembab itu menggeleng lemah. Ia sedikit kecewa dengan pernyataan adiknya barusan, lelaki rapuh itu hanya menghela nafas panjang sebelum akhirnya memilih meninggalkan tempat peristirahatan terakhir sang ayah dengan langkah lemas.

"Seungwoo, ikuti dan jaga kakakku." Yohan memberi perintah yang tentu di sanggupi oleh lelaki bermarga Han itu.

"Kau juga Hangyul, Junho, jika kalian menganggapku seperti itu, aku tidak akan pernah mempermasalahkannya. Pulanglah dan beristirahat."

"Sampah! Brengsek kau Kim Yohan! Bajingan! Pembunuh!"

Yohan membalikan tubuhnya dengan kedua mata terpejam, lelaki itu berusaha menulikan pendengarannya, pun ia tidak memperdulikan kini tetesan air hujan mulai turun dengan serentak. Yohan memberi isyarat pada Jinhyuk dan semua anak buah ayahnya yang lain untuk segera pergi dari sana. Mereka paham, Yohan membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya. Yohan membutuhkan waktu sendiri untuk merenungkan semua kesalahannya. Maka dengan terpaksa, mereka meninggalkan Yohan sendirian berdiri di hadapan makam Dongwook.

"Kau puas, ayah?"

Lelaki itu bersuara lirih, menatap nisan Kim Dongwook dengan tatapan datar.

"Kau pernah berjanji akan mempertemukanku dengan ibu, tapi kau melanggarnya dan malah menikah dengan wanita lain.."

The Master : [Hanlem] OngoingWhere stories live. Discover now