Part 15

2.1K 221 1
                                    

Berita tentang perkelahian dua idol yang dikenal bersahabat sudah tersebar luas di media sosial. Banyak dari mereka yang membela keduanya dan tidak sedikit pula yang melontarkan komentar pedas terhadap mereka tanpa tahu akar permasalahan. Lisa yang sedang asyik berseluncur di media sosial miliknya, lantas terkejut saat banyak yang men-mention gadis itu di sebuah postingan.

Dengan rasa penasaran yang kuat, gadis itu mengetuk kiriman yang banyak menyebutkan namanya itu. Gadis itu terkejut saat sebuah profil berita di sana memperlihatkan video perkelahian dua orang idola.

Dua idol ternama terlibat baku hantam di sebuah restoran, belum diketahui pasti apa penyebabnya.

Seperti itulah keterangan yang ditulis pada kiriman itu, lantas Lisa mencoba untuk melihat video yang di dalamnya tampak dua pria yang sangat tidak asing di matanya.

“HEOL,” ujar Lisa saat melihat Bambam memukul wajah Jungkook dengan sangat keras.

Di dalam video itu hanya terlihat Bambam yang memukul Jungkook hingga babak belur, kemudian di lerai oleh beberapa idol lainnya. Lisa terpaku melihat pria itu sangatlah lepas kendali, dapat dilihat dari sorot matanya yang menunukkan kemarahan luar biasanya. Tanpa tunggu lama, gadis itu segera menghubungi pria dengan kaki sumpit itu.

Entah sudah berapa kali Lisa mencoba menghubunginya, namun hanya dibalas dengan suara wanita operator. Pintu ruangan yang tiba-tiba membuat Lisa sangat terkejut, saat melihatnya dengan jelas, Lisa bernapas lega saat Bambamlah yang membuka pintu itu.

Bambam melangkahkan kakinya gontai menuju Lisa. Dari jauh, Lisa sudah dapat melihat bibir Bambam yang terluka dan sedikit lebam di wajahnya, entah seberapa sakit yang dirasakan pria itu.

“Bam?” tidak ada jawaban yang di dapat, hanya Bambam yang kini sudah naik di ranjang pasien Lisa dan ikut berbaring di sana.

“Ada apa?” tanya gadis itu pelan, menccoba mendengar penjelasan dari pria di hadapannya.

Cukup lama Bambam hanya menatap Lisa lekat, “Aku bertengkar dengannya,” tanpa menyebutkan nama pun, gadis itu sudah tahu dengan siapa Bambam bertengkar. Bahkan berita tentang perkelahian itu sudah tersebar laus.

Lisa hanya menunggu Bambam untuk melanjutkan ucapannya, “awalnya aku hanya mengatakan dia pengecut karena takut fansnya akan hilang jika ketahuan berkencan…”

Bambam menghembuskan napas kasar, terlihat kilatan marah di matanya, “tapi dia malah mengatakan kalau hubungan kita karena kau hamil, dan menghina fans ku,” kesal Bambam.

Lisa yang memang sudah mengerti bagaimana sifat Bambam, hanya menyalurkan kekuatan dengan berkata, “tapi itu semua tidak benarkan? Kau tidak salah, dia yang memancingmu,” ujar Lisa dengan mengerucutkan bibirnya.

Bambam tertawa kecil melihat tingkah Lisa, pria itu kemudian menggenggam tangan gadisnya dengan erat, “Bolehkan aku tidur disini?” tanya Bambam.

Wajah Lisa memerah seketika, melihat hal itu Bambam tidak dapat menahan tawanya, “Apa yang kau pikirkan? Aku hanya akan tidur dan menginap di sini, tidak usah khawatir,”

Lisa tersenyum mendengar penuturan pria itu, “aku tidak akan melewati batas, sebelum kita menikah, tentu saja,” tambah Bambam sambil menaik-turunakan alisnya.

Dengan kesal Lisa memukul bahu Bambam dan berputar membelakanginya, “Hei…jangan marah,” ujar Bambam dengan lembut.

Karena tidak ada tanggapan dari Lisa, Bambam kemudian menarik gadis itu ke dalam pelukannya dari belakang, “Good night,” ujar Bambam lembut.

Tanpa Bambam sadari, sedari tadi wajah Lisa sudah sangat merah dengan senyum tertahan di wajahnya. Kehadiran Bambam sebagai seorang kekasih memang sangat berarti bagi gadis itu.

MY BEST || BAMLIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang