18

3.4K 327 19
                                    

"Dahyuh-ah?" Panggil Sana melihat Dahyun sudah berbaring di sebuah sofa.

"Ne, ada apa Sana?" Balas Dahyun mendongak.

"Kau akan tidur disini?"

"Lalu dimana lagi? Apartemen ini hanya memiliki satu kamar kan?"

"Kau bisa tidur di kamar itu, dan biar aku saja yang tidur disini." Ujar Sana membujuk.

"Tidak perlu. Aku hanya menumpang jadi-"

"Sudah ikutlah." Sana menarik tangan Dahyun ke kamarnya.

"Eoh? Aku akan tidur di bawah kalau begitu." Ucap Dahyun selagi Sana masih menggenggam tangannya.

"Berbaringlah, aku akan mengambil selimut baru sebentar." Ujar Sana yang di balas anggukan oleh Dahyun.

"Sana kasur ini cukup sempit dan hanya mampu menampung 1 orang saja." Ucap Dahyun bingung dengan sikap Sana yang aneh.

"Aku yang akan tidur di bawah. Kau mengerti?" Balas Sana penuh penekanan. "Kau terlihat lelah, Dahyun. Dan aku tidak mungkin membiarkanmu tidur di tempat dingin. Jadi, ambilah selimut ini dan tidurlah." Bujuk Sana tersenyum dengan memberikan sebuah selimut yang baru ia ambil tadi.

Dahyun terdiam. Ia tidak menerimanya dan malah menunduk membuat Sana mengernyit heran.

"Wae?" Tanyanya duduk di samping Dahyun.

"Jangan bersikap seperti ini Sana. Kau selalu mengalah demi aku. Kau-"

"Kau tahu, aku sangat merindukanmu. Dan sekarang aku sudah menganggapmu sebagai tanggung jawabku. Aku menyesal karena ceroboh menjagamu. Jadi wajar jika aku mengutamakan dirimu." Jelas Sana.

Dahyun menatap dalam mata Sana. Ia teringat saat awal pertama bertemu dengannya. Berpikir Sana akan membuatnya sengsara ternyata salah besar. Dia malah seseorang yang sudah mengisi hari-harinya dengan kebahagiaan.

"Besok aku kembali, kau akan ikut atau tetap disini?" Tanya Dahyun.

"Menurutmu aku harus apa?"

"Aku ingin kau tinggal bersamaku lagi. Tapi aku tidak akan memaksamu. Kau boleh menentukan pilihanmu sendiri." Lirih Dahyun.

"Keinginanmu seakan perintah untukku. Jadi aku akan menurut. Besok kita kembali ke Korea bersama." Balas Sana tersenyum.

Dahyun mendekat ke arah Sana dan memeluknya. Sana tersenyum kemudian membalas pelukan Dahyun.
"Kita bisa tidur berdua di kasur jika dalam keadaan seperti ini." Ucap Sana menggoda Dahyun.

Dahyun melepaskan pelukannya menatap ragu gadis di depannya.
"Kau yakin?"

"Tidak juga." Sana menjawab enteng.

"Aku ingin di bawah saja."

"Baiklah, aku juga. Tapi tunggu, aku akan memberinya alas dulu."

Dahyun memperhatikan Sana yang sibuk mempersiapkan tempat tidurnya.

"Dia terlalu perhatian padaku." Batin Dahyun dengan terkekeh pelan.

"Kemarilah. Ini sudah siap." Perintah Sana.

Dahyun mendekat dan berbaring di samping Sana. Tubuh memilih posisi membelakangi si gadis Jepang karena akan lebih cepat membuatnya tertidur dibanding harus menghadapnya.

Mata perlahan terpejam namun kembali terbuka ketika sepasang tangan melingkar di pinggangnya.

"A-apa yang kau lakukan Sana?"

"Kenapa kau memunggungiku? Aku rindu melihat wajahmu ketika tidur. Jadi berbaliklah."

"Aku tidak bisa."

Stuck On You (SaiDa)✓Where stories live. Discover now