Chapter 5.2

28 6 0
                                    

"Ah, gomen nasai. Aku tak melihatmu tadi." Ucap Kanya sopan pada seseorang yang barusan ia tabrak. Bahkan banyak lembaran berserakan di lantai karena ulahnya.

"Sekali lagi maafkan aku.." ucapnya mengulang.

Gadis di depanya lalu balik menatapnya. Sambil tersenyum, ia mengatakan kalau itu tak masalah untuknya.

"Tak masalah. Aku bisa membawanya sendiri." Ia mengambil alih tumpukan kertas di tangan Kanya lalu membawanya dengan hati hati.

"Tunggu, apa kau murid baru disini?" Tanya Kanya memastikan. Ia hanya penasaran dengan YanMei yang tak ia lihat sebelumnya. Kanya belum sepenuhnya tau kalau gadis di hadapanya saat ini adalah YanMei yang sebelumnya ia katakan.

Rupanya dia belum tau aku.Batin YanMei sambil tersenyum.

"Aku YanMei, senang bertemu denganmu." Gadis itu menundukkan kepala sejenak sebagai tanda hormat

YanMei?. Ulang Kanya dalam hati. Pikiranya mulai berjalan. Benarkah ia YanMei gadis itu?

"Ah, nona YanMei anda dipanggil ke ruang guru sekarang." Seorang guru mendekati YanMei lalu membawanya pergi dari hadapan Kanya

"Maaf, tapi aku harus pergi. Lain kali kita bisa bertemu kan?" Ucap YanMei sekali lagi lalu melangkahkan kakinya pergi.

Kanya terdiam. Tak sedikitpun menjawab ataupun menunjukkan ekspresinya. Ia kembali melihat YanMei dari belakang.

Gadis itu sama sekali tak berubah. Dia masih YanMei yang dulu. Sifat dan sikapnya juga masih sama.

Kelas menjadi heboh ketika mendengar kedatangan YanMei, gadis dari China itu. Rupanya selain menjadi idola baru, ia menjadi saingan bagi Rei maupun Ichi. Dua pangeran dan seorang putri. Mungkin itu kata yang tepat menggambarkan mereka.

'Lihat deh. Itu wajah napa imut banget sih, kan gemezz mau cubit tu pipi'

'Yaampunn YanMei ternyata cantik banget yak. Tuh lihat, pas dia pose sederhana aja udah kelihatan kaya model professional'

'Anak pemilik sekolah mah beda'

Sementara yang lainnya malah sibuk memeriksa ponsel mereka. Mencari sebanyak banyaknya foto Rei maupun Ichi. Bisa dibayangkan kali ini sekolah itu menjadi tempatnya para legend bagi para gadis.

Rupanya YanMei akan sekelas dengan Aika juga Ayaka. Sontak saja Aika sempat kaget dan ingin berteriak saat melihat absensi yang telah diubah.

"Di-dia di kelas ini..." gumam Ayaka tak percaya. Kedua bola matanya melotot lekat seolah akan keluar. Ia lalu menatap Aika dengan penuh pertanyaan.

"Berarti kelas kita adalah kelas unggulan. Siapa sangka YanMei akan di sini. Itu artinya kita yang terbaik di sekolah." Ayaka masih mengerjapkam matanya berulang kali sambil menatao Aika bingung. Batinya ingin meledak. Bukan panik seperti yang Aika rasakan, ia malah terguncang jika sekelas dengan seorang idola.

'YanMei di kelas ini? Nggak mimpi nih? Beneran gak sih?'

'Kalo YanMei beneran di kelas ini, aku traktir kalian semua makan sepuasnya di kantin'

'Wossssss, mantap jiwa. Setuju aku!!'

Kringggggggggg.....
Bel pulang berbunyi. Itu artinya semua bisa pulang dan istirahat sekarang.

Aika masih berjalan pelan sambil menunggu kakaknya di luar gerbang. Ia menendang nendang batuan kecil di depanya. Sesekali ia menoleh ke kanan maupun kirinya untuk memastikan keberadaan Rei.

Only One ▪ 一番最初の君の涙は 僕が君に好きだと告げた日Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz