36. Responsibility

6.2K 682 51
                                    

Namjoon memerhatikan Seokjin dari dekat pintu kamar. Dilihatnya Seokjin yang sedang membelai rambut Soobin di pangkuannya. Disekitarnya ada Yoongi yang sedang menggendong Yeonjun, Hoseok, Jungkook dan Jimin. Semuanya menyambut Seokjin dengan suka cita. Perlahan Namjoon tersenyum.

Tiba-tiba bahu Namjoon ditepuk cukup keras hingga ia pun menoleh. Dilihatnya Taehyung yang berdiri di sebelahnya seraya melihat ke arah Seokjin.

"Akhirnya kau berhasil, Namjoon."

Namjoon hanya mengangguk pelan. Matanya kembali fokus pada Seokjin yang sedang tertawa karena lelucon yang dilontarkan Yoongi. Namjoon pun jadi ikut tersenyum karenanya.

"Kau punya banyak tugas, Namjoon."

Namjoon menoleh pada Taehyung yang balas menatapnya dengan serius. Namjoon mengangguk.

"Ya, aku sangat punya banyak tugas."

"Aku senang kau sadar akan hal itu."

"Tentu saja. Aku akan berjuang sekeras mungkin untuk kebahagiaan keluarga kecilku."

"Aku percaya padamu."

Namjoon tersenyum pada Taehyung yang balas tersenyum bangga padanya. Taehyung menepuk punggung Namjoon dua kali sebelum ia hendak pergi menghampiri Seokjin.

"Oh, kau juga punya banyak tugas, Taehyung."

Taehyung yang baru saja hendak melangkah itu langsung menoleh ke belakang, menatap Namjoon tak mengerti.

"Apa itu?"

"Berikan kepastian pada adikku."

Taehyung sontak menahan napas. Namjoon terkekeh pelan dan membuat gerakan menembak pada Taehyung.

"Tatapanmu kepada adikku sungguh berbeda, begitu pula sebaliknya. Aku tahu sesuatu terjadi pada kalian berdua. Senang berkencan ke taman bermain bersamanya dan Soobin malam itu, hm? Wah, kau harus memberikan hadiah untuk Soobin nanti."

Taehyung seketika mematung. Namjoon tertawa dan menepuk bahu Taehyung yang masih diam tak bergerak.

"Kau juga banyak tugas!"

-

Namjoon melambaikan tangan pada semuanya yang hendak pulang. Setelah semua berpamitan, Namjoon menutup pintu kamar Seokjin dan berbalik. Dilihatnya Seokjin yang sedang membelai lembut rambut Soobin yang tertidur di pangkuannya. Seketika hati Namjoon menghangat. Ia menghampiri Seokjin dan Seokjin pun menengadah. Seokjin memejamkan mata seraya tersenyum lembut ketika Namjoon mendaratkan bibirnya di kening Seokjin.

"Soobin kita pindahkan saja?"

"Tidak usah, biarkan ia tidur di pangkuanku."

"Kau tidak apa-apa?"

"Tenang saja, aku tidak apa-apa. Lagi pula aku rindu padanya."

Namjoon menarik sebuah kursi dan duduk di samping Seokjin yang terus membelai rambut Soobin. Namjoon pun tak tahan melihatnya dan ia pun mengecup kepala Soobin. Seokjin terkikik geli ketika Soobin menggeram pelan. Namjoon tersenyum dan meraih tangan kanan Seokjin.

"Bagaimana keadaanmu sekarang, hm? Apa ada yang sakit?"

Seokjin menyandarkan kepalanya ke bantal di belakang seraya menatap Namjoon dalam. Ia tersenyum lembut dan menggelengkan kepalanya.

"Kau lapar? Mau makan?"

"Aku tidak lapar."

"Bagaimana bisa? Kau tidak makan selama satu bulan, Seokjin."

Seokjin tertawa pelan dan mengangguk. Lagi pula, ia tak bisa membantah Namjoon.

"Baiklah, aku lapar. Tapi aku makan nanti saja. Aku ingin kita makan bertiga dengan Soobin."

The BetWhere stories live. Discover now