Chapter 31

6.5K 316 2
                                    

"sudah beres"

"makasih ya ran "

"sudah kewajiban saya pak "

Digo hanya melempar senyum.

"tapi pak..bapak benar-benar tidak mau saya bantu ? apa bapak bisa?"

Digo justru tertawa kecil dan menatap rani lagi .

"namanya juga cinta ..butuh perjuangan ..."

"yaudah pak saya pulang ....saya sudah dijemput suami saya...oiya buku resepnya udah saya masukin mobil pak."

"sekali lagi makasih ran....kamu ati-ati ya..maaf ga bisa nganter kamu pulang."

"gapapa pak "ucapnya tersenyum dan berlalu.

Digo menatap kepergian rani dengan suaminya.Dia hanya memastikan rani benar-benar dijemput suaminya.

Setelah keduanya hilang dalam pandangannya.Digo pun masuk dan mulai melaju dengan mobilnya.

***

Pukul 03.00 sore digo mulai memasak .Dia memasak semua makanan kesukaan sisi dan mulai membuat walaupun dia tidak bisa dia berusaha hanya dengan menatap buku yang ia beli tadi.Malam ini ia berniat mengajak sisi makan malam di taman belakang rumah nya.Melihat bintang dan malam menyatu menemani bulan.Dia sangat berharap.

Setelah ia begitu heboh dalam dapurnya ....akhirnya makanan itu siap dan digo menatanya rapi diatas meja taman lengkap dengan lilin di sekitarnya.

"tunggu  .kurang satu kayaknya"batinnya

"gue tau ."

Digo berlari ke arah dapur mengambil sesuatu yang ia beli tadi.

"lengkap "ujarnya

Tubuhnya cukup lelah namun hatinya tidak ...dia berharap sisi mau memaafkannya.

Digo kembali ke kamar dan mengetuknya kembali.

"si ...aku mohon buka pintunya sayang..oke..kamu boleh marah..kamu diemin aku...kamu pengen apain aku..aku cuma minta satu ..kamu keluar ya ...aku mohon ."ucap digo yang hampir menangis

"si .....?"

"aku cuma pengen kamu keluar sebentar ..."

Digo menunggu sisi keluar namun tetap pintu itu tak tergerak sedikitpun .

Digo mulai putus asa dan berjalan ke arah taman.Ia terduduk dan menatap langit.

"Tuhan mungkin ini salah ku.....maafkan aku sisi ."ucapnya yang tak mampu membendung air mata.

***

Sudah 2 jam lebih digo menunggu hingga terlelap dalam duduknya ...lilin masih menyala menemaninya.

***

"apa mungkin aku keterlaluan ...tapi digo telah merusak kepercayaanku Tuhan."

"tapi kalau dia kenapa-kenapa"ucapnya ingin membuka pintu

"ah ga ..!! aku gamau keluar !"ucapnya melepaa gagang pintu.

"ah tapi.....

Sisi pun membuka pintu dan berlari ke arah taman .

Sisi tak mampu mengeluarkan kata-kata.Mulutnya tak mampu terkatup.Tiba-tiba mata yang indah itu kini basah begitu saja.Terlihat jelas digo yang tertidur pulas....dan terlihat begitu lelah.

Sisi mendekat perlahan dan membelai digo.

Tiba-tiba tangan digo meraih sisi dalam pelukan digo ...

Sisi begitu kaget ..matanya terbelalak .nafasnya sulit diatur.

"digo ..kamuu??

"sstttt ...si dengerin aku ...aku mohon jangan diemin aku ...kamu jangan kaya gini lagi...kamu boleh marah sama aku ...kamu boleh tampar aku...asalkan kamu jangan diem aja si...aku minta maaf ...aku bener-bener minta maaf "ucap digo pelan

Sisi melepas pelukan digo dan memegang wajah digo .

"ga akan sayang...aku janji...aku yang terlalu ...

Belum sempat sisi melanjutkan digo menutup bibir sisi dengan bibirnya.

Mereka benar-benar menikmati berdua.Sungguh malam yang indah.

Sisi melepas ciuman digo.

"kamu yang bikin ini semua"tanya sisi heran

"begitulah"jawab digo tersenyum .

"jadi?aku boleh makan ?"

"ini buat kamu sayang..semuanya ...tapi ....

"tapi kenapa?"

"aku sendiri yang masak ."ucapnya terkekeh

"semuanya?"

"iya ..."

Sisi justru tertawa melihat muka polos suaminya .

"kok ketawa sih?" ucap digo tersenyum heran

"engga ...ga nyangka aja kamu seromantis ini...aku makan ya"

Digo mengangguk pelan menatap isrinya .

"gimana?"

Sang MalamOù les histoires vivent. Découvrez maintenant