uncovered truth vers 2

316 28 14
                                    


Woojin mengetuk pintu kamar jihoon perlahan setelah mendapat ijin kedua orang tua jihoon.



"Hoonie, ini aku.... "









....... 








Masih tak ada sahutan...









Woojin mencoba mengetuk lagi... Kali ini lebih keras.










Pintu terbuka menampakkan sosok elok yang hari itu tampak kuyu dan lelah.  Mendengus pelan tanpa sepatah kata jihoon berbalik namun tak menutup pintunya dan membiarkan woojin memasuki kamarnya.






Seminggu sudah woojin dan jihoon tak bertegur sapa semenjak kejadian itu. Terbukanya fakta yang mengguncang siapapun yang terlibat didalamnya termasuk mama woojin yang sempat jatuh sakit setelahnya.


Woojin mengamati kamar jihoon, sesuatu disadarinya setelah sekian lama. Bahkan sejak ia bertunangan dengan jihoon ia justru tak pernah lagi menjejakkan kaki dikamar ini, terakhir ketika ia pulang wajib militer beberapa tahun lalu karena bersembunyi dari buruan sang papa untuk melanjutkan kuliahnya ke jerman namun ditolaknya.




Jihoon telah mengubah banyak penataan interiornya, selain wanita itu kini  semakin dewasa dan memiliki selera fashion yang diperhitungkan dikalangan pecinta produk fashion dan accesoris, bahkan dia  kini memiliki beberapa cabang butik dan salon besar di Seoul dan kerap kali menjadi tamu VIP di acara-acara penting fashionist.

"Aku biasanya sangat menyukai suara langkah kakimu memasuki kamarku... " Lirih jihoon duduk di sofa yang terletak di sudut kamarnya.tatapannya datar dan kosong. Woojinpun duduk disamping gadis itu.


"Itu beberapa tahun lalu..." Gumam lanjut wanita berhidung mancung itu.



"... Aku rindu mendengar suaramu tapi aku tak tahu apa kau masih sudi berbicara padaku... Kau pasti masih marah padaku,semua orang marah padaku"


"Aku memang marah padamu, apa aku salah?? Tak berbicara denganmu selama beberapa waktu justru membuatku lebih nyaman daripada melihat wajahmu yang menjengkelkan itu... "Cibir jihoon dengan nada kesal.



"Aku tahu...  Aku minta maaf... " Tunduk woojin.


"Woojin a,Apa kau percaya waktu akan menyembuhkan semuanya? "


"Heung... "



"Aku akui juga merindukanmu woojinie... Tapi aku harus bagaimana, tak mungkin aku dapat berpura-pura tegar dengan semua kejadian ini... Aku kira tak akan sesakit ini...."

" Mianhae jihoona... "

"Aku juga minta maaf woojinie... " Ungkap jihoon dengan lesu.

"Untuk apa ? "

"Tidak apa-apa.... " Lidah jihoon kelu untuk membawa hubungan rahasianya dengan seongwoo dalam percakapan itu. Jadi siapa yang jahat sebenarnya?? Jihoon mendengus resah.

"Woojinie dengar... Bukanlah selesainya hubungan kita yang membuatku seperti ini...  Aku juga tidak tahu ingin apa saat ini...  Aku ingin keluar dari memikirkan masalah ini.. Aku lelah woojin... "

Aku ingin bersamamu...
Tapi menatapmu saja menyakitiku
Aku ingin pergi jauh.... 
Tapi aku tak mampu melakukannya...
Itu hal yang percuma... Karena aku tahu kau akan berada dimanapun aku pergi... 
Bahkan berpura-pura pun semua tak ada gunanya diantara kita...
Sia-sia karena hatiku selalu akan mencarimu...

2park Random StoriesWhere stories live. Discover now