Hey, Apa kabar?
Ah kamu pasti baik-baik saja.
Aku juga baik-baik saja.
Eum, bagaimana keseharian mu setelah tidak denganku? Pasti lebih menyenangkan? Apakah kamu merasa lebih bebas? Kalau benar begitu adanya.. Aku bersyukur kamu jauh lebih bahagia sekarang.
Apa?
Jangan, jangan tanyakan perasaanku. Itu bukan hal yang perlu ditanyakan lagi.
Kau juga mungkin tau perasaanku saat ini, Eh mungkin juga tidak. Karena kamu sudah bahagia dengan dia. Bagaimana? Haruskah aku memberitahumu untuk menghilangkan rasa penasaranmu?
Baiklah.
Aku masih tetap menyukaimu.
Iya, masih sama seperti dulu. Tidak berubah sedikit pun. Hanya saja ada sedikit rasa kesal atas ulah mu itu.
Tapi, itu bukan kesalahan mu, Itu hanya salahku yang masih belum mengerti sifat mu. Aku yang terlalu egois dalam memilih pilihan. Tidak memikirkan masa depan.
Iya, Sekarang aku menyesal atas keputusan ku waktu itu. Aku, Aku tidak bisa melupakan mu. Aku tidak bisa menghilangkan perasaanku terhadap mu.
Sekarang ini aku sedang tersiksa oleh ulah ku sendiri. Aku merasa sedang dalam titik hancur.
Ah tapi, Untuk apa aku membicarakan semua itu? Kamu sudah tidak peduli dengan perasaan ataupun keadaan yang aku alami sekarang,Kamu sudah dengan dia.
Iya, Dia.
Dia yang sekarang menjadi pilihanmu. Dia yang sekarang menjadi penyemangatmu. Dia yang sekarang selalu duduk di kursi belakang motor mu. Iya, dia sudah mengambil alih peranku.
Maafkan aku.
Sekarang ini,
Aku hanya ingin bilang,
Aku merindukan mu.
Sangat.
.
.
.
.
.
.
.
Kau sudah membaca kata yang aku kirimkan? Apakah kamu merindukan ku juga? Hey, untuk apa aku memikirkan kamu merindukan ku kembali.
Sudah,
Kau anggap saja cerita ku ini hanya kisah yang berada dalam novel² remaja. Jangan terlalu anggap serius. Aku tidak mau menjadi perusak hubungan mu. Aku harap kamu bahagia. Aku juga akan berusaha bahagia. Atau mungkin aku tidak akan pernah bahagia jika bukan denganmu.
-Selamat tinggal
Tertanda :
-xxwhyz
02 Oktober 2019.
