Kisahku..

28 6 1
                                    

Semua orang pasti ingin merasa bahagia, begitupun dengan aku.dari sejak kecil aku merasa bahagia, keluarga yang sederhana, orangtua yang menyanyangi ku bahkan aku meminta apapun dikabulkan.
Tapi semua itu berubah pada saat adikku lahir.Aku tidak menyalahkan adikku. Tapi mengapa takdir begitu kepadaku? Hampir setiap hari aku dimarahi oleh kedua orangtuaku, aku tak pernah benar dengan apapun itu... Aku selalu salah dimata mereka, bahkan sampai ayahku sering berkata yang membuat hatiku sakit.
Waktu itu aku tak sengaja mendengar ibuku berbicara dengan orang lain, ibuku berkata bahwa ayahku memang awalnya ingin mempunyai seorang anak laki laki namun ternyata malah mendapatkannya anak perempuan maka dari itu ayahku lebih menyayangi adikku. Aku menerima semua itu dengan ikhlas,aku mencoba biasa saja seakan semua baik baik saja, tetapi hati sebenarnya tidak baik baik saja. Aku mencoba melupakan tentang pembicaraan ibuku dengan orang lain tapi tidak bisa. Aku terus bersabar dan  sabar di marahi tiap hari bahkan di setiap menit, tapi aku harus bersabar sampai kapan? Aku bukan menyerah, tetapi aku hanya lelah, lelah menahan sesak di hati, aku mencoba untuk malawan rasa sesak ini tapi aku tidak bisa.
Di sekolah dan di rumah aku memang berbeda. Jika di sekolah aku adalah seorang yang ceria, petakilan. Tetapi bila sudah sampai di rumah aku menjadi pendiam, tertutup dengan keluarga, bukan aku tidak mau terbuka dengan keluarga tapi bila aku curhat aku menceritakan tentang apapun itu mereka tidak mendengarkanku, aku berfikir mungkin mereka lelah karna habis pulang kerja jadi aku memaklumi. Tapi sampai saat ini kalau aku bercerita mereka masih tetap sama.
Dari semua ucapan yang menyakitkan dari ayahku ada dua hal yang aku masih ingat yang pertama ayahku mengucap kata binatang, dan yang kedua aku di usir, bukan ayahku saja tetapi ibuku juga. Hatiku terasa sangat sakit, aku mecoba untuk melupakan rasa sakit yg sebelumnya dan kini datang kembali rasa sakit yang lebih pedih.
Aku selalu berdoa, kenapa takdir sangat begitu kepada ku, aku selalu ngeluh tentang hal ini hal itu, tetapi setelah bedoa aku selalu berfikir kenapa takdir begitu? Mungkin karna aku membuat kesalahan, yaitu jarang berkumpul dengan keluarga dan tertutup dengan kelurga. Tapi aku berfikir kembali kenapa aku bisa seperti ini? Karna akupun tidak di perhatikan oleh orang tua ku. Dari situ aku perlahan mulai cerita apapun tentang sekolah, teman, guru, dll. Tapi hasil nya tetap sama. Aku coba terus menerus dan akhirnya ibuku mulai mendengarkan walau kadang sedikit tidak nyambung dengan yang aku ceritakan tapi aku bersyukur karna ibuku mau mendengarkanku.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Oct 15, 2019 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Real My LifeTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon