1

16.7K 756 4
                                    

Mira meraih kopi yang tersaji di meja bar. Menggoyangkan perlahan agar uap panasnya cepat hilang. Duduk sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Weekend dan sepagi ini cafe langganannya masih sepi pengunjung. Setelah seminggu dipenuhi dengan pekerjaan ini waktunya untuk sedikit santai.

Suara gemericik memenuhi pendengarannya. Tubuhnya menegak. Apakah ini suara hujan ? Benarkah? Hujan di pagi hari ? Mira bergegas beranjak dari duduknya mengambil cangkir kopinya. Berpindah tempat duduk dekat jendela sepertinya ide bagus. Menikmati hujan akan mengingatkannya akan kenangan saat masa kecilnya bersama ibunya.

" Aww.."
Pekikan seorang laki - laki terdengar. Mata Mira melotot dengan pekikan yang teredam telapak tangannya.
" Oh ya ampun. Maaf..maaf.. Pak. Saya tidak sengaja "
Tak sengaja dia menabrak seorang laki - laki ber-jas di depannya. Cerobohnya cangkir kopi panas membasahi kemejanya dan sedikit jas-nya. Dengan panik Mira membuka  sling bag- nya untuk mengambil tisu. Dengan kasar mengusap kemeja lelaki tersebut.

" Sudah. Tak apa " Lelaki tersebut meraih tisu dari tangan Mira.
" Tapi ini masalah, Pak. Pasti Anda akan berangkat kerja bukan ? Dan pakaian Anda kotor karena terkena tumpahan kopi saya " Mira berdecak dengan gusar.
Laki - laki itu malah terkekeh.
" Ini weekend. Aku sedang libur "
Oh ya. Mira baru ingat. Ini weekend. Ya ampun. Mira menepuk keningnya.

" Syukurlah. Kalau begitu biarkan saya me- laundry - nya. Setelah selesai akan saya kembalikan pada Anda "
" Serius kamu mau melucutiku di sini ? " Laki - laki itu menaikkan sebelah alisnya dengan tersenyum jail.
Wajah Mira memerah.
" Eum bukan begitu maksud saya. . "
" Sudahlah. Tidak usah dipikirkan. Ini hanya masalah kecil "
Kata laki - laki itu sambil tersenyum.

" Oh ya. Perkenalkan, Egan. Kamu ? "
Laki - laki itu mengangsurkan tangannya.
" Eh..saya Mira, Pak "
Mira menyambut uluran tangan Egan. Pertama kalinya Mira terpesona dengan senyum Egan yang hangat.

 Pertama kalinya Mira terpesona dengan senyum Egan yang hangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Oke Mira. Sepertinya sekarang aku butuh kopi dan juga...teman. Bagaimana kalau aku mentraktirmu ? "
Mira tersenyum.
" Bukannya terbalik ya. Saya yang seharusnya mentraktir Anda sebagai permintaan maaf "

" Untuk awal yang lebih baik aku menyarankan sebaiknya enyahkan panggilan Pak untukku. Karena aku merasa benar - benar tua sekarang "
Mira tertawa.
" Baiklah.. Egan "
Mira mengedikkan bahu.
" Nah. Itu terdengar lebih manusiawi untukku. Karena sepertinya usia kita tidak jauh berbeda "

Keduanya memesan kopi dan mengambil tempat duduk di dekat jendela. Menikmati hujan sambil mengobrol. Memutuskan menjadi seorang teman. Keduanya juga bertukar nomor ponsel.

" Eum Egan. Aku benar - benar minta maaf soal kemeja-mu "
Keduanya berjalan beriringan keluar cafe. Hujan sudah reda meninggalkan jejak basah di mana - mana.
" Makan malam "

" Eh ? "
" Makan malam " Egan mengulangi perkataannya.

" Kamu bisa menebusnya dengan makan malam denganku "
Egan menyampirkan jas yang tadi sudah di lepasnya ke lengan kirinya.
" Eh tapi..."

" Iya atau tidak ? "
Mira menghentikan langkahnya disusul Egan di sebelahnya.
" Dasar pemaksa "
Egan mengedikkan bahu.

" Baiklah "
Akhirnya Mira mengalah.
Cup.
Mira tersentak dengan kecupan tiba - tiba Egan di pipi kirinya.
" Aku akan menghubungimu nanti. Sampai jumpa "
Mira masih terdiam saat Egan berjalan menjauh darinya. Di sana  sudah siap sebuah mobil hitam. Seorang berambut cepak dengan setelan formal dan berkaca hitam tampak menunduk dan membukakan pintu untuknya. Pintu tertutup, mobil tersebut berjalan menjauh.

Dari balik kaca gelap mobil itu, Egan menatap dengan sorot tajam ke arah Mira di luar sana. Rahangnya terkatup rapat.
" Jalan "
Perlahan mobil melaju menjauh.

Ditempatnya, Mira mengusap pipinya pelan. Masih bisa merasakan jejak bibir Egan di sana.
" Egan... " lirihnya sambil tersenyum. Hatinya berbunga - bunga. Inikah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama ?

Tbc.

Segini dulu ya...sedikit tapi rutin apdet gitu aja. He..he..belum mood nulis part panjang. Entar aja dulu. Sekalian nunggu respon readers ter-zheyenk 😉

Love you, Neyl❤n

Fake Marriage ( SELESAI )Where stories live. Discover now