24. To you; i love.

2.3K 293 14
                                    

"Mana sini pinjam jari kamu sebentar." ucap Taehyung seraya menarik lengan Yoora dengan paksa.

"Mau apa? Jangan aneh-aneh, jangan digambar cincin sama gelang kayak kemarin lagi!" protes Yoora cemberut, "mana itu juga pakai spidol permanen, susah hilangnya, tau!" galaknya.

Taehyung pun diam aja, sibuk lihatin jari-jari Yoora dengan seksama. Lalu ambil penggaris di dalam tasnya, dan mulai ukur jari-jarinya Yoora dengan susah payah.

"T-taehyung, mau ngapain sih?" Yoora jengah, sangat. Cuma bisa lihatin Taehyung yang sibuk banget ngukurin semua jarinya tanpa berkata apa-apa.

Terdengar Taehyung mulai menghela napas panjang, keningnya berkeringat, dan akhirnya dia putus asa.

"Pusing!"

"Kamu ada masalah apa sih sebenernya?"

"Lingkaran jari manis kamu ukurannya berapa sih?"

Yoora mengeryitkan dahinya, "ya mana aku tahu. Aku kan nggak pernah ukur." jawabnya kesal.

"Ya makanya diukur dong! Masa udah gede gini nggak tahu ukuran jari sendiri!" marah Taehyung tiba-tiba, langsung memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

Merasa dimarah-marahin tanpa sebab, Yoora lalu bangkit dari duduknya, berdiri tepat di depan Taehyung yang sedang bersandar dibangku taman kampus mereka.

"Kok kamu malah marah-marah sih?! Memangnya salah kalau aku nggak tahu ukuran jari?! Memangnya itu dosa besar? Ngerugiin negara, iya?!" Yoora mulai hentakkin kakinya. Bodo amat mau ada yang lihat atau nggak. Dia udah beneran kesal sama tingkah Taehyung hari ini.

"Ya memang dosa kalau sampai bikin orang pusing berkepanjangan kayak gini!" laki-laki memang nggak mau ngalah, dan Taehyung membenarkan itu.

Kali ini, Yoora beneran nggak habis pikir sama jalan pikiran Taehyung. Iya, memang kadang cara berpikirnya itu di luar nalar atau bisa dibilang unik. Tapi, ini beneran kelewatan karena sampai pengen tahu banget hal yang nggak seharusnya dia pusingin.

Hidup itu nggak panjang, Taehyung. Kenapa kamu harus memusingkan yang nggak ada gunanya seperti itu?

Ah, giliran kepala Yoora yang pusing.

"Aku pergi. Ada kelas. Hari ini aku nggak mau pulang bareng. Kamu pulang duluan aja."

Dan Yoora pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang masih bersandar dibangku taman kampus mereka. Terdiam cukup lama dengan berbagai pikiran yang sempat mengacaukannya, dan kemudian bergegas untuk pergi ke tempat yang akan membuat dompetnya langsung kering seketika.

•••

Sore menjelang malam ini, di depan rumah Yoora, bakalan terukir sejarah yang luar biasa nggak akan pernah Yoora lupain, dan Taehyung bisa jamin itu.

Karena apa?

Karena Taehyung malam ini datang, seperti biasa, apel rutin setiap malam minggu. Yang nggak bikin biasa adalah Taehyung rapi. Ripped jeans, converse merah, celana gombrong, hoodie lusuh atau kaos oversizenya entah hari ini sedang dibuangnya kemana karena hari ini Taehyung nampak lebih menawan dari biasanya.

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
When You Love, Taehyung ¦ Kth Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin