tidak jelas

657 124 14
                                    

bebek kuning proudly present ekseuwon's most speedy crackship

last warning!
welcome to the holy ryeonseung

Han Seungwoo x Cho Seungyoun






Seungwoo tidak tahu harus senang atau malah susah ketika Seungyoun berubah posesif padanya. Apa-apaan memaksa antar jemput ia dan Dongpyo, meneleponnya tiga kali sehari, bertamu di pagi buta dan pulang tengah malam bak tak punya hunian. Bahkan protesan Seungwoo soal laki-laki itu yang tiba-tiba pindah ke rumahnya dengan alasan tidak jelas tidak dihiraukannya yang sayangnya disambut bahagia Dongpyo.

Dari pantulan kaca gelap kabin bergerak seharga satu unit rumah itu Han dapati putranya tampak mengantuk memeluk bantal minion miliknya di kursi belakang. Maniknya bergulir ke arah lain, memetakan si produser di balik kemudi dengan wajah sumringah bak baru menangkan lotere dua juta dolar. Tidak terlihat lelah bahkan setelah perjalanan panjang dari tanah negeri antah-berantah di seberang lautan sana yang buat Han harus rela bukakan pintu jam dua pagi.

Bicara soal pagi buta, langit masih pertontonkan hampar kemerahan fajar di ufuk timur dan ketiganya sudah duduk menghangatkan bangku supercar Seungyoun. Han menghela napas mengingat betapa liciknya pria itu menjebaknya keluar kandang di pagi buta seperti ini. Tidak jelas motivasinya apa, tujuannya ke mana, tidak beri kesempatan barang mandi pula tapi kok ya Seungwoo mau-mau saja.

"Kalau masih ngantuk tidur aja dulu, nanti kubangunkan."

Si kaprikornus menggeleng pelan. Seungyoun biar penampilannya tampak segar sehabis mandi air dingin tetap saja tubuhnya tidak sebugar biasanya. Kemungkinan laki-laki itu lalai sedetik dan membuat nyawa melayang masih sangat besar, Han Seungwoo tidak mau ambil resiko. Paling tidak jika Cho itu punya teman mengobrol, opsi menyetir dengan mengantuk bisa dihapus dari daftar lalai.

"Apa tidak aku saja yang menyetir? Kau kan baru pulang jam dua tadi."

Kekehan si produser jadi jawaban tanya Seungwoo yang sebenarnya retoris. Jemari kecil laki-laki itu meraih tangan kiri Seungwoo yang beristirahat di pangkuan sang pemilik, menggenggamnya erat lalu kembali fokus pada jalanan yang lengang di minggu pagi.

"Memangnya tau kita mau ke mana?"

Senyum lebar yang jenaka, sorot mata main-main dan nada bicara yang menyebalkan milik laki-laki yang kini jadi pacarnya itu sadarkan Seungwoo pada kenyataan bahwa tujuan mereka pagi ini belum jelas. Sepersekian detik berikutnya bibirnya sudah mencebik seperti yang biasa Dongpyo lakukan.

"Ya makanya beri tahu! Jangan main culik tanpa tujuan jelas begini."

Tawa Seungyoun meledak dengar si kalem Seungwoo merengek. Masih tanpa palingkan wajah dari hampar cakrawala, jemarinya naik mencubit gemas pipi Han yang kesal sendiri.

"Biar saja tidak jelas, yang abu-abu itu seru tahu!"

Seungyoun dan abu-abu, kombinasi paling tidak jelas dan tidak mampu Seungwoo mengerti.







Dan nyatanya memang yang Cho Seungyoun dan jalan pikirannya yang tidak jelas berhasil bikin Han Seungwoo mengerut dahi tidak mengerti. Siapa sangka perjalanan tiga jam mereka berakhir di halaman belakang rumah yang sudah di sulap jadi tempat piknik dadakan. Maksudnya dari tadi mereka hanya berputar-putar tanpa alasan jelas agar seseorang bisa masuk dan dekor ulang halaman belakangnya begitu? Dongpyo tampak tak ambil pusing, ia sibuk kesana-kemari coba abadikan setiap sudut halaman yang berubah jadi bak lahan perkemahan.

"Hehe kau suka?"

Lengan Seungyoun melingkar nyaman pada pinggangnya, wajahnya dekat sekali sampai rasanya Seungwoo ingin mendorong rupawan itu jauh-jauh namun terlalu sayang jika fitur wajahnya yang cantik itu lecet. Dari ekor matanya Seungwoo tangkap senyum penuh harap laki-laki itu, tuh kan Seungwoo jadi tidak tega memarahinya yang sudah seenaknya memasukkan orang asing pada rumah mereka.

"Jadi perjalanan tiga jam yang tadi itu memang tujuannya tidak jelas?" Berusaha tetap tenang, ayah Dongpyo itu lakukan kontak mata dengan Cho yang sandarkan dagu pada bahunya.

"Appa! Papa! Jangan mesra-mesraan terus, masih pagi!"

"Sirik aja nih pacarnya mini!" Tak kalah keras, Seungyoun balas berteriak.

"Papa!" Seiring kaki kecil Dongpyo yang terlihat kesal mendekat laki-laki banyak tingkah itu melepas pelukan lantas mengayun langkah lebar menjauh, tak ingin ditangkap.

"By the way yang tadi memang tidak jelas sih, 'kan yang jelas kan cuma perasaanku padamu." Sebuah kedipan juga hal kekanakan bernama kiss-bye jadi penutup kalimat menggelikan Seungyoun sebelum hilang di balik pintu.

Seungwoo mengembus napas lelah, tidak tahu lagi harus apa untuk hadapi ketidakjelasan pria itu. Tapi paling tidak hubungan mereka sudah jelas, tidak lagi abu-abu seperti jalan pikiran Seungyoun. Yah, sementara ini itu sudah cukup.



































































Akhirnya aku kembali muncul ke permukaan yeiy🎉

Selamat pagi, selamat selasa, selamat bekerja keras karena weekend masih lama~

dunia memang seaneh itu [hsw x csy]Where stories live. Discover now