7

1.3K 149 14
                                    

Wooseok juga sadar ia yang dimaksud Seungyoun dan ia menoleh “aku?”

Seungyoun lalu mengangkat tangannya dan menggoyangkan kunci kamar Wooseok yang ada ditangannya. Wajah Wooseok langsung pucat dan berteriak panik “heii!!”

Wooseok berlari dan akan mengambil kunci itu tapi Seungyoun iseng menaikkan kunci ditangannya agar Wooseok tidak bisa meraihya.

“tunggu.. tunggu..!” Wooseok panik ingin segera meraih kunci itu biar tidak ketauan yang lain.

Ia juga mendorong Seungyoun agar agak menjauh dari yang lain.  Tapi teriakkan Wooseok dan ulah Seungyoun yang memainkan kunci itu membuat semua yang ada di lorong sekolah jadi penasaran dengan ‘keakraban’ mereka berdua.

Setelah sampai agak jauh dari teman-temannya. Wooseok merapat ke lengan Seungyoun dan berbisik sangat pelan.  “ahh aku benar-benar lupa kuncinya.” Wooseok akan mengambilnya tapi Seungyoun menaikkan lagi tangannya sehingga Wooseok tidak bisa mengambilya.

Wooseok kesal  dan melotot pada Seungyoun “hei! Kamu!”
Wooseok tersadar ia sudah berteriak sangat keras.

Ia menoleh dan melihat wajah penasaran pada teman-temannya. Wooseok merapat ke lengan Seungyoun lagi dan berbisik pelan lagi.

“jika sekolah kita tau tentang ‘itu’ (tinggal serumah), maka kita akan keluarkan.”
“kau ingat mengapa kita melakukan hal (pindah kamar) itu?” ucap Seungyoun mengingatkan Wooseok jika kasus mereka berbeda. Mereka bukan pacaran tapi karena ada kecelakaan di kamar Seungyoun makanya mereka sekarang serumah untuk beberapa minggu ini.

“apapun alasannya tolong dengarkan aku, atau kita akan bermasalah dan dikeluarkan dari sekolah” bisik Wooseok.
Seungyoun tidak mendengarkan Wooseok, ia mengangkat kuncinya didepan wajah Wooseok “kau tidak butuh ini kan?”

“kembalikan padaku” Wooseok meraihnya tapi lagi-lagi Seungyoun menyingkirkan kuncinya lagi ke beberapa posisi agar Wooseok tidak bisa mengambilnya.

“berikan padaku!” ucap Wooseok kesal sambil melompat lompat untuk meraih kunci ditangan Seungyoun.

Tiba-tiba Seungyoun meraih pinggang Wooseok dan menariknya ke balik dinding yang tak terlihat teman-teman lainnya. Wooseok terkejut karena Seungyoun masih ‘memeluknya’
Jarak wajah mereka sangat dekat dan saling menatap.

“mana ucapan terima kasihnya?” bisik Seungyoun.

Wooseok mendorong tubuh Seungyoun agar melepaskannya “ tidak.. tunggu.. hentikan!” ucap Wooseok gugup. Seungyoun tersenyum melihat pipi Wooseok yang kini memerah.

Seungyoun lalu menunjukkan kunci didepan wajah Wooseok  lagi. “jika ini rusak maka akan jadi masalah kan?” ancam Seungyoun.

Wooseok menyerah, ia tak bisa berbuat apa-apa selain mengucapkan kalimat yang sudah ditunggu Seungyoun “terimakasih..” ucap Wooseok pelan.

“aku tak mendengarnya!”
“TERIMAKASIH!” teriak Wooseok.

Seungyoun tertawa menatap Wooseok “nah kau bisa melakukannya kan”

Wooseok lalu menyerobot kunci itu tanpa dihalang-halangi lagi.

Setelah mengambil kunci itu Wooseok teringat kembali pada Seungyoun.
“ahhh! Kakimu! Sejak kapan kakimu sembuh?” seru Wooseok marah merasa sudah ditipu Seungyoun.

Seungyoun memperhatikan kakinya lalu menatap Wooseok lagi “ tidak tau..”

“aku tak mempercayaimu!!” Wooseok menatap Seungyoun penuh amarah.  Sementara cowok itu menatapnya cuek sekali.

“SEUNGYOUUN!!”seorang cowok yang bernama Yohan itu memanggil Seungyoun. Wooseok langsung berlari ke tempat yang lain. Yohan lalu memberitahu Seungyoun soal acara yang akan diadakannya yaitu acara kontak jodoh. Kedua cowok itu lalu berjalan pergi dari sana.

Dohyon, junho, dan Eunsang mendekati Wooseok “tunggu Wooseok ! apa maksud dari semua ini? apa kau dan Seungyoun…” Tanya Eunsang.

Wooseok panik menjawabnya “ kunci.. kunci.. aku menjatuhkan kunci…” katanya berbohong.
“ahhh bukankah Seungyoun orang yang baik hati” puji Dohyon.

“iya.. iya..” Wooseok terpaksa menyetujui ucapan Dohyon sambil tertawa-tawa. Junho dan Eunsang juga langsung memuji kebaikan Seungyoun yang mengembalikan kunci Wooseok itu.

Suasana kamar Wooseok terkini.

Di depan lemari pakaian tergantung tulisan “jangan telanjang”
Di lemari es ada tulisan “disini bahan makan untuk 1 bulan, jangan dimakan!”
Dikamar mandi “ketuk pintu sebelum masuk toilet! Jangan masuk tanpa permisi!!”

Wooseok juga sedang membuat tirai ala kadarnya untuk membatasi tempat tidur mereka jadi Seungyoun tidak melanggarnya seperti kejadian semalam.

Wooseok sangat sedih harus menyimpan rahasia dari sahabatnya “aku tak ingin berbohong pada Dohyon.” Gumam Wooseok.

Setelah selesai memasang tirai pembatas Wooseok langsung tiduran dilantai di posisi tempat tidurnya “selesai..!! ini ruanganku!”

“aku pulang..” seru Seungyoun dari luar pintu kamar.
“ahh.. akan aku tunjukkan ini padamu!” gumam Wooseok pelan. Saat Wooseok melangkah menuju pintu, ia mendengar ada suara cowok lain selain Seungyoun. Wooseok jadi panik lagi.
“hahh.. apa yang harus aku lakukan?!”

Uwuwuwu dispatch tulung ciduk mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Uwuwuwu dispatch tulung ciduk mereka.

Living Together / seungseok Where stories live. Discover now