Aku berjalan menyusuri ibu kota yang padatnya gak ketulang. Etss jangan bimbang rani joki kalo masalah bawa kendaaran. Cinta aja ada solusinya apalagi menempuh rumah tangga, aseeek,,,
Huffttt capcainya hayati
"Duh sepertinya bukan dijalan aja yang rame dipasarpun juga rame" manolognyaAku memarkirkan motor dan meletakkan helm monionsku dijok motor lalu membenarkan asal rambutku yang berlarian kasana dan kesono, uda kayak ayu tingtong aja mencari lakiknya
"Bang ni motor aye dijaga bener-bener yak, jaga nya jangan ngelewengan kesana-kesani. Kalo perlu abang disini aja jadi penjaga kereta saya" kataku menatap abang-abng tukang parkir yang hitamnya ngalahin kecap, bukan ngejek elah
"Ahsiapp neng... akan abang jaga seperti hati adek yang abang jaga" senyumnya menaik naikan alis menggoda.
Idiih ko geli aku dengernya, batinku bergidik serem
"Aduh bang kalo ngahayal jangan disini deh noh dihutan aja deh banyak yang ladenni. Uda mana sini kartunya!" minta ku dengan wajah takut
"Ini neng kartunya dijaga baik-baik yah kayak hati abng" aku merampas kartu dari tanganya lalu berlari secepatnya menjauh dari jangkauan makhluk astral itu
"Gila!! Masi aja ada makhluk kayak begituan" omelku sampai tidak menyadari jika orang disekitar menatapnya heran
"Aku beli apa dulu yah" aku mengeluarkan secarik kertas berisi nama bahan dan lalu membacanya
"Masyallah ini beneran mamske nyuruh belanja sebanyak gini! Buset dah mana mencapai kapasitas dompet ini namanya. Mau ngoropi ni ceritanya" kejutku bahkan melototi kertas itu kalo bisa ni mata keluar leser biar tebakar sendiri kertasnya
"Yaudalah beli daging sama ayam aja dah dulu" putusnya berjalan keperdagangan yang menjual segala jenis lauk pauk
Setelah membeli segala bahan-bahan kebutuhan aku menyusuri jalan pasar melihat lihat sesuatu yang mencuri perhatian didepan tetapi ada sesuatu yang lebih menarik perhatiannya
Buugghh
"Akhkk..." rintih seseorang didepannya
"Astagfirullah ibu! Ibu gak papa? Ooh may got belanjaanya berhamburan! Aduuhh ibu beneran gak papa ni? Gila tuh orang jalan gak pake mata kali yak! AWAS LU GUE SUMPAHIN LU JATUH KELANGIT ODOL! mentang-mentang naik kerata ninja main nabrak-nabrak orang tua!" Teriakku membahana sumpah sarapahi seorang anak muda membawa motor besar semrawutan untung orang-orang disini masih mau membantu walau hanya memungut belanjaan ibunya
Enak aja tuh bocah sembarangan
menabrak ibu ini dan malah kabur melarikan diri kan apa gak gila buat naik darah aja dah tuh bocahLiat aja tuh jumpa beneran gue geprek tuh anak, pikirku kesal lalu juga membantu mengutip balanjaan yang jatuh dijalanan dan berjalan kearah ibu itu untuk membantunya berdiri
"Makasih ya mbak Bu" ujarnya terimakasih pada orng yang membantu mengambil belanjaannya " iya neng, nih belanjaan nya" jawab mereka dan diangguki oleh rani lalu menghampiri ibu yang terduduk diatas aspal
"Ibu serius gak papa ni?" Tanyaku setelah menduduki ibu itu disuatu tempat berteduh
"Iya ibu gak apapa ko nak" jawab ibu itu sedikit meringis
"Ibu gak mungkin gak apapa. Liat ibu aja meringis gini, pasti ada yang luka atau memar" jawabku khwatir melihat lihat diseluruh tubuh ibu itu ada yang luka atau tidak
"Tapi ibu beneran gak apapa" cerca ibu itu tersenyum
"Sstt! ibu diam aja, ini untuk keselamatan ibu" ujarku meriksa kakinya karena aku melihat ibu itu meringis saat ia menaikan kakinya
YOU ARE READING
My Possessive Duda (Revisi)
Romance~~ New chapter~~ Rani tidak mengetahui jika membantu seorang perempuan paruh baya ditengah pasar yang terkena musibah akan membawahnya dengan hal yang sangat rumit baginya. bukan bukan rumit, sepertinya hal yang keberuntungan atau kerugian yang ia d...