Chapter 01 : Tasuku (1)

22 1 0
                                    

TASUKU.

-

-

-

-


"Apa kau bercanda? Kita bisa saja mendapat hadiah Nobel kalau begitu!" ah, kenapa aku begitu suka melihat si cantik ini marah-marah?

Hujan sedang turun diluar, dalam bentuk gerimis yang secara perlahan-lahan membasuh bumi, seakan-akan amat berhati-hati agar tidak melewatkan satupun noda yang menempel.


"Tenang saja, sayang..., dan bersabarlah untuk sementara, kita tidak akan jadi bodoh dengan berhati hati dan-hei-kita tidak mungkin mengujicoba serum itu pada manusia biasa tanpa tahu efek sampingnya,kan? Kau ingat kejadian dulu?"
Daina mengangguk lesu.

Duduk diatas pangkuanku, menatap gerimis yang turun dari jendela ruang duduk kami yang besar,

Benar, bahkan pengetahuanku saat inipun belum cukup untuk menyingkap rahasia obat itu sepenuhnya, tak apalah, menurutku aku hanya harus berusaha lagi.
"Iya,Tasuku benar..., eh, tapi kalau berhasil? Apa yang akan kau lakukan? Pasti tidak akan salah, ini firasatku!" katanya antusias "Tasuku jenius kan, jadi tidak mungkin salah! Dan lagi, mungkin kau akan mendapat banyak sekali uang." Ia berceloteh dengan wajah lucu, aku jadi semakin ingin tertawa melihatnya.

"Masalah uang tidak usah dipikirkan, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mencegah penularan Virus-nya dengan sempurna, kalau aku bisa menemukan obat yang bisa menetralkan infeksi secara total..." baru saja hendak kujelaskan, Daina sudah mencubit pipiku dengan gemas.
"Iyaaa tahu! Kau tidak usah menjelaskannya sepanjang itu, aku juga takkan mengerti, susah ya, ngomong sama seorang jenius! Setiap hari ceramah..."
"Habis kalau Boss-nya tidak dikasih tahu mana paham..." kucium bibirnya dengan lembut, lihat saja, akan kubalas berkali-kali lipat.
Daina meronta-ronta manja,berusaha melepaskan diri dariku, tapi agak ogah juga.
"Ih,Tasuku..." katanya terengah-engah kehabisan nafas, "Dengar dulu, kalau percobaanmu berhasil, kau bisa membebaskan lebih banyak penderitaan yang disebabkan oleh pengaruh virus itu, anak-anak yang dikarantina... orang tua juga... kakek nenek juga... semua oraaang..." Ia bicara dengan logat kekanak-kanakan seperti biasanya.

Mengalihkan pembicaraan! Cetusku kesal di dalam hati, agak sebal juga tidak dihiraukan begini, sambil merenggangkan pelukanku, kutatap mesra wajah kekasihku.

"Bahkan seluruh dunia," Aku menyambung kata-katanya,"Supaya tidak ada lagi penderitaan karena kehilangan orang-orang yang mereka sayangi..."
Bisa kulihat Daina tersenyum lembut saat mendengar jawabanku,

"Tuhan besertamu, Tasuku, dia yang maha kuasa akan mendengar mimpimu, kau akan mewujudkannya." Bisiknya dalam doa.

Ya,dan kau juga hadiah terindah yang pernah diberikan Tuhan padaku,batinku dalam hati,

"Tapi tetap saja,kita harus menunggu kak Ari datang membawa sampel penting dalam beberapa hari lagi, mudah-mudahan tidak ada masalah."
Daina mengangguk mengiyakan, kuciumi kening kekasihku, sesuatu yang menyenangkan berkumpul didadaku, seakan semua kenangan buruk yang selama ini selalu hadir dimimpiku hilang bersamanya.

Ini adalah tahun 2099, masa dimana seluruh Negara yang tersebar di Benua Asia berkumpul membentuk persekutuan, sebagai puncak dari ujung tombak kesepakatan, sebuah Negara baru didirikan, Negara Asia.
Beberapa Negara lain juga sepertinya berencana melakukan hal serupa dan ini bukannya tanpa sebab.
Alasan utama terjadinya penggabungan dan semacamnya adalah karena kami, para Umat Manusia, sedang berusaha keras menghimpun kekuatan besar, bersatu padu melawan penjajahan, saat ini dunia sedang berperang.
tapi bukannya berperang antar Negara memperebutkan tanah dan kekuasaan seperti yang biasa terjadi selama ini, kami berperang melawan kepunahan manusia.
Kejadiannya berawal ditahun 2003, hampir seratus tahun yang lalu.
Saat konflik antar Negara yang mengacu pada system energi Nuklir sedang berlangsung dibeberapa tempat diseluruh belahan dunia.

Saat itu, konflik antar Negara yang pecah di Timur tengah dan agresi militer yang ketat menandai titik balik sejarah yang menjadi pemicu terjadinya situasi gila ini, ketika Nuklir dianggap sebagai senjata yang menimbulkan dampak terlalu besar dan merugikan bagi kedua belah pihak, mereka mencoba menggantinya dengan sesuatu yang dirasa lebih efisien, Kemudian dimulailah eksperimen Noir 01, sebagai pengganti Nuklir digunakanlah senjata virus yang memungkinkan makhluk hidup memiliki kekuatan diatas manusia normal, tidak bisa mati, dan tidak merasakan sakit, dengan amat sangat yakin, mereka mendanai penelitian itu dan mencoba menciptakan sosok yang diyakini bakal memiliki kekuatan hampir seperti Tuhan.

Deathmaster -Chronicles- (Ver. ReMastered.)Where stories live. Discover now