15

2.7K 274 16
                                    

                

Mau double up??

😳😳😳😳😳






Wonho mengejar Jooheon hingga keluar. Terlambat, yang di kejar sudah memberhentikan taksi dan berjalan pergi dari sana.

Wonho mematung melihat taksi yang ditaiki oleh Jooheon hingga menghilang dari pandangannya. Ia bimbang ingin mengejar Jooheon atau kembali ke dalam.

Setelah memakan waktu yang cukup lama,  Wonho tersadar dari kebingungannya. Ia memutuskan kembali masuk ke dalam dorm. Ia teringat sempat melihat Changkyun kesulitan bernafas.

"Changkyun!" teriak Wonho.

Wonho melihat dalam kamarnya.

Kosong

Tidak ada Changkyun didalam. Ia kembali berlari menaiki tangga menuju kamar Changkyun.

"CHANGKYUN!"

Wonho terkejut melihat Changkyun yang tidak sadarkan diri terduduk di lantai dengan memakai masker oksigen.

"C-Changkyun,"

Wonho menggendong tubuh adiknya ke atas kasur Minhyuk. Ia Membaringkannya perlahan dan menyelimutinya dengan selimut yang tebal.

"Mianhae, Changkyun-ah"

'Kihyun, tolong hubungi Jooheon. Katakan padanya, agar jangan melakukkan hal-hal yang aneh. Hyung akan menjelaskan semuanya jika ia kembali ke dorm' -Wonho mengetik super cepat. setelahnya, ia mengirimkannya ke Kihyun.

Wonho mengusap kepala Changkyun. Ia merasakan panas di tubuh sang dongsaeng.

Ia keluar meninggalkan Changkyun yang entah tertidur atau pingsan di dalam kamar. Setelahnya, Wonho kembali dengan baskom berisi air hangat dan dua buah handuk di tangannya. Ia meletakan ketiganya di atas meja kecil samping kasur.

Wonho mengambil kursi dan menepatinya di samping Changkyun. Lalu, ia menduduki kursi tersebut.

Wonho mencelupkan salah satu handuk yang tadi ia bawa ke dalam baskom berisi air hangat. Kemudian ia memeras handuk yang sudah basah. Wonho menjulurkan tangannya yang memegang handuk ke arah dahi Changkyun. Wonho mengulanginya lagi dengan handuk yang lain.

Changkyun selalu merespon dengan mengernyitkan dahinya sedikit ketika handuk hangat itu menyentuh permukaan kulitnya.

Sudah cukup lama Wonho melakukan hal yang sama berulang kali. Ia menaruh handuk itu di samping baskom.

Wonho membaringkan tubuh kekarnya di samping Changkyun. Ia menghadap kearahnya yang berada tepat di bagian pinggir  kasur. Dirasanya cukup, Wonho mulai melepas masker oksigen yang melekat di wajah Changkyun perlahan. Ia tidak ingin mengganggu sang empu yang pulas di sampingnya.

Wonho terus menerus melihat setiap inci wajah Changkyun yang sedikit pucat. Ia tidak merasa kantuk sedikit pun.

Sudah 20 menit berlalu. Perubahan ekspresi wajah Changkyun membuat Wonho khawatir. Mimik Changkyun berubah menjadi rasa takut. Buliran air juga sudah mulai menetes di wajah pucat sang adik.

Wonho mengusap keringat Changkyun yang mulai menetes di wajahnya. Tidak sampai situ,  ia mengusap wajah Changkyun dari jidat hingga dagu lancip Changkyun dengan perlahan. Dan diulanginya Berkali-kali.

Bukannya merasa tenang, Changkyun malah semakin terlihat gelisah. Ia menggeliat kecil dari tidurnya.

Changkyun membuka matanya cepat dengan nafas yang tersenggal.

IM CHANGKYUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang