Chapter 1 - Brothers

107 7 2
                                    

Chapter 1 : Brothers

ini adalah sebuah lorong yang gelap, sebuah bangunan kosong yang nyaris hancur tanpa ada sedikitpun penerangan selain cahaya bulan yang menyelinap masuk dari retakan tembok yang masih bertahan. Sebuah lolongan mengerikan terdengar, lolongan rasa sakit menusia yang memohon meminta pengampunan.

Darah mengalir pelan, organ – organ dalam dibiarkan terburai dengan potongan-potongan tubuh yang berserakan.

"Ampuni aku" Ucap sosok manusia yang diketahui seorang laki-laki paruh baya dengan setelan kantoran. Ia merangkak dengan luka disekujur tubuhnya.

Orang yang ditujunya tidak membuka mulutnya sedikitpun, ia tetap berdiri dengan wajah tanpa ekspresi. Ia memakai setelan baju anak sekolah menengah atas, kameja berwarna putih dengan celana abu – abu. Namun kameja putih itu sudah tidak berwarna putih karena bercampur dengan warna lain yang menjadi bukti jika ialah pelaku dari semua yang sudah terjadi.

Sosok lain berjalan mendekati keduanya, tangan kirinya terlihat memutar dagger yang berlumuran darah. Bukan hanya dagger, bahkan tubuhnya sekalipun sudah berwarna merah.

"Aku akan tetap membereskannya jika kau menginginkannya" Ucap Sosok itu sembari berdiri disamping Si pemuda berseragam.

Pemuda itu masih bungkam, ia memandang laki – laki yang masih memohon itu dengan warna hati yang tidak bisa digambarkan. Tersirat rasa iba diwajah tampannya namun pekerjaan tetaplah pekerjaan. Laki – laki didepannya ini sudah membuat kekacauan dengan membunuh manusia dan sesamanya sehingga ia tidak mempunyai pilihan.

Wajah tanpa Ekspresi itu mendadak menggambarkan seringaian, seringaian mengerikan yang membuat Setan bersorak jika ia tidak sendirian. Pemuda itu tertawa puas mengerikan tak lama mensejajarkan wajahnya dengan laki – laki didepannya.

"Kita adalah Humans. Membunuh sudah tentu pekerjaan kita bukan?" Ucap Pemuda itu dengan getaran suara mengerikan.

Tubuh laki – laki itu semakin gemetar hebat, matanya mengikuti tubuh si pemuda yang kembali bangkit dengan tangan yang meronggoh masuk kedalam mantelnya; menarik senjata yang sudah tentu akan mengakhiri hidupnya. Sebuah handgun dengan tulisan Desert Eagle terukir disampingnya.

"KAU PUN PEMBUNUH SEPERTIKU!!!" Teriak Laki – Laki itu dengan amarah dan ketakutan yang tidak bisa ditahan lagi "KAU PUN SEHARUSNYA MATI"

"Aku memang sudah lama mati" Seringai pemuda itu diikuti oleh suara tembakan yang menghancurkan kepala korbannya.

Muncratan darah kembali mengotori seragamnya; bahkan beberapa bagian otak yang hancur ikut menempel disana. Orang biasa mungkin akan muntah namun pemuda itu terlihat biasa saja.

Tubuh dengan kepala hancur itu menggelepar ditinggalkan nyawanya. Si Pemuda menatapnya dengan datar sembari menurunkan senjatanya.

Hari ini satu orang kembali mati ditangannya, pemuda itu menunduk seolah ia memikirkan apa yang sudah dilakukannya, ia menyesal? Tentu saja tidak. Ia hanya berfikir kenapa ia harus menjadi seperti ini, bukan kenapa ia harus membunuh, melainkan kenapa ia harus kembali hidup dengan kematian yang begitu diinginkannya.

"Kita selesai disini" Ucap Sosok yang sendari tadi berdiri disampingnya seolah membuyarkan lamunannya.

Pemuda itu mendengus kasar setelah itu berbalik sembari memasukan pistolnya kembali kedalam mantel dan meninggalkan ruangan yang menjadi saksi bisu atas pembunuhan sadis yang baru saja dilakukannya.

- 5 Tahun lalu –

Ia adalah pemuda yang penuh semangat dan ceria, ia tidak peduli dengan usianya yang sudah menginjak umur 18 tahun, ia tetap memakai seragam sekolah menengah atas untuk bepergian. Ia mempunyai Rambut abu – abu yang dibiarkan berantakan dan mata kuning yang tajam yang membuatnya begitu terlihat tampan. Ia mempunyai banyak teman, ia mudah bergaul dengan siapa saja dan disukai banyak orang. Setiap pagi setiap hari anak itu menyapa semua orang yang dikenalnya disepanjang jalan. Ia tertawa dan tersenyum ketika orang – orang itu membalas sapanya; ya, tidak ada yang tidak mengenal dirinya. Seorang anak dari James William yang dikabarkan tewas akibat kecelakaan. Leo J. Williams.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Oct 12, 2019 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

AGELS PROJECT [A Mobile Legends Fanfiction]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora