Bab2

1.9K 163 0
                                    

Flashback. . .

Sore itu pemuda berseragam SMP, tengah berjalan pulang seorang diri,

Yang biasanya selalu bersama sang kakak,

Kini berjalan sendiri, tanpa arah yang pasti,

Hatinya mulai kacau, tak tahu apakah kakinya membawa ke jalan yang benar,

Tapi kakinya tetap melangkah ke setiap jalan yang ia bahkan tak ingat,

Airmata ketakutan mulai turun,

Semakin deras, seiring banyaknya tikungan yang ia lewati,

Terdengar suara sayup sayup,

"Ku-

Ro-

Ko'

.

.

.

Di ruang rumah sakit, semua berwarna putih,  terdengar suara sayup sayup 2 orang yang tengah berbicara.

"Jadi katakan apa yang terjadi padanya?" ucap pria bernama Akashi Seijuuro, tengah berdiri di hadapan dokter yang menangani Kuroko.

"Dia kelelahan, overwork, kurangnya asupan nutrisi, gejala tipes.  Dia harus istirahat total selama 7 hari full, nodayo"  ucap Midorima, sang dokter berbaju jas putih.

"A-ku gak akan cu-ti" ucap Kuroko masih belum membuka matanya.

"Kau sudah bangun?" ucap Akashi mendekat.

"Itu gak boleh nodayo, tipes dapat menyebabkan kematian" Ucap sang dokter mendekati Kuroko yang mencoba membuka matanya meski sayup sayup.

"Kau dengar itu?! Hmp!?" ucap Akashi menambahi.

"Tap-" ucap Kuroko namun terhenti, setelah ia mendengar suara ketukan pintu, pertanda ada seseorang yang ingin masuk.

Akashi berjalan sembari berfikir, setahunya Kuroko tak punya teman, lalu siapa yang menjenguknya, lagipula harusnya belum ada yang tahu dia di bawa ke rumah sakit.

Pintu dibuka perlahan menampakkan,

Pria dengan pucat, dan yang ternyata tak ada yang tidak tahu siapa pria ini.

"Shuzo apa yang kau lakukan disini?

Hmp!?

Bukankah aku sudah bilang aku-" ucap Akashi.

"Aku kesini untuk bertemu dengan Kuroko Tetsuya" ucap Nijimura memandang kearah Kuroko yang terkulai lemas di atas ranjang pasien.

"Shu-nii?" ucap Midorima sama terkejutnya dengan Akashi.

"Kuroko, kenalkan.

Namaku adalah Nijimura Shuzo,

Aku berpacaran dengan kakakmu sejak dia kelas 2 SMA dan baru setahun lalu kami menikah,

Aku sangat mencintainya,

Apapun akan kulakukan demi untuk bersamanya,

Namun aku baru tahu kalau dia memiliki adik,

Aku sudah bertemu dengan kedua orang tuanya,

Dan aku sungguh belum tahu mengenaimu,

Sampai Chihiro memberi tahuku,

Semuanya tadi,

Mengapa dia sampai tak ingin menemui mu,

Kenapa dia tidak memberi tahuku,

Tolong jangan membencinya, Kuroko"  ucap Nijimura tepat di sisi Kuroko, dan perlahan Kuroko menghadap Nijimura.

"Aku, aku kangen Nii-chan~" ucap Kuroko menangis di depan Nijimura,

Bahkan Akashi dan Midorima sama terkejutnya,

Karena yang ia tahu adalah,

Kuroko yang ketus dan cuek padanya,

Dan kini dia justru menunjukan air matanya,

Dia menunjukan kelemahannya,

"Maukah kamu bertemu dengan Chihiro, karena dia lebih merindukanmu lebih yang dia tahu" ucap Nijimura menghapus air mata Kuroko lembut.

"Emp, mau~" ucap Kuroko susah payah menganggu kan kepalannya.

"Tapi dia harus istirahat seminggu full" ucap Akashi memotong, pertanda ia tidak senang.

"Benarkah?" ucap Nijimura menatap Midorima selaku dokter yang menangani Kuroko.

"Benar, Shu-nii, dia akan kena gejala tipes kalau dia tidak istirahat full, nodayo" ucap Midorima.

"Kalau begitu, tung-" ucap Nijimura pasrah.

"Tidak,

aku mau bertemu dengan Nii-chan secepatnya~" ucap Kuroko mempersulit keadaan.



TBC

Koi Wa Sensou!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora