Minhee tersenyum, matanya merem. Nyaman dia nyender didada suaminya. Sesekali nguselin pipi
Yunseong tersenyum tipis ,tangannya mengelus pundak dan punggung sempit si manis yang lagi rebahan diatas dia.
"Duh dasar ibu muda" tegur yeji
Dua keluarga itu belum bubar, setelah mengetahui bahwa ternyata minhee beneran hamil empat minggu mereka malah ikut ke rumah minimalis hwangmini. Penuh
"Gimana kalo minhee tinggal sama mama aja, kan yunseong kerja juga" kata mama bona antusias
"Looh, kan minhee anak aku. Sama aku aja" mama sejeong nggak mau kalah
"Sama nana aja, kak mark masih di kanada. Biar aku ada temennya sama jisung" jaemin sesekali mengusap bibir jisung yang belepotan, balita tiga tahun itu sedang makan biskuit
Minhee hanya melirik mereka yang duduk dikarpet, sedangkan dia sama yunseong lagi kelonan di sofa.
"Enak aja kalian, minhee biar disini aja. Wong aku suaminya kok"
Yunseong tersenyum puas melihat tiga orang itu menatapnya sedih. Bodo amat.
.
Minhee membereskan ruang tengah setelah semua orang tadi pergi. Dia juga janji bakal sering main ke rumah kakaknya, kasian juga suaminya lagi pulkam 2 bulan
"Sayang.."
"Kenapa kak?"
"Kamu mau masak atau beli aja?"
"Masak kak, tapi temenin hehe"
Yunseong menangkup wajah minhee , memberikan kecupan singkat di hidung lucu itu.
Minhee nyesel minta ditemenin, suaminya nggak bisa diem. Dia lagi ngaduk sup daging, bucinnya meluk dari belakang
"Kakak tangannya!" Minhee menggeram lucu saat tangan besar yunseong yang awalnya mengusap perut malah makin naik
"Apasih minhee, kakak ngapain?" Yunseong menciumi tengkuk sang istri
"Diem!"
"Iya dek"
Iya, diemnya cuma sebentar. Abis itu tangannya malah turun
"KAKAK MAU AKU REBUS!?"
.
