act. 28

16K 1.7K 44
                                    

Jungkook waspada ketika Eunwoo perlahan mendekati dirinya. Tetapi Jungkook terkejut saat Eunwoo melewati dirinya tanpa menyerangnya dan kemudian membuka pintu salah satu kamar dilantai dua villa itu.

"Jika kau hanya berdiam diri saja maka bom terakhir akan menghancurkan tubuh tuan Baekhyun."

Ucapan datar Eunwoo menyadarkan Jungkook kemudian berlari menghampiri Eunwoo. Entah kenapa naluri Jungkook mengatakan jika Eunwoo bukanlah orang yang berbahaya meski kewaspadaannya tetap terjaga.

Di ruangan itu Baekhyun yang nampak tak sadarkan diri  duduk terikat disebuah kursi dengan sebuah bom yang masih aktif terpasang ditubuh orang tua angkatnya itu. Timer digital pada bom menyisakan waktu empat menit. Dengan tenang Eunwoo memotong tali yang mengikat Baekhyun dan juga melepas bom aktif itu dari tubuh orang dihadapannya dengan sangat hati-hati.

Jungkook berusaha menyadarkan Baekhyun sementara Eunwoo terlihat mengamati bom itu dengan seksama.

"Kita tak punya waktu banyak. Bom ini bukan bom yang mudah dijinakkan. Kita harus segera pergi dari sini."

Ucapan tegas Eunwoo membuat Jungkook terkejut kemudian segera menggendong Baekhyun dibelakang punggungnya. Eunwoo yang terlebih dahulu keluar nampak menggendong sosok muda yang tadi menjadi lawan Jungkook. Meski dibenaknya tersimpan banyak pertanyaan, prioritas utama Jungkook saat ini adalah segera pergi menyelamatkan diri.

Diujung tangga Jungkook melihat Mingyu dengan beberapa anggota kelompoknya berlari menuju kearahnya. Tapi dengan keras Jungkook menyuruh mereka segera pergi meninggalkan tempat itu. Seperti slow motion mereka semua berlari menyelamatkan diri. Jungkook  dengan sisa tenaganya mencoba berlari sekuat yang ia bisa untuk mencapai pintu keluar. Dan ledakan besar itu terdengar hingga berkilo-kilo meter.

Taehyung terpaku melihat layar komputer milik Hoseok yang memperlihatkan sebuah bangunan yang semula terlihat indah kini hancur akibat ledakan yang cukup kuat dan kemudian terlihat mulai mengeluarkan api yang cukup besar.

Terlihat Hoseok yang bergetar panik mencoba menghubungi Mingyu maupun Jungkook. Tapi, nihil tak ada jawaban. Hanya suara tak jelas dari alat komunikasinya yang kemudian tak ada suara yang terdengar. Setelah berhasil menghentikan misil nuklir itu, Hoseok langsung mengarahkan pencariannya pada misi Mingyu dan Jungkook. Tepat saat komputernya berhasil memindai lokasi penculikan Baekhyun, ledakan itu terjadi.

Taehyung merasa separuh jiwanya hilang. Kakinya seolah tak mampu menumpu tubuhnya. Taehyung jatuh terduduk dilantai yang dingin dengan pandangan kosong.

"Ibu..." Ucap Taehyung lirih hampir tak terdengar.
.
.
.
.
.

Media massa memberitakan kesuksesan pertemuan langka dua negara yang sejak lama memisahkan diri. Dibalik rasa bangga dan terharu, sosok Chanyeol terdiam dalam sebuah ruangan yang diawasi dengan kamera. Ruangan 4x4 meter yang keseluruhan berwarna krem dengan furniture terbuat dari kayu berwarna coklat mengkilap. Chanyeol duduk terdiam tanpa kata. Setelah presiden Korea Selatan membawa pemimpin Korea Utara ke ruang pertemuan, pihak pengaman menggiring dirinya menuju ruangan yang kini ia tempati.

Chanyeol sadar rencananya gagal dengan sangat mudah. Kedua tangannya yang berada diatas lutut mengepal erat menahan amarah. Suara pintu terbuka tak membuat Chanyeol bergeming. Namjoon masuk dan duduk didepan Chanyeol dan meletakkan sebuah map tepat di meja yang memisahkan mereka.

"Tuan Park. Bisa dijelaskan tentang ini?"

Namjoon menunjuk map besar tepat dihadapannya dan Chanyeol. Lawan bicaranya menatap map itu tak tertarik. Seolah meremehkan isinya. Namjoon berusaha menahan diri. Ia perlahan membuka map itu dan di sana terlihat beberapa foto yang memperlihatkan foto diri Chanyeol dengan beberapa mafia.

MY CUTE BODYGUARDOnde histórias criam vida. Descubra agora