NABI ZULKIFLI AS

1.4K 52 0
                                    

Nabi Zulkifli merupakan salah satu nama Rasul yang wajib diketahui. Ia hidup pada saat Raja Ilyasa berkuasa. Nabi Zulkifli adalah sosok yang sangat gigih dan tidak mudah goyah. Memiliki budi yang luhur dan selalu menepati janji yang dibuatnya. Dengan perangainya yang sangat baik tersebut, banyak orang yang gemar bergaul dengan Nabi Zulkifli. 

Nabi Zulkifli memiliki kisah yang cukup beragam. Ia pun pernah diangkat menjadi raja yang menggantikan Raja Ilyasa. Ia pun hidup dengan dipenuhi kesederhanaan dan juga kesabaran di dalam menghadapi apapun. Banyak hal yang pernah dialami oleh Nabi mulia ini selama hidupnya.

KISAH NABI ZULKIFLI SAAT KELAHIRAN DAN WAFATNYA

Nabi Zulkifli merupakan anak dari salah seorang Nabi yang bernama Ayyub dengan seorang perempuan yang bernama Rahmah. Diangkatnya Nabi Zulkifli sebagai rasul sesudah ayahnya diangkat. Artinya, Zulkifli adalah cucu dari Nabi Ibrahim. Dari sini dapat dipahami bahwa Nabi Zulkifli adalah keturunan dari para Nabi yang menjadi utusan Allah.

Di dalam Kisah Nabi Zulkifli, Ia diutus oleh Allah kepada suatu kaum bernama Amoria di daerah Damaskus. Kemudian pada 1460 an sebelum Masehi, ia diangkat menjadi rasul. Sehingga, sejak saat itu ia mengajarkan kepada sekalian umat untuk bertauhid kepada Allah dan berhenti menyembah berhala. Ia juga mengajarkan kepada manusia untuk membayar zakat dan taat beribadah. Dikisahkan pada Nabi Zulkifli memiliki dua orang anak.

Pada suatu masa, rumah Nabi Ayyub pernah mengalami runtuh. Hal itu menewaskan semua anaknya. Akan tetapi, ada satu anak bernama Basyar yang berhasil selamat. Basyar sendiri maknanya adalah orang yang memiliki kesabaran.

Sejak kecil, Nabi Zulkifli diajarkan berbagai sifat yang mulia. Khususnya kesabaran dirinya. Hingga, ia sangat terkenal sebagai sosok yang sabar, teguh dan gigih dan segala hal.

Perjalanan hidup yang diceritakan padakisah Nabi Zulkifli cukup panjang dan mengesankan. Di antarnya adalah ketika ia dinobatkan sebagai raja. Ia mampu membawa rakyat menuju kemakmuran hingga akhir hayatnya. Nabi Zulkifli wafat di usianya yang ke 75 tahun. Ia kemudian dimakamkan di Kafel yang terletak 130 an km dari Baghdad atau yang sekarang dikenal dengan Irak.

Meski demikian, ada yang berpendapat bahwa makam Nabi Zulkifli juga terdapat di Palestina dan juga Suriah. Tepatnya ada di daerah Kifl yang merupakan suatu kota kecil dengan jumlah penduduk yang tidak begitu banyak. Letak kota ini ada di bagian selatan Baghdad tepi sungai Eufrat. Hingga hari ini, kawasan tersebut sangat istimewa tidak hanya bagi umat Islam, namun juga umat Yahudi.

NABI ZULKIFLI MEMENANGKAN SAYEMBARA MENJADI RAJA

Raja Ilyasa adalah sosok raja yang tidak memiliki keturunan. Sehingga, figur yang akan menggantikannya menjadi raja bukanlah keturunannya. Karena itu, pada suatu ketika raja mengadakan sebuah sayembara untuk mencari penggantinya kelak. Mengingat usianya yang sudah semakin tua. Ia berharap tahta kerajaan setelah ia wafat nanti akan dipegang oleh orang yang tepat dan terbaik.

Raja Ilyasa, di dalam kisah Nabi Zulkifli, kebetulan adalah orang yang sangat memperhatikan kesejahteraan dan juga kemakmuran negerinya. Sehingga, semua rakyatnya pun bisa mencalonkan diri menjadi raja.

Asalkan sesuai dengan syarat yang diajukan. Akhirnya, raja Ilyasa membuat kriteria dan syarat khusus bagi siapapun rakyatnya yang mampu memenuhi syarat tersebut. Jika setuju dengan syaratnya, maka akan menggantikannya.

Adapun syarat yang diberikan oleh raja Ilyasa adalah siapapun calon penggantinya sebagai raja, maka ia adalah orang yang sanggup untuk berpuasa saat siang hari kemudian melakukan ibadah saat malam hari. Kabar mengenai sayembara beserta syaratnya ini akhirnya menyebar ke semua penjuru negeri. Akhirnya, segenap rakyat berbondong-bondong menuju ke istana.

KISAH PARA NABIOnde histórias criam vida. Descubra agora