Prolog

530K 10.7K 782
                                    

P E N G U M U M A N P E N T I N G


     Hai, para pembaca cerita A.

     Apa kabar? Apa masih seneng baca cerita ini? Apa masih sering ngulang-ngulang? Ketawa ngakak baca komen-komen orang? Baper gara-gara Alvaro? Kesel karena Athala? Atau pengen jadi Anggi?

     Hari ini gue ada pengumuman penting. Jadi tarik napas, buang, lalu tarik lagi. Yak, seperti terapi pada ibu-ibu hamil biasanya. Tapinya kalian nggak hamil, cuma terapinya aja.

     Novel A dapat tawaran terbit dari Penerbit Mayor, Bintang Media.

     THAT'S IT. FINALLY I SAID IT. I SAID IT!

     Sebulan yang lalu Bintang Media menghubungi gue terkait naskah novel A, mereka tertarik untuk menerbitkannya. Setelah beberapa lama lost contact, akhirnya kemarin gue dihubungi lagi. Gue setuju dengan tawaran itu dan yay! Naskah A akan segera diproses Bintang Media, dan secepatnya akan ada di toko buku.

     Funny, isn't it? The whole struggle I've been into, dari yang buat plot di binder, nulis dari satu bab ke bab lain, nyari referensi, publikasi, sampai-sampai nekat pengen self-publishing, sekarang ditawari penerbit. That's the last thing I imagined and I'm very grateful.

     Tapi sayangnya, seluruh bab di cerita A akan segera dihapus, kecuali prolog sampai bab tiga. Itu ketentuan dari penerbit yang nggak bisa dilanggar, and I hope you understand. Kalau misalkan gue self-publishing, I would never delete every single chapter A on Wattpad. But there's the rules I have to obey, jadi hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015, gue akan menghapus bab 4 dan seterusnya, menyisakan tiga bab. I hope you don't mad, or protest, because I already warn you about it. You can take a look for one last time and then we both happy. Misal gue jahat dan nggak peduli sama kalian, gue udah menghapus cerita ini tanpa wanti-wanti, bahkan saat gue self-publishing.

     Last, I want to give every single of you BIG VIRTUAL HUG AND KISSES for your unlimited support. I'm truly blessed that I have you guys in this journey. Gue nggak bisa gini tanpa kalian dan gue bener-bener berterimakasih.

Yours Truly,     

Wulan Fadila     

Prolog

"I'm the Bad Boy. With a good lips," -a.r.p

"I'm the Good Girl. With a bad habit," -a.s.q

"I'm the Teenage Band. With a smart brain," -a.t.r

"I'm the Queen Bee. With a kind heart," -a.u.s

▲▲▲▲

Suara mesin pendeteksi detak jantung dengan konstan berbunyi di ruangan sunyi. Menandakan bahwa di ruangan itu terdapat makhluk hidup. Yang bernapas, berdetak, namun matanya terus tertutup. Entah kapan kelopak matanya akan terbuka. Mungkin esok lusa, minggu depan, bulan ini, atau satu tahun lagi.

Aku melihatnya. Memikirkan banyak hal. Seperti, bagaimana jika sebenarnya dia tidak mau bangun. Dia hanya mengulur-ulur waktu, juga perasaanku. Mungkin, dia lelah. Lelah menghadapi kami. Tanpa tau bahwa di antara kami telah berdamai. Mencoba melupakan perasaan kami, menguburnya dalam-dalam. Bahwa kami membutuhkan dia.

Wajahmanisnya menirus. Rambutnya tergerai layu di bahu. Banyak sekali selang-selang entah apa yang membantunya hidup. Aku menyentuh pipinya, tersenyum miris. Dua tahun. Tidak ada perubahan sama sekali. Andai hari itu-ah, tidak baik mengulang masa lalu.

TRS (6) - AWhere stories live. Discover now