Story 6 : Runaway

228 2 0
                                    

Aku bertemu dengannya di tempat les. Boleh dia adalah cewek termanis yang kukenal di tempat les. Pada awalnya aku malu-malu untuk berkenalan dengannya atau bahkan mengajaknya untuk mengobrol pun aku tidak mempunyai keberanian. Hingga suatu hari Miss Ariana bisa membaca tatapanku padanya.

“Kalo cinta tuh jangan dipendam nanti jadi jerawatan loh.” Miss Ariana mengagetkanku yang sedag memperhatikan dia sedang tertawa dengan teman lainnya. Aku tersenyum kaku padanya, “Eh… maksud Miss apaan sih aku gak ngerti deh.” Aku mencari-cari alasan. Aku gelagapan tentunya seakan sedang tertangkap basah telah melakukan sebuah kejahatan.

Miss Ariana tersenyum padaku, “Namanya Viona dia dikelas teater dan balet.” Miss Ariana memperkenalkan nama cewek manis itu padaku. Jantungku berdegup kencang dan tidak sanggup untuk menatap mata Miss Ariana. “Ehm…. Ah… Eh… Aku juga tahu kok Miss.” Wajahku memerah sendu karena malu ketahuan memperhatikan cewek yang selama ini mengganggu pikiranku.

“Mau dikenalin gak? Kebetulan kan dia murid favoritnya Miss. Karena dia sangat berbakat di teater.” Miss Ariana semakin membuat jantungku tidak tenang. “Gak usah Miss. Aku ada kelas hari ini sama Kak Andra.” Lagi-lagi aku mencari alasan untuk menghindari cewek itu yang mulai mendekat ke tempatku dan Miss Ariana duduk.

Miss Ariana ketawa kecil, “Hahaha… Andra kan gak masuk hari ini. Makanya kelas musik hari ini aku yang gantikan.” Langkahku terhenti. Aku kembali duduk disamping Miss Ariana.

Cewek itu semakin mendekat. Tubuhku bergemetaran dan jantungku pun bergemuruh. Dadaku semakin sesak. “Siang Miss Ariana!.” Dia menyapa Miss Ariana sambil menyunggingkan senyum manisnya. Yah, senyuman itulah yang telah membuat hidupku tidak jelas. Bayangannya selalu muncul dikepalaku. Jika dia tersenyum kedua lesung pipitnya yang tajam semakin nampak dengan sangat jelas.

Rambutnya panjang bergelombang hingga pinggul ditambah dengan bandana biru muda di kepalanya. Semakin mempercantik dirinya. Dia juga tersenyum padaku dan—itu yang membuat aku tidak bisa menghirup udara segar di tempat ini. “Oh ya Miss. Aku dengar katanya hari ini ada latihan gabungan dengan kelas musik. Benar gak?.” Viona mengonfirmasi kabar yang tersebar di seantaro gedung les ini.

Yah, kami memang terdaftar sebagai siswa les di gedung kesenian ini. Di tempat ini ada banyak les bagi siapa saja yang ingin belajar tentang kesenian. Dan di tempat ini dibagi menjadi beberapa kategori seni. Ada seni gerak seperti modern dance, traditional dance, contortionist, ballet, dan acrobalance. Lalu ada seni musik seperti piano, gitar, drum, biola, dan semua jenis musik lainnya. Ada juga seni akting seperti teater, drama, komedi dan masih banyak lagi. Sebenarnya tempat ini adalah semi pendidikan formal karena semua siswanya bisa langsung  terjun di dunia entertainment. Aku sendiri mengambil kelas piano dan teater. Kalo teater aku baru terdaftar dan—saat itulah aku bertemu dengannya.

Kebanyakan juga yang bersekolah di sini adalah siswa-siswa TK, SD, SMP dan SMU. Gak ada yang kuliah karena mungkin untuk tingkat universitar sudah banyak yang menyiapkan pendidikan tentang kesenian. Biasanya sih siswa yang telah lulus di sekolah formal melanjutkannya di perguruan tinggi sesuai dengan bakat minat mereka di sekolah non formal ini. Jam belajarnya juga setelah pulang sekolah yaitu jam 4 sore sampai jam 8 malam.

Karena hari ini Kak Andra tutorku di kelas musik tidak hadir. Jadi hari ini dilaksanakan latihan gabungan antara kelas teater dan musik. Dan—itu berarti aku harus berusaha untuk bisa menghadapi senyum manis Viona yang bisa mematikan detak jantungku.

Kisah Kasih di SekolahWhere stories live. Discover now