14 - HEARTBEAT

157 20 6
                                    

Song Recommendation : Heartbeat - BTS

///

Jaemin mengepalkan tangannya. Ia ragu untuk memasuki gedung yang ada di depannya saat ini.

Ia takut tidak bisa menahan emosinya, atau justru ia akan menangis di hadapan ayahnya.

Ya, kalian benar.

Saat ini Jaemin tengah berada di gedung tahanan tempat ayahnya di tahan.

Walaupun Joonmyeon adalah ayahnya, tetap saja ada yang aneh.

Kalian pasti tau bagaimana rasanya 10 tahun tidak berjumpa, dan sekarang dipertemukan kembali.

Kemungkinan terburuknya adalah bisa saja Joonmyeon tidak mengenali Jaemin.

Ah, itu mimpi buruk bagi seorang anak.

Jaemin mulai melangkah memasuki gedung tersebut. Setelah melakukan laporan kunjungan, Jaemin segera menunggu di tempat untuk mengunjungi tahanan.

Tak lama kemudian, sosok yang ia tunggu datang.

Wajahnya masih tampan. Sangat tampan. Ia tidak berkeriput, ia juga tidak terlihat stress. Ia seperti orang yang tidak memiliki masalah apapun.

Pandangan mata Joonmyeon dan Jaemin bertemu. Begitu netranya mengenali wajah yang ada di hadapannya saat ini, mata Joonmyeon langsung melebar.

Tidak seperti dugaan Jaemin sebelumnya, ternyata Joonmyeon mengenalinya.

"K-kau... K-kau Jaemin kan?" Tanya Joonmyeon yang masih berdiri mematung di tempatnya.

Jaemin berdiri dari duduknya dan membungkuk

"Annyeonghasseo... Nae Ireumeun Na Jaemin imnida." ucap Jaemin penuh hormat

Joonmyeon menatap putranya itu.

"Ara..." Lirihnya sambil memegangi dadanya yang terasa sangat sesak.

Ia merasa terharu anaknya masih mau menemuinya. Tangisan kebahagiaan pun tak tertahankan lagi. Ia menangis sambil memeluk putranya itu.

Betapa besar kerinduan seorang Kim Joonmyeon pada Na Jaemin bisa terlihat dari seberapa erat ia memeluknya.

Joonmyeon memegang kedua bahu Jaemin dan menatapnya dalam.

"Apa yang kau lakukan disini?? Seharusnya kau tau ini berbahaya untukmu. Apakah ibumu tidak memberitahumu?" Ucap Joonmyeon dengan mata sembab

Jaemin mengangguk "Na arrayo"

Joonmyeon memiringkan kepalanya. Anak ini benar benar tumbuh dengan baik. Rasanya mengharukan bisa melihat anaknya menjadi pria yang tangguh seperti ini.

"Apakah kau kesini untuk menemui ku, atau ada maksud lain?" Tanya Joonmyeon sambil menarik kursi untuk duduk

Jaemin sampai lupa maksud kunjungannya kemari. Selain ingin 'temu kangen', Jaemin juga ingin tau apa masalah yang bisa membawa ayahnya sampai pada sel tahanan ini.

"Ah, ne... Itu- Aku mau tanya... Kenapa ayah bisa sampai ditahan disini? Memangnya ayah salah apa?" Tanya Jaemin sambil duduk berhadapan dengan ayahnya.

Hati Joonmyeon menghangat setelah mendengar kata 'ayah' yang hampir tak pernah lagi ia dengar sejak 10 tahun yang lalu.

Joonmyeon menatap anaknya dengan penuh kasih. Sejujurnya ia juga bingung bagaimana ia harus menjelaskan masalah ini kepada putranya, pasalnya ia pun masih tidak yakin tentang apa kesalahan yang ia perbuat.

Always Be [END]Where stories live. Discover now