Bagian 2

21 2 0
                                    


WARNING !!!

Typo bertebaran 



Selamat membaca :*







TUK..TUK

Suara ketukan ujung pulpen dengan meja di bawah pohon menjadi satu-satunya suara yang ada diantara dua pemuda manis di sini, " na hyukie . . ." saut pria bersuara cempreng memainkan pulpen diatas meja tempat mereka berada.

"heemm . . " jawab pria di depan nya sesekali meminum minumannya, focus dengan ponselnya.

"Apa kau tidak bosan melakukan semua ini ?"sambung junsu

"maksud mu?" balas hyukjae mulai memperhatikan.


"maksud ku dengan semua yang kita lakukan selama ini ? berpindah negara, memulai sekolah di tempat yang berbeda selama ratusan tahun ?" junsu menatap muka tampan cenderung cantik hyukjae yang selama ini menemani nya dari kecil.

"Kenapa harus bosan ? cukup jalani saja apa yang ada, bukan kah itu mudah?"

Mendengar balasan dari hyukaje, junsu menengadah melihat kumpulan awan di langit, dan tanpa di minta kenangan masalalu mulai teringat di benaknya.


Flashback (Jepang)


"eomma, appa jangan tinggakan Suie . . .hiks hiks " isak tangis terdengan dari sosok kecil yang memeluk dua jasad yang terbujur lemah, sampai muncul segrombolan srigala dengan ukuran tubuh yang tidak wajar mendatangi nya.

"hoo . . . jadi si siluman kucing ini punya anak ehh. . ." suara baritone terdengar jelas dari salah satu srigala hitam di sana.

"heemm sepertinya dia cukup manis " suara lain terdengar dari grombolan itu, Junsu kecil mulai gemetar ketakuatan melihat grombolan srigala jejadian itu mendekat.

"bagaimana kalau kita bawa saja dia . . . lumayan untuk oleh-oleh "beberapa srigala mulai mengitari tubuh junsu.

"iya kita bawa saja dia . . . kalau sudah bosan kita bisa 'memakan' nya" seringai srigala hitam mulai mendekat ,

"hiks hiks tolong aku, siapapun . . . " tangis gemetar melihat mata tajam yang mengitarinya

"eomma,appa apakah Suie akan menyusul kalian . . . " tangis junsu menutup mata saat melihat moncong penuh gigi taring mulai terbuka untuk menerkamnya.


BUGH. . .BUGH . . .


suara pukulan demi pukulan terdengar memecah keheningan malam itu,

"ehh kenapa tidak sakit. . ?" heran, junsu kecil membuka kembali matanya dan melihat seorang pemuda berdiri dengan Sembilan ekor yang bergerak lembut tepat di hadapannya.


"pergi dari wilayah ku,sebelum aku membunuh kalian semua!! " suara merdu terdengar berat dan mengerikan, tatapan tajam dari iris berwarna perak menambah kesan mengerikan dari pemuda bersurai hitam tersebut.

"Uhuk Uhuk . . . . ck sial ayo cepat pergi " grombolan srigala itu mulai berlari dengan cepat menghindari pemuda rubah tersebut. Tau mereka bukanlah tandingan dari makhluk yang baru datang tersebut.

" Hey, kau baik-baik saja ? " tanya sang rubah menatap junsu, junsu hanya terdiam semakin menunduk menyembunyikan ketakutannya.

"Hey . . . tak apa, aku tak akan menyakitimu" suara merdu sekalilagi terdengar dengan uluran tangan, tepat di hadapan junsu.

Pemuda bersurai gelap dengan telinga rubah dan Sembilan ekor yang bergerak di belakangnya ohh dan jangan lupa iris sewarna perak dan kuku yang tajam.

"terimakasih telah menolong ku"ucap junsu sambil menunduk.

HEART [Remake]Where stories live. Discover now