08 : Sekolah

42 9 0
                                    

Sudah seminggu sejak Olin melihat Jaemin dengan cewek lain di cafe sore itu. Semenjak itu, Olin terus menghindar dari Jaemin. Dan hari ini, hari pertama masuk sekolah.

"Kak, males banget sekolah. Bolos aja kuy."

Juan geleng-geleng kepala mendengar ucapan adiknya. Ia sedang menyalakan mesin motor dan mengecek banyak bensin.

"Sekolah biar pinter."

Olin mendengus.

"Gaya lo. Paling lo sekolah cuma mau liat Vani aja kan. Ngaku lo!" Tuduh Olin tepat sasaran.

"Ya enggak lah bego. Gue mau nuntut ilmu supaya bisa dapet kerjaan yang baik buat keluarga gue kelak," ujar Juan panjang lebar tak lupa menambahkan kata "aseek" di akhir kalimatnya.

"Idihh... Gaya lo."

"Yaudah naik!"

Olin pun naik keatas motor dengan Juan yang sudah siap melaju. Mereka pun pergi berangkat ke sekolah dengan Juan yang bersemangat dan Olin yang murung masih tak rela hari liburnya habis tak berbekas.

Sampai di sekolah, Olin turun di dekat gerbang dan Juan lanjut ke parkiran yang ada di samping sekolah.

Olin berjalan sembari mengikat rambutnya yang tadi ia gerai karena lembab.

"Olin!"

Olin menoleh kebelakang kala namanya di panggil. Ternyata itu Fatir, orang yang seminggu lalu bertemu dengan Olin dan Juan di cafe. Olin masih ingat. Ia orang yang gampang hapal dengan wajah dan nama orang.

"Iya kak?"

Fatir sedikit berlari kecil mendekat kearah Olin.

"Juan mana Lin?" Tanya Fatir dengan suara ngos-ngosan.

"Baru aja ke parkiran kak," jawab Olin cepat.

"Okedeh. Makasih ya. Gue deluan."

"Iya kak."

Setelahnya Fatir langsung pergi dengan Olin yang manggut-manggut bingung. Baru aja Olin ingin melanjutkan langkahnya. Namanya kembali di sebut.

"Lin!"

Olin kembali menoleh ketika ada yang memanggilnya lagi. Kenapa pagi ini banyak sekali yang manggil Olin sih?

Ketika ia berbalik dan mencari si pemanggil. Ternyata Zion orangnya. Zion berjalan mendekat dengan tas ransel yang hanya ia bawa sebelah bahu.

"Kenapa kak?"

"Gapapa, tadi gue liat lo ngobrol sama Fatir. Ngomongin apa Lin?" Tanya Zion yang membuat Olin berpikir sejenak.

"Oh, ka Fatir. Tadi nanyain ka Juan."

Zion mengangguk.

"Kok bisa kenal Fatir?" Zion kembali bertanya.

"Waktu itu ketemu di Cafe. Dikenalin sama ka Juan. Kenapa kak?"

Zion menggeleng. "Gapapa. Lo mau ke kelas?"

Olin mengangguk.

"Ayo bareng gue."

Olin kembali mengangguk dan nurut mengikuti langkah Zion.

---


Jam istirahat yang membosankan. Olin kesel karena Vani gak bilang kalau hari ini ia gak masuk karena sakit. Tau gitu Olin ikutan gak masuk dengan alasan jagain Vani dirumah.

"Lin," panggil seseorang pada Olin yang sedang duduk di bangku panjang depan kelas dengan Thaitea di tangannya.

Olin menoleh dan mendapati Clara disana.

[Tamat] The Boy with Pink Hair | Na Jaemin ✔Where stories live. Discover now