BAGIAN 1

360 72 57
                                    

Happy reading


 Eliza almahyra

Di saat matahari mulai menyinari dunia dengan begitu hangat, yang seakan menumbuhkan rasa semangat bagi siapapun apalagi yang suka sunrise. Namun sayangnya kehangatan ataupun semangatnya tidak berlaku bagi sosok Aksa yang masih nyaman tertidur di ranjang empuk nya.

"Bang bangun ...."Eliza berteriak keras untuk membangunkan kakaknya. Namun tidak  merespon apapun, laki-laki itu masih memejamkan matanya tidak perduli meski sekarang hari senin padahal dirinya anggota osis. Eliza yang mulai geram, mencubit tangan kakaknya hingga kesakitan dan terbangun dari tidurnya. Eliza tersenyum puas.

"Sakit tahu!" rengek Aksa kesakitan, menatap Eliza tajam.

"Makannya bangun!" pekik Eliza geram.

Aksa lagi lagi tidak menghiraukan adiknya, dia malah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan beranjak tidur kembali, tidak lupa Aksa juga menutupi telinganya dengan guling agar teriakan Eliza tidak didengar olehnya.

Eliza tersenyum masam melihat Aksa, "errr awas kamu bang!" Kesabaran Eliza sudah habis, Eliza menyubit lengan Aksa sekeras mungkin hingga Aksa tidak bisa mengelak lagi.

Huh menyebalkan.

"ABANG AYO BANGUN! UDAH PAGI!"

"Berisikkk."

Perlahan Aksa membuka selimut lantas menarik guling ke pelukannya. "Apaan sih El? masih pagi juga," ujar Aksa sambil memeluk guling

"Ya sudah tidur aja yang puas, bye," ketus Eliza sambil berdiri

"iya Eliza... gemes banget sih adek abang ini," ujar Agra, mencubit pipi Eliza gemas.

"Abang ..." Echa tersenyum masam dan begitu terpaksa kan, "Mandi! udah jam tujuh! Kalo enggak .... "

"Tenang, Abang kan ketua osis ..." sahut Aksa dengan senyumam  yang mengembang. Eliza mendengus

"SOMBONG." Aksa terkekeh melihat Eliza yang nampak kesal sambil meninggalkan kamarnya. 15 menit berlalu... Aksa menuruni anak tangga sambil merapihkan rambutnya menggunakan jari tangannya, ditangan lain Aksa menggantungkan tasnya dipergelangan tangan.

"Hadeh Abang buruan itu jalan, lemot amat." Omel Eliza, menyantap makan paginya dengan lahap

"Pagi cantik," sapa Aksa tanpa memperdulikan Omelan adiknya. Eliza hanya menatap Aksa tanpa menjawab pertanyaannya, "Tumben ganteng."

"Tiap hari juga cakep."

"Kepedean!" Eliza mengelak, Mereka berdua pun menyantap makanan yang ada di meja makan, yang pasti masakan Eliza

"Nanti kalo di sekolah ada yang jahat sama kamu bilangin aja ke abang apalagi cowok."

"Aku gak Cepu."

"Satu lagi ... jangan deket deket sama cowok di sekolah!"

"Sok posessif segala," ledek Eliza sambil ketawa mengejek.

"Eliza .... Eliza." Aksa memutarkan bola matanya malas. Eliza sendiri tertawa terbahak bahak, melihat raut wajah Aksa yang terlihat kesal."Biarin dong." Eliza terkekeh geli. Dengan kesal Aksa menjitak dahi Eliza membuat Eliza meringis,"sakit Abang ..."

"Bodo."

"Tahu ah." Aksa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya itu. "Udah cepetan makan, nanti telat," ucap Aksa, sambil memberikan minum untuk Eliza

“Siap!”

***

Sampai disekolah Aksa dengan senang hati mengantarkan Eliza terlebih dahulu menuju tempat upacara, ini hari pertama Eliza masuk ke SMKN Huanggi, sekolah terelite juga paling berprestasi.

LiamEliza (On Going)Where stories live. Discover now