23. Goodbye?

1.1K 151 11
                                    












"Ric.."

"Hm?"

Di atas JPO, malam-malam dan cuma berdua, Eric dan Yiren menghadap ke arah jalan raya di bawah sana sambil pegangan tangan.

Di atas JPO, malam-malam dan cuma berdua, Eric dan Yiren menghadap ke arah jalan raya di bawah sana sambil pegangan tangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada yang pengen aku omongin sama kamu." ujar Yiren.

"Apa?" Eric kemudian menghadap Yiren dan bersandar di pagar jembatan. "Hei, kok diem...katanya mau ngomong? Ada apa sih?" tanya Eric.

"Besok lusa aku pindah ke Singapura."

"Apa?" Eric kaget, dia langsung berdiri tegap dan melepaskan tangan Yiren dari genggamannya. "Kok mendadak?"

Yiren menggeleng pelan. "Udah dari dua minggu yang lalu, tapi aku gak berani bilang ke kamu, aku gak siap, aku juga perlu waktu untuk mikir."

"Ya ampun, Yi...harusnya kamu bilangㅡ"

"Dan aku mau.......kita sampai disini aja." Yiren menunduk.

Mulut Eric sedikit terbuka, gak nyangka Yiren bakal menyudahi hubungan mereka secepat ini. Mendadak pula. "Yi.."

"Maafin aku, Ric.." Yiren berusaha keras supaya dia gak nangis di hadapan Eric.

"Tapi kenapa? Kita kan masih bisa pacaran, jarak bagi aku itu gak begitu masalah, asal kita saling percayaㅡ"

"Tapi aku gak bisa!!" akhirnya Yiren menatap Eric dengan matanya yang berkaca-kaca. "Aku gak bisa LDR, aku gak mau bikin kamu nunggu, aku gak bisa, Ric.. Berat buat aku, dan lebih baik putus."

"........aku bisa, Yi.."

Yiren menggeleng pelan. "Maaf.." lirihnya lalu melangkah pergi.

"Yiren.." Eric berbalik menatap kepergian Yiren, kemudian dia ngejar cewek itu dan narik tangannya. "Yiren, aku gak mau! Aku gak mau putus!"

"Lagian kita itu beda, Ric! Agama kita beda!!" Yiren gak bisa lagi menahan air matanya, akhirnya dia nangis juga di hadapan Eric.

Eric terdiam.

"Aku salah, harusnya aku gak nerima kamu.."

Kening Eric mengkerut. "Jadi kamu anggap hubungan kita itu suatu kesalahan, termasuk perasaan aku?"

"Aku pergi." alih-alih menjawab, Yiren malah berlari pergi meninggalkan Eric.

Eric menutup matanya erat, rahangnya mengeras, dan tangannya mengepal kuat. "AAARRRGH!!!"


 

Shuhua berlari menuju pintu rumah, kemudian dia buka pintu dan mendapati Yiren berdiri di depannya sambil menunduk. "Yi..?"

"Hiks.." Yiren langsung memeluk Shuhua, membuat pundak Shuhua basah karena air matanya.

Shuhua menghela nafas, dia melepas pelukan Yiren dan membawa sepupunya itu masuk ke rumah. "Duduk dulu.." ujarnya mendudukkan Yiren di sofa, lalu dia pun duduk di sebelah Yiren. "Lo udah bilang ke Eric?"

CANDI [✓]Where stories live. Discover now