BAB 5

6.1K 210 6
                                    

Christoper memijat pangkal hidungnya. Ia tak habis pikir atas apa yang telah dilakukannya barusan.

Bagaimana mungkin aku bisa seceroboh ini...

Dengan bodohnya aku percaya dia mencintaiku, dan aku sudah meniduri adik iparku sendiri.

Dia mabuk, wajahku persis seperti suaminya. Tentu saja dia akan mengira bahwa aku adalah suaminya...

Christoper melirik tubuh telanjang di sampingnya yang sedang tertidur pulas dengan kepuasan.

Ini hanya sebuah kesalahpahaman.

Christoper kemudian memakaikan kembali baju Olivia. Merapikan tempat tidurnya. Lalu secepatnya ia pergi dari situ.

Olivia terbangun dari tidurnya. Ia merasa tubuhnya lelah. Ia duduk dan meregangkan tubuhnya. Ponsel di atas nakasnya pun berdering.

"Halo sayang. Apa kau sedang tidur ? Sehingga baru mengangkat panggilan dariku ?"

"Ah... Iya Chris... Tadi sepertinya aku bermimpi indah..." Olivia kembali berbaring.

"Mimpi apa ? Mimpi aku pulang dan memanjakanmu ?"

"Curang. Kau selalu tahu apa yang kupikirkan."

Mereka pun mengobrol dengan waktu yang lama.

***

Christoper pulang ke rumahnya. Wajahnya murung. Bayangan Olivia yang sedang mengerang di bawahnya masih gentayangan di benaknya. Ia sangat menyesali perbuatannya meskipun Olivia tidak sadar akan apa yang terjadi.
Rasa senang, kecewa, dan rasa bersalah bercampur aduk di dalam kepalanya.

"Chriso ? Kau kenapa ?" Amalia menyapa.

"Aku lelah. Aku butuh istirahat sebentar." jawab Christoper sebelum meninggalkan Amalia yang mengerutkan dahinya.
Christoper berbaring di ranjang yang empuk. Ia berdecap kesal saat ponselnya berdering.
Tidak bisakah aku bebas sebentar dari masalah kantor ???

"Ya."

"Kakak ? Apa betul kau sedang berada di Indonesia sekarang ?"
Wajah Christoper kaku mendengar suara ceria yang menanyakan kepulangannya.

"Aku baru saja sampai. Aku istirahat dulu ya. Nanti kita bicara lagi."

Christoper menutup panggilan itu secara sepihak.

Olivia mengernyitkan dahinya.
Biasanya dia menggodaku.
Tapi mengapa sekarang dia cuek ? Mungkin dia lelah.

Sudah satu bulan berlalu. Christoper sama sekali tidak pernah menghubungi apalagi menemui Olivia. Padahal saat dia di Amerika komunikasi mereka baik-baik saja. Olivia sempat bingung. Ia berusaha santai tapi entah kenapa kebingungan itu terus menghantuinya.

Persetan. Olivia ingin menemui Christoper dengan alasan ingin menemui Alesya. Ia hanya bingung mengapa tiba-tiba Christoper menjauhinya.

Olivia datang disambut oleh keponakannya dengan pelukan.

"Tante Oliv. Joe dan Jiel mana ?"
Olivia memegang kedua pipi tembam itu.

"Paman Chris menempatkan mereka di Asrama sayang."
Amalia sedikit terkejut.

"Tapi kenapa Liv ? Kan kasihan..." Amalia memelas.

Olivia pun menjadi sedih.
"Kak Amalia tahu sendiri, kan ? Sebagai anak dari Pengusaha terkaya, mereka menjadi sedikit manja dan agak sombong. Jadi Christian yang bersikeras memaksakan hal itu..."

Amalia tersenyum.

"Mereka akan baik-baik saja di Asrama, Liv..."

Olivia tersenyum kecil sambil mengangguk. Kemudian ia mengerutkan dahinya.

Christoper(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang