Bagian 1

131 12 1
                                    

               ---- Typo bertebaran dan alur lambat---



Selamat membaca :*


Malam sunyi tanpa bintang namun bulan bersinar terang dengan angin berhembus pelan menambah kesan horror pada sebuah bangunan yang merupakan sebuah kampus ternama di kota ini.

SREATT . .. .. . . .

Cahaya biru dari sebuah benda yang meluncur terlihat menembus beberapa sosok yang langsung tercerai menjadi bayangan, benda yang merupakan sebuah pedang terlihat terus meluncur membelah beberapa sosok yang masih tersisa

Beberapa pemuda terlihat tengah berdiri tak jauh dari lokasi tersebut.

"Yunho, sepertinya mereka bersembunyi digudang belakang" ujar pemuda yang terlihat memegang sebuah tongkat pada pemuda disampingnya.

"Pergilah bersama Junsu, Yochun !!" balas pemuda yang dipanggil Yunho dengan sesekali menggerakkan tanggan untuk mengendalikan pedang tersebut, "Biar aku dan Changmin yang menangani disini ."

" Baiklah " balas pemuda bersuara melengking, "Ayoo Chunie". 

 Yoochun bergesa mengikuti Junsu yang pergi mendahuluinya. Menyisakan dua pemuda tinggi yang masih terdiam ditempat tersebut.

"Hyung, kenapa akhir-akhir ini aku merasa kalau 'mereka' jadi semakin banyak?" ujar pemuda jakung yang mulai mengatupkan kedua telapak tangannya.



"Wahai engkau yang memberkati segala kehidupan, musnahkanlah mereka yang kotor"

Cahaya terang mulai berpendar dari tubuh Changmin, cahaya begitu terang yang menggilangkan sosok-sosokk bayangan yang tersisa.


Yunho menarik kembali pedanngnya, pedang bercahaya biru redup mulai memasuki telapak tangan meninggalkan tanda kebiruaan dipunggung tangan pemuda tersebut.

"Ayo pergi" ujarnya dingin melangkah tanpa menjawab kalimat Changmin

"CK" balas Changmin melihat respon kakanya yang masih saja bersikap dingin, sambil melangkah mengikuti dibelakang.




Sementara itu digudang belakang terlihat Yochun dan Junsu tengah di sibukkan dengan sosok-sosok bayangn berbentuk manusia yang terus berdatangan,

"Ck sialan ini tidak ada habisnya!!" pekik suara cempreng dari pemuda yang terus mengayunkan pisau kecil untuk menebas sosok yang berdatangan.

"Brisik bebek, !! jangan membuat ku tambah kesal!" balas Yochun yang sibuk memukul dengan tongkat di kedua tangannya. 'sial ini benar-benar merepotkan' batinnya .

"Siapa yang kau pangggil bebek ,Jidat! " raung junsu mendelik kearah yochun, terus menebas kepala dan badan sosok manusia bayangan yang mendekat.

Pertarungan terus berlanjut sampai yunho dan changmin datang membantu dengan akhir menghilangnya semua manusia bayangan yang ada digudang tersebut.

"Sepertinya ada sesuatu yang membuat mereka menjadi semakin aktif akhir-akhir ini yunho" Yochun medekat dengan junsu di sampingnya.

Keluar dari gudang mereka memutuskan berkumpul di halaman belakang untuk membahas masalah ini, suasana yang sepi dengan deru angin pelan membuat kesan tersendiri bagi mereka.

DUA JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang