16.Puisi Riku

206 15 22
                                    

Batin Riku: apa yang harus kuucapkan?!?!?
.
.
.
.
.
.
Riku menatap kearah kanan,,,

Ternyata ada teman-temannya disana,,, mereka bersorak-sorak menyemangati Riku

Riku menoleh ke arah kiri,,,,

Banyak penonton bersorak-sorak juga,,,, terutama para ultra girl,,,,

Riku menatap depan,,,

Para juri tersenyum meyakinkan Riku

Batin Riku:semua orang percaya padaku,,,kalau aku bisa,,,,tapi,,,😔aku,,,,,,,aku tak boleh mengecewakan mereka🙂,,,,,

Batin Riku:tapi apa yang harus kulakukan,,,,mati aku!!!,,,,,,,,,,mati?🤔maut,,,?ajal?🤔,,,,,,, menyadarkan masyarakat,,,,hmmmmm,,,,,aha!!💡😃

Riku mulai memegang mic penuh dengan percaya diri

Riku:ehem,,,,check,,123,,,,checksound,,,

Penonton:yuhuuuuu!!!!!ayo Geed!!! semangat!!!!ayo!!!!!

Riku berkata lirih: puisi sejati berasal dari hati,,,

.
.
.
.
.

Riku:puisi saya berjudul "Bila maut menjemputku",,,,

Seketika semua audience terdiam,,,,heran,,,,dan apalah,,

Audience berbisik-bisik

"Kok kedengarannya ngeri ya?"

"Iya nih,,,,kok tentang maut-maut segala sih"

"Biar kita tobat kale,,,,"

Riku menutup matanya sejenak lalu mengambil napas panjang dan akhirnya membacakan puisinya

Bila maut menjemputku

Jikalau kumenutup mataku
Anganku terus melaju
Mengarungi samudera dengan oerahu
Menyusuri hutan tanpa menahu

Jikalau kumenutup mataku
Anganku terus melaju
Masihkah esok umurku?
Atau kukan terus menutup mataku

Jikalau kumenutup mataku
Anganku terus melaju
Tak henti mengraungi lautan biru
Menyusuri hutan tanpa pilu

Jikalau kumenutup mataku
Apa ku bisa membuka dikemudian waktu
Apa ku masih bisa jalani hidup diesok waktu
Apa ku kan berhenti sampai sini dulu?

Jikalau maut memang telah menjemputmu
Kupasrahkan semua tubuhku
Pergi jauh dari dunia semu
Menuju dunia yang baru

Riku memperagakan puisinya dengan sungguh-sungguh,,,

Riku:terimakasih,,,,,

Riku menatap para audience yang terdiam,,, melongo,,,tergidik,,,,entahlah!!!

Riku menunduk sedih,,,ia berpikir kalau puisinya tak berpengaruh pada mereka,,,karena mereka hanya diam saat ia selesai membacakan puisinya

Lalu terdengar satu tepukan tangan

Dan diikuti ribuan tepukan tangan lainnya

Riku tersenyum bahagia

.
.
.
.
Ken:bagus!!!good job!!!,sangat merinding memang ,,,, bagus!!!

Riku: terimakasih,,,,

Ken:hmmm,,,, ngomong-ngomong,,,darimana kamu terinspirasi puisi tersebut?

Riku:hehe,,,,entahlah ,,,saya juga bingung,,,

ULTRAMAN GEED(FANFICTION) 2 : SEKOLAH RIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang