TAMAT

1.3K 62 15
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

HAPPY READING✨

JANGAN LUPA PUTAR VIDEO YANG ADA DI MULMED LALU DENGERIN SAMBIL BACA PART INI💖

***

2 tahun kemudian.

Dua orang gadis berpakaian serba hitam, bersimpuh di depan makan yang masih terlihat baru. Di samping mereka terdapat sang ayah yang juga tak kalah sedihnya, bahkan dia merasa menyesal karena tidak mengetahui keadaan dari wanita yang dicintainya itu.

"Mom, maafin Lea. Coba aja dulu Lea berani ngelawan Daddy untuk nemuin Mommy, pasti Lea gak bakalan kehilangan Mommy," ucapnya sambil memeluk batu nisan bertuliskan Merryana Hanna. Kata-kata itu membuat Gavrein semakin merasa bersalah.

Gavrein merasa bersalah pada putrinya, pasalnya dia sering tidak mengizinkan Lea untuk menemui ibunya walau hanya sebentar. Padahal, dia pasti tahu kalau putrinya itu sangat ingin melihat wajah ibunya, tapi dengan egoisnya dia tidak membiarkan Lea untuk melihat ibunya sendiri.

Gea memeluk saudari kembarnya itu, mencoba menenangkannya. Jujur, dia juga sangat sedih karena dia tidak mengetahui penyakit yang diderita ibunya, padahal selama ini dia tinggal serumah dengan ibunya.

Waktu terus berlalu, hingga Gavrein pun memutuskan untuk membawa kedua putrinya itu pulang karena mereka sudah terlalu lama berada di sana.

"Sudah, sudah, relakan Mommy sayang, Mommy pasti gak seneng liat kalian terus bersedih."

"Ayo kita pulang, kita harus beresin barang-barang Mommy," ucapnya lagi lalu membantu kedua putrinya berdiri. Keduanya terlihat enggan untuk meninggalkan makam Mommynya, walau akhirnya mereka pun memutuskan untuk pulang.

"Mah, maafin Gea karena gak perhatiin mama selama ini. Semoga mama tenang di sana. Tunggu Gea, ya? Gea pasti bakalan nyusul mama suatu hari nanti, " batinnya sambil menatap makam ibunya yang perlahan-lahan mulai menjauh.

***

Saat ini mereka sudah kembali ke rumah yang selama ini ditempati Merryana. Gea dan Lea menyusuri rumah itu, sementara Gavrein membereskan barang-barang peninggalan mantan istrinya itu.

Gea senang sekaligus sedih saat datang kembali ke sini. Dia kembali terkenang kenangan dulu bersama mamanya. Walaupun dulu mamanya sering memukulinya, tapi dia mengerti sekarang kalau wanita itu melakukannya agar gadis itu tak begitu merasa kehilangan saat dia sudah pergi.

Dalam dua tahun ini, Gea telah mendapatkan kembali semua ingatannya. Dia tak menyangka dulu dia pernah memiliki kenangan yang begitu indah sekaligus menyedihkan di tempat ini.

Dia sedikit teringat akan lelaki yang dulu menjadi pujaan hatinya. Bagaimana kabarnya? Apakah lelaki itu masih sama? Masih ingatkah dia padanya? Ah, andaikan dulu dia tidak lupa ingatan dan tidak terkecoh dalam jebakan yang dibuat Salsha, mungkin mereka masih bersama saat ini. Ya, dia sudah tahu kalau kejadian yang lalu hanyalah jebakan gadis itu untuk membuat hubungannya dengan Ralvaro rusak. Dan ya, dia berhasil melakukannya.

Gea memutuskan untuk pergi ke kamar yang dulu dia tempati, sedangkan Lea sudah kembali lebih dahulu ke bawah. Dia tersenyum saat melihat keadaan kamarnya yang masih sama saat dia meninggalkan rumah ini dua tahun yang lalu. Anehnya, kamar itu tetap bersih. Apakah ibunya yang membersihkan kamar ini? Itu ... tidak mungkin bukan?

Ralgea Donde viven las historias. Descúbrelo ahora