Sabtu, 13 Oktober 2018
.
Acara resepsi resmi digelar secara besar-besaran. Meskipun semuanya dikerjakan hanya dalam waktu seminggu, hasilnya tetap sangat maksimal. Namjoon sangat puas dengan wedding organizer pilihannya.
Selain para tamu undangan, gedung resepsi juga dipenuhi wartawan dari berbagai media yang ingin meliput. Hoseok sendiri beberapa kali menundukkan pandangan saat menyadari kamera yang menyorot ke arahnya.
"Ada apa?" Namjoon menunduk menatap wajah merona Hoseok. Gadis itu menutupi setengah wajahnya dengan kedua tangan, menyisakan matanya yang berbalik memandang Namjoon. "Aku malu."
Jawaban singkat dari Hoseok membuat Namjoon tertawa lebar. Ia merasa istrinya itu benar-benar lucu dan menggemaskan. Tangannya meraih pergelangan tangan Hoseok, membuat wajahnya kini terlihat jelas.
"Kenapa harus malu, hm? Kau sangat cantik, Hoseokie~"
Hoseok semakin merona mendengar panggilan namanya yang diimbuhi 'ie' itu. Ia lalu mencubit pinggang Namjoon saat sadar lelaki itu sedang menggodanya.
Semua hal itu tentu tak luput dari sorotan kamera di berbagai titik. Terutama kamera dari media yang menayangkan acara pernikahan itu secara live.
Acara kemudian di lanjut dengan sesi lempar bunga. Saudara sepupu Namjoon yang menjadi MC meminta para gadis dan pria baik yang masih single maupun yang sudah berpasangan namun belum menikah untuk maju ke depan panggung dan berkumpul, bersiap menerima lemparan bunga. Dari atas panggung, Hoseok dan Namjoon bisa melihat Jongin yang melompat-lompat heboh seraya melambaikan tangan seperti anak kecil. Di sampingnya, Kyungsoo menutup wajahnya. Dia malu sendiri melihat tingkah kekasihnya itu.
"Oke! Semuanya siaaapp?!"
"Yeeaaaahh!!!" semuanya berseru kompak. Tangan mereka sudah terangkat. Siap berebut menangkap bunganya. Hoseok dan Namjoon lantas berbalik memunggungi semua orang sambil memegang bunganya bersama-sama.
Jaehwan, adik sepupu Namjoon yang menjadi MC, memberi aba-aba dengan menghitung mundur. "Three! Two! One! Lempar!!"
Namjoon dan Hoseok kompak menggerakkan tangan dan melempar bunganya. Setelah itu mereka balik badan untuk melihat siapa yang dapat.
"Aku dapaaat!!" teriakan Jongin terdengar membahana disusul dengan dirinya yang berlari heboh kesana kemari. Hoseok menepuk dahi melihatnya. "Aku tidak kenal. Aku tidak kenal..." gumamnya malu. Namjoon yang masih bisa mendengar gumaman Hoseok tertawa lebar. Dia sangat terhibur melihat kehebohan Jongin. Berbanding terbalik dengan Hoseok dan Kyungsoo yang terlihat menghindari pelukan Jongin.
Kehebohan Jongin tak berhenti sampai di situ. Saat dirinya diminta maju ke depan untuk menerima hadiah kecil dari pasangan pengantin dan memberikan sepatah dua patah kata, di situ Hoseok merasa sangat ingin melempar Jongin ke laut.
"Hoseok-ah, my best friend! Aku turut berbahagia dengan pernikahanmu dan Namjoon-ssi! Terima kasih juga untuk bunga dan amplopnya. Ini akan kutabung untuk biaya menikahku dan Kyungsoo nanti. Kalau kau mau beri double, aku pun tak akan menolak!" ucapan Jongin tak ayal membuat tamu yang lain tertawa terbahak-bahak. Namjoon bahkan tak bisa berhenti tertawa sampai terbatuk-batuk. Jongin lalu menyalami dan memeluk Namjoon dan Hoseok bergantian. Saat berhadapan dengan Hoseok, Jongin memasang cengiran andalannya yang terlihat menyebalkan bagi gadis itu.
Seandainya Hoseok tidak sedang mengenakan gaun pengantin yang lebar dan berat begitu, sudah dipastikan Jongin akan menerima tendangan maut Hoseok di bokongnya. Sayang, untuk saat ini Hoseok harus menahan tendangannya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NamSeok] ✔️ - Sudden Marriage
FanfictionNamSeok GS Hoseok dan Namjoon yang ditinggalkan begitu saja oleh kekasih mereka masing-masing di hari pernikahan tanpa kabar yang jelas. "Aku yang akan menjadi pengantin laki-lakimu. Ayo menikah." Story by: Panda Cover by: Panda Editan Hoseok GS...