Prolog

2.4K 138 61
                                    

Kebahagiaan setiap orang memang berbeda-beda. Bahkan, penyebab luka setiap orang berbeda pula. Pun jika memiliki kemiripan dengan kisah orang lain, pasti dalam menghadapi situasi tersebut mempunyai cara masing-masing.

Seperti gadis SMA bernama Azifa Cyra Cahyana contohnya. Hidupnya tidak seindah apalagi sebebas remaja pada umumnya. Setiap pergerakan seakan dihantui oleh sosok lain. Sosok yang membuatnya trauma dan merasa tertekan.

Namun, di balik itu semua, sudah pasti Tuhan memberikan jalan keluar ataupun penawar. Berkat pertemuannya dengan Kakak kelas bernama Andra Agam Rajendra, hari-hari Zifa menjadi lebih berwarna. Anehnya, Zifa yang merupakan tipe gadis malas berdekatan apalagi sampai jatuh hati pada lawan jenis, kini berubah sejak bertemu dengan Andra.

Tampan rupawan dan sifat dingin, tetapi mampu menghanyutkan mungkin menjadi alasan kenyamanan Zifa.

"Pasti, lo 'kan yang udah lempar bolpoin ini ke kepala gue?"

Otomatis semua pasang mata tertuju padanya. Sekertaris kelas yang tadinya sedang mencatat di papan tulis pun dibuat berhenti.

"Jawab. Jangan diem aja!"

"Bukan," balas Andra tak acuh. Tatapan matanya fokus pada papan tulis di depan.

"Kalau ngomong sama orang, liat matanya dong!"

"Kenapa bolpoin ini sama tutup bolpoin yang ada di meja lo bisa cocok? Pasti ini punya lo 'kan?"

"Nggak tahu."

Zifa mendengus kesal mendengar jawaban Andra. "Minta maaf nggak, lo sama gue."

"...."

"Jangan diem aja! Udah ketahuan salah masih aja diem!"

"Woi! Lo bisu, ya?"

Baiklah. Ternyata Andra sedang menguji kesabaran seorang Zifa.

"Nyesel gue udah sempet kagum sama, orang kulkas kaya, lo!"

Karena ucapan Zifa barusan, sontak seisi kelas tertawa kecuali Andra yang masih setia memasang raut datar.

Cewek itu kebingungan kenapa semua orang tertawa. Apakah ada yang lucu? Apakah ada yang salah dengan dirinya?

"Sebenernya, yang ngelempar bolpoin itu gue. Bukan dia," tutur cowok yang di duga Zifa adalah saudara Andra---Indra Naufal Rajendra. "Tapi, itu emang bolpoin dia, sih."



Awal pertemuan yang sangat memalukan, bukan?

•••

Note: Revisi 28-November-2021

Love Destiny : Sebatas Luka [Selesai]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon