who i am?

640 115 25
                                    

Namaku adalah Hashibira Inosuke, berumur 14 tahun bertubuh kekar dan sialnya... aku omega. Ya, pria kekar nan tampan sepertiku ini menyandang gelar omega. Pagi ini seperti biasa, aku bangun lebih awal untuk mengantarkan susu dan membantu kakek menyiapkan sarapan. Setelah itu aku akan melanjufkan aktifitas sebagai murid SMP dan menyembunyikan wajah tampanku ini di balik masker.

Selesai sarapan, aku melangkahkan kakiku dengan malas menuju tempat yang dinamakan sekolah.

"Nezuko channnn~ Nezuko~"

Samar-samar aku mendengar suara yang tidak asing di telingaku. Namun kali ini, bukan hanya suara menyebalkan itu. Terdengar suara lain yang sangat mengayomi dan ada suara gadis yang tertawa. Tanpa sadar aku bersembunyi dibalik tembok menunggu mereka lewat. Sejenak aku bingung, untuk apa aku bersembunyi?

Saat mereka lewat, sempat aku melihat pemuda tampan dengan luka di keningnya dan anting di telinganya. Dia sangat... Sangat tampan. Suaranya manis dan sangat mengayomi. Sejenak aku terlena akan ketampanannya. Lalu mendadak buyar karena rengekkan si kuning Kebitsu atau siapalah itu. Di samping si tampan ada gadis manis dengan jaket pink nya. Apakah itu kekasihnya? Tapi jika memang itu kekasih nya, kenapa si Kenitsu berani menggoda dia?

Ah sudahlah, lebih baik aku mengurusi diriku sendiri. Mengurusi diri saja sudah susah, apalagi mengurusi hidup orang lain.
.
.
.
Sesampainya di sekolah aku di sambut dengan teriakan para gadis yang terpesona akan ketampanan geng Muzan. Dasar iblis, mereka sangat suka memangsa para wanita. Minus Akaza, menurutku dia memang brandal, akan tetapi aku tidak pernah mendengar kabar jika Akaza pernah memainkan hati wanita saat pertama kali pindah sekolah.

Dan yang paling ku benci ialah Douma. Kuakui ia tampan, namun sangat di sayangkan. Dia tak lebih dari tukang bullying disekolah. Aku pindah karena ingin mencari suasana baru, akan tetapi yang ku dapat hanyalah suasana suram. Aku sempat mendapat pelecehan darinya dan akibatnya, aku kabur dalam keadaan heat yang tetiba muncul. Untung si kuning itu datang, kalau tidak... mungkin aku bisa hamil oleh pria tidak ku kenali, hiiii....

Aku benar-benar kecewa dengan sekolah ini, para gadis disini seperti membenciku. Padalah kami sesama omega, kenapa mereka membenciku?

Sesampainya aku di kelas, lagi-lagi aku bertemu dengan pemuda tampan yang memakai anting dan sedang memandangi langit dari jendela. Aku sangat penasaran dengannya, dan suatu kebetulan saat aku mengengetahui jika aku duduk di depannya persis. Aku berjalan dan duduk di kursi di depannya.

"Ha halo...." Dia membalikkan kepalanya dan mulai menghadap padaku. Sedetik awal dia terpaku, lalu detik berikutnya ia tersenyum dan membalas sapaanku.

"Namaku Inosuke, Hashibira Inosuke.... Jangan lupakan itu ya!"

"Ahahaha.... Kamu lucu, halo juga namaku Kamado Tanjirou, panggil Tanjirou saja."

"Ok, jadi namamu itu Kamaboko Gonpachiro ya, hmmm mudah diingat."

"Ngawur woy, namanya adalah Kamado Tanjirou!"

Dengan tiba-tiba si kuning kebitsu menghancurkan momen antara aku dengan Gonpachiro. Cih! Menyebalkan.

"Apa kau lihat-lihat! Cih mengganggu saja!" balasku tidak terima.

"Aku hanya ingin memberitahu yang benar saja dasar cowo cantik bar-bar!"

"Apa kau bilang! Sini kau beetarung denganku dasar kuning!"

BRAKKK

"Diam kalian berdua karena aku akan memulai pelajaran."

Setelah seorang guru datang, kami akhirnya bisa diam juga. Dia adalah guru yang sangat tampan. Dia bagaikan apiyang membara dan senyumannya sangat membakar semangat ini. Dan seingat ku namanya adalah, ummm... Goku? Regoku? Reku? Ah sudahlah pokoknya itu dia namanya.

"Baiklah, kita akan mulai pelajarannya. Buka buku IPA kalian pada halaman 21."

"Ano... Rengoku sensei,"

"Ya?"

"Apakah anda lupa jika kemarin anda memberikan PR?"

DEG!

Kami satu kelas langsung memelototi gadis dengan rambut pink gradasi hijau itu. Kami berharap jika sensei tidak mengingat lagi soal PR itu, karena aku belum mengerjakannya! Arghhhh!

"Oh iya ya, saya lupa. Nah silahkan PR kalian di kumpulkan di depan saya."

Sambil berdecak, orang-orang yang sudah mengerjakan PR mengambil buku tugas mereka dan segera mengumpulkannya. Sedangkan manusia-manusia sisanya tidak maju karena memang belum mengerjakan PR.

"Jadi, sisanya sebanyak ini hmmm? Kalau begitu kalian berdiri dan berlari di lapangan sebanyak 5 putaran."

Plak!

Aku langsung menepuk jidatku dan pundung di pojokan. Saat aku melihat kearah Gonpachiro, dia terlihat tersenyum menyemangatiku. Lebih parahnya aku berlari dengan si kuning berisik kebitsu. Arghhhh! Ini semua karena si gadis itu.

Ku pikir Rengoku sensei tidak akan ikut untuk mengawasi kami, ternyata dia turun untuk mengawasi kami semua untuk berlari. Saat aku melewati Rengoku sensei, aku mencium aroma yang sungguh memabukkan. Ini adalah bau Alpha Dominan yang sangat menyenangkan. Aku sedikit tersipu karena aromanya menusuk jiwa omegaku. Aku dapat membayangkan tubuh kekar di balik kemeja putih itu.

Deg!

Tubuhku panas dingin dan kepalaku bagai menahan beban yang sangat berat. Kakiku mulai lunglai dan sangat lemas. Bahkan aroma manis sudah keluar dan menyebar memancing para predator alpha yang tergoda. Mata para alpha yang liar benar-benar membuatku takut dan gemetar. Kecuali Kebitsu, dia terlihat kahwatir padaku.

"SEMUANYA KEMBALI KE KELAS!"

Teriakan Rengoku sensei membuat semua orang termaksud diriku terkejut. Rengoku sensei kemudian menghampiriku dan menggendongku. Aku hampir kehilangan akal sehatku saat berada dalam gendongan Rengoku sensei. Aroma tubuhnya benar-benar unik dan membuatku tanps sengaja mengendus leher jenjang Rengoku sensei. Saat tersadar akan tindakan bodohku, aku langsung memundurkan kepala dan tersipu malu.

"Ma maaf...."

"Ahahaha tidak apa-apa! Aku sudah beberapa kali menghadapi kasus sepertimu."

Paru paruku yang tadinya tersendat langsung lega seketika mendengar ucapan Rengoku sensei. Setelah sampai di ruang uks, sudah ada Shinobu sensei yang seorang beta. Dia mempersilahkan Rengoku sensei masuk dan membaringkanku di atas tempat tidur.

"Shinobu san, ku titipkan dia padamu ya. Terlalu berbahaya di luar sana."

"Ara ara ternyata si cantik sedang Heat rupanya." kata si guru kupu-kupu itu padaku.

"Enak saja! Aku ini si tampan Inosuke tahu... Ibuku yang bilang kalau aku tampan!" balasku dengan sengit. Wanita itu hanya tersenyum dan mengambil sebuah suntikkan.

"Nah~ Renggoku san, kau bisa kembali mengajar, aku akan mengurus anak manis ini."

"Yosh, ku serahkan dia padamu ya."

Sepeninggalnya Rengoku sensei, diruangannya ini hanya tinggal aku dan si wanita kupu-kupu. Dia berjalan kearahku dan mengambil lenganku untuk segera ia suntik. Rasa sakit jarum yang menembus kulit makin lama rasa itu makin hilang. Nafasku yang bagai dikejar pemerkosa kini kembali normal. Obat yang di berikan si manusia serangga ini ternyata cukup ampuh.

"Namamu Inosuke kan?" tanyanya.

"Nilai 100 untukmu BUWAHAHAHA"

"Kamu harus bisa menjaga dirimu ya. Dunia ini semakin hari semakin sulit di tebak. Ada saja kejutan yang bisa membuat hidupmu berubah. Berjanjilah padaku ya."

Suasana dihatiku mendadak berubah, wanita ini ternyata sangat lembut. Dia mirip dengan ibuku. Jari kelingkingnya masih terarah padaku dan jariku pun menautkannya bersama. Menandakan jika aku memiliki janji yang harus aku tepati dengannya. Mataku makin lama kian berat. Bagai teralun lantunan lagu tidur menggiringku kedalam sebuah mimpi. Tak lama kemudian aku tidak sadarkan diri. Namun, samar aku mendengar seseorang sedang berbicara dengan lawan bicaranya. Namun aku tidak tahu siapa itu.

U Not My Alpha (ZenitsuxInosuke)Where stories live. Discover now