Sex With Ghost[END]

[3].Sex With Ghost

Vote sebelum baca.

_____

Namanya Ibnu ya.

____

Nadya mendesah berat lalu ia meminum kembali kopi di tangan nya.

Hari ini ia berpenampilan cukup cantik karena ia akan bertemu dengan sahabatnya yang berasal dari negara Cina.

Mereka sudah lama tidak bertemu selama 2 tahun, mereka hanya berkomunikasi saja selama ini.

Ting!

Pertanda seseorang masuk ke kafe.

Nadya tersenyum melihat kedatangan seorang pria tampan yang berjalan ke arahnya.

Pria tersebut tersenyum lalu melambaikan tangan ke arahnya.

"Hai Ibnu" Nadya membalas lambaian tangan Ibnu.

Ibnu mengambil bangku di depan Nadya lalu melihat kakinya dan menatap Nadya lekat.

"Lama tidak bertemu Yaya" ucap Ibnu.

"Iya sudah lama, kita hanya bisa bertukar pesan saja" jawab Nadya.

Ibnu mengulum senyum "Sudah pesan?"

Nadya mengangguk "Yaya udah, kamu aja Nu"

"Oke"

Setelah memesan makanan, Ibnu dan Nadya mengobrol dan bercanda.

2 tahun lamanya ternyata tidak membuat mereka melupakan kebiasaan mereka dan apa yang biasa mereka lakukan dulu.

Ibnu terhipnotis dengan kecantikan Nadya, sudah 3 tahun ia menyukai gadis ini tapi belum saatnya ia mengungkapkan perasaannya terhadap Nadya.

Nadya bertambah cantik sekarang.

Ibnu yakin banyak para pria yang menyukai kecantikan Nadya.

Selain cantik, Nadya juga baik dan lembut. Sifat Nadya juga sopan dan ramah, ia juga pintar memasak.

Tidak salah Ibnu menyukai Nadya, baginya Nadya cocok menjadi istri idaman.

Namun ada keganjalan yang dirasakan Ibnu pertama kali melihat Nadya.

Seperti ada yang berada di belakang Nadya, seperti sesosok makhluk hitam. Entah kenapa Ibnu tidak bisa melihat wujud sosok makhluk itu.

Ia harus mencari tahunya.

1 jam sudah mereka mengobrol, Nadya pamit pulang karena langit sudah mulai gelap.

"Sepertinya sebentar lagi mau hujan deh" ucap Nadya.

"Sebaiknya Yaya pulang saja, Ibnu antar sini" ucap Ibnu.

Nadya menggeleng "Nggak usah, Yaya naik taksi aja. Lagian kamu juga cape baru nyampe dari Cina, kamu istirahat aja"

Ibnu tertawa membuat Nadya mengerutkan keningnya "Ibnu kok ketawa sih?"

Ibnu terkekeh dan tersenyum, senyum yang membuat ia bertambah manis "Kamu gemes deh Yaya"

Nadya merona lalu menggaruk dagunya "Yaya gemes?"

Ibnu mengangguk lalu berdiri dari bangkunya diikuti Nadya.

Ibnu dan Nadya keluar dari kafe tersebut. Ketika Nadya ingin memanggil taksi, Ibnu segera menahannya.

"Ibnu antar sini, bentar lagi mau hujan" ucap Ibnu lalu ia menggandeng tangan Nadya menuju parkiran mobil.

Nadya hanya tersenyum lalu tatapan beralih ke gandengan tangan nya dan Ibnu.

Nadya mengulum senyum dan pipinya tiba-tiba merona.

Segera Nadya menggeleng dan Ibnu yang melihatnya terkekeh "Kamu kenapa lagi Yaya?"

Nadya kaget sebentar lalu ia menggelengkan kepalanya "Yaya gak papa kok, udah ayo"

Ibnu dan Nadya masuk ke dalam mobil dan langit bertambah gelap lalu beberapa menit kemudian hujan turun membasahi kota Semarang.

Ibnu berhenti sebentar di depan alfamart dan tinggal sendiri Nadya di dalam mobil.

Ia melirik ke arah jendela mobil tiba-tiba pergelangan tangannya sakit, seperti ada yang baru saja meremas lengannya sangat kencang.

Nadya memekik karena seperti ada yang menggigit daun telinganya dan juga hembusan nafas menerpa di lehernya.

Tiba-tiba ada yang menutup matanya dan semuanya gelap.

Nadya menghilang meninggalkan Ibnu yang berlari dari kerumunan hujan dan masuk ke mobil.

Ibnu masuk dan menutup pintu mobilnya namun ketika ia menoleh ke tempat yang ditempati Nadya tadi kosong.

Ia mengerutkan dahinya "Yaya kemana?"Apa dia pulang sendiri?"

Ibnu membuka kaca mobilnya sedikit sembari menatap hujan "Gak mungkin deh kayaknya"

Tiba-tiba ia mencium aroma negatif di dalam mobilnya.

Hidungnya mengendus-ngendus kesana kemari.

Kemudian ia menyeringai dan tatapan nya berubah menjadi tajam "Saatnya beraksi Ibnu"

Ibnu tersenyum tipis.

Dengan semangat 45 Ibnu langsung menancapkan gasnya menuju ke sesuatu tempat yang harus ia datangi.

"Stars to game man"

Bersambung.

Jangan lupa komen dan ⭐