20. LAST!!

2.4K 148 9
                                    

"Oh iya... Bukannya papih dan mamih ingin membicarakan sesuatu?" Kata jennie.

"Benar. Ini masalah tentang perang yang akan mendatang, hari tanggal bulan tahun dan lainnya tidak jelas. Hanya saja itu akan cepat datang, kita harus mempersiapkan segalanya dengan matang matang." Kata calio.

"Perang? Perang apa?" Tanya jihyo.

"Ini perang a-"

"Auuuuuuu....." Ucapan Leonard terpotong oleh suara auman serigala yang sangat kencang.

"Kenapa ada suara serigala" Kata sinb melihat sekitar.

"Coba lisa kau lihat apa yang terjadi di luar" Kata jin, lisa mengangguk lalu jari tengah dan jari telunjuk menekan pelipis dengan mata tertutup tak lama lisa membuka matanya kaget.

"Ada apa?" Tanya rose khawatir.

"Diluar banyak sekali pasukan, dibarisan depan terdapat hewan besar sepertinya suami istri" Kata lisa menjelaskan apa yang dia lihat.

"Berapa jumlah pasukannya?" Tanya calio.

"Sepertinya sekitar 3.000 pasukan serigala dengan pemimpin besar disetiap barisan lalu 5.00 elf" Kata lisa, mereka kaget mendengar ucapan lisa. Rose ketakutan langsung memeluk jimin.

"Tenang. Aku akan membuat benteng terlebih dahulu" Kata Vierra.

"Aku juga akan bantu mamih" Kata jennie mendekati Vierra.

Jennie dan Vierra mengangkat tangganya kedepan dada lalu berpegangan satu sama lain, matanya terpejam, mulutnya berkomat kamit membaca matra.

"Luz... Chieko... Zar... Kemana kalian?" Panggil lisa namun tak kunjung datang.

"Dimana hewan amtador?" Tanya jungkook khawatir.

"Aku tidak tahu, sepertinya mereka terperangkap sesuatu" Jawab irene.

"Mamih... Papih... Ini ada apa?" Tanya jihoon dengan muka polos.

"Jihoon dengarkan mamih... Apapun yang terjadi, jihoon harus selamatkan diri. Walaupun mamah akan kesakitan atau terbunuh, jihoon harus pergi bersama luz, pergi yang jauh. Jika memungkinkan ajak Appa kookie pergi bersamamu." Bisik lisa pada jihoon.

"Tapi... Mamih mau kemana? Mamih harus bersama jihoon dan papih kookie, jihoon tidak mau kehilangan orang yang jihoon sayang lagi." Kata jihoon, tangannya mengepal sangat erat dengan air mata yang turun membagi mata indahnya.

"Jihoon... Jihoon kenapa menangis? Cupp cupp jangan menangis, kita tidak akan mudah mati. Jihoon harus percaya kita akan bisa hidup bersama kembali" Kata jisoo menggendong jihoon.

"Jihoon jangan menangis, kau seorang lelaki. Lelaki tidak boleh cengeng, harus kuat agar bisa menjaga orang kita sayangi. Jika kau tidak ingin kehilangan mamih mu berhenti menangis dan bangkit agar bisa selamat bersama sama" Kata somi menyemangati.

"Maaf jihoon sudah cengeng. Jihoon percaya kita akan selamat, jihoon tidak akan menangis lagi apapun yang terjadi jihoon pasti tidak akan cengeng. Jihoon akan menjadi anak baik" Jihoon menghapus air matanya dengan penuh semangat membuat yang lainnya tersenyum tipis melihat adegan mengharukan.

Jennie dan Vierra telah membuat benteng membuka matanya.

"Lisa! Luz sedang terbang ke sini. Aku dan yang lain akan melawan mereka, benteng perlindungan yang aku dan mamih buat dihancurkan penyihir." Kata jennie tergesa gesa.

"Kita atur strategi. Jihoon...somi kalian pergi bersama luz ke Eropa, tunggu sampai kita kesana kalian tidak boleh pergi" Kata lisa memegang pundak somi dan jihoon.

𝟏. 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 𝐚𝐯𝐞𝐚 [COMPLETED✔]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin