BAB 1

15.7K 360 2
                                    

Dengan rahang yang mengeras, tatapan yang begitu menusuk serta wajah sangarnya Christoper perlahan maju mendekati seorang wanita pendek berambut sebahu yang sedang menunduk ketakutan.

"Bagaimana berkas itu bisa ada pada mereka ?" tanya Christoper dengan nada pelan.

Wanita itu pun berbicara tergagap dengan tubuh gemetaran.

"Sa, Saya... Saya..."

"KATAKAN !!!"

Wanita itu tersentak hingga wajahnya pucat pasi karena bentakan dari Christoper.

Dengan kasar Christoper menjambak rambut wanita itu.


Keenam orang lelaki yang sedang berderet di dalam ruangan itu sama sekali tidak berani berkutik bahkan berani melirik. Mereka hanya bisa diam dan menunduk ketakutan seolah mengantre untuk hukuman mati.

Wanita itu menangis kesakitan. Kakinya gemetar disertai keringat dingin yang sudah bercucuran di sekitar wajahnya.

"Kau tentu tahu apa akibatnya jika mengkhianatiku, bukan ?"

"A... Ampun... Ampuni aku..." wanita itu berbicara di atas wajah pucatnya.

Christoper mencengkeram kedua rahang wanita itu sambil perlahan mendekatkan wajahnya yang dihiasi dengan senyuman iblis


Wanita itu semakin ketakutan.

"Kau harus terima akibat..."



"Lepaskan dia."



Wajah sangar Christoper bergetar mendengar ucapan yang memotong pembicaraannya tersebut.

"SIAPA YANG BERANI..."

Raut sangar Christoper seketika mereda saat melihat wanita yang berdiri di dekat pintu sambil menyilangkan kedua tangannya.


Wajah Christoper kembali sangar saat kembali menatap wanita yang mengkhianati kepercayaannya serta perusahaannya tersebut.

Kemudian melepaskan kasar cengkeramannya hingga terlihatlah luka memar di kedua rahang pipinya.

Olivia menghembuskan nafasnya. Ia berjalan mendekati Christoper yang masih menatap tajam wanita berwajah pucat yang sedang menahan tangis dengan memegangi pipinya yang membiru akibat cengkeraman Christoper.

Olivia memeluk salah satu lengan Christoper dan membimbingnya untuk duduk di kursi kebesarannya.

Christoper menunduk terpejam sambil menopang dahinya dengan satu tangan. Olivia yang berdiri di sampingnya perlahan mengelus lembut punggung Christoper.

"Kendalikan dirimu, Kak..." ucap Olivia dengan nada yang lembut.

"Suruh dia pergi." Christoper masih menunduk dan terpejam.


Olivia menatap wanita itu sambil mengangguk sembari mengedipkan kedua matanya secara bersamaan.

Raut wajah wanita itu tersenyum penuh dengan terima kasih karena Olivia telah menyelamatkan hidupnya. Ia menghapus air matanya dan dengan cepat meninggalkan ruangan itu.

Karena, dari gosip yang ia dengar Christoper bisa menyiksa bahkan membunuh siapa pun yang berani mengkhianati perusahaannya. Dan jika itu seorang wanita, maka Christoper akan membiarkan wanita itu digilir oleh banyak pria dengan seks yang ekstrim. Jikalau pun ada yang lapor polisi,

Christoper tak akan menjamin pihak keluarga si pelapor akan baik - baik saja.

Namun, meskipun itu adalah hal yang nyata tapi kebanyakan orang dengan kuat menepis hal tersebut. Karena meskipun angkuh, Christoper sangat royal dalam masalah gaji para pegawainya.

Christoper(END) Where stories live. Discover now