XXVII. Shallow Heart

18.9K 2.2K 136
                                    

Dante mengenakan jaket kulitnya lalu menghela napas panjang saat seorang penjaga membuka pintu gerbang tahanan. 

"Lama tidak bertemu denganmu, Dante." Penjaga itu menundukkan kepalanya sedikit menyapa Dante yang melewatinya.

"Aku berharap tidak perlu memasuki tempat terkutuk ini lagi." Dante menepuk pundak penjaga itu lalu bersiul nyaring saat melihat Ferro yang bersandar di depan mobil. "Aku tidak menyangka kau sendiri yang akan menjemputku."

"Pakai ini," Ferro melemparkan sebuah topi hitam kepada Dante yang ditangkap pria itu dengan mudah lalu masuk ke dalam mobil. "Kita akan ke pemakaman."

"Siapa lagi yang kau singkirkan selama aku mendekam di dalam penjara karena gadis kecil itu, Ferro?"

Ferro mengabaikan pertanyaan Dante, membuat pria itu tidak menanyakan apa pun lagi hingga mereka tiba di gereja.

Seorang penjaga yang melihat keduanya mendekat membuka pintu gereja lalu membiarkan keduanya masuk dan duduk di deretan paling belakang gereja.

Dante menguap lebar-lebar saat pastor memberikan petuahnya tentang hidup dan mati sementara Ferro memperhatikan dengan khidmat. Saat pastor selesai mengucapkan petuahnya, satu per satu anggota Outfit menghampiri peti mati lalu meletakkan sebatang bunga mawar putih di atas jenasahnya.

Ferro Belucci menjadi anggota keluarga paling terakhir yang mengantarkan kepergian sosok di dalam peti itu. Ferro tertawa kecil saat melihat wajah  sebelum tangannya menarik turun tutup peti.

"Kau! Apa yang kau lakukan di sini?!" Jimmy Verme Belucci menghampiri Ferro lalu memaki pria itu.

"Apa kau tidak menyadari nasibmu juga berada di tanganku, Verme?" Jimmy membungkam mulutnya saat melihat para penjaga yang berada di sekitar Ferro menatapnya, siap mengeluarkan pistolnya dan melukai pria itu seketika bila Jimmy menyentuh Ferro sedikit saja.

"Ini semua karena ulah wanita jalang itu!" Meski Jimmy menghentikan langkahnya, tidak berarti pria itu dengan suka rela akan melupakan amarahnya begitu saja. "Apa kau tidak akan membunuhnya juga setelah menjual segala informasi Outfit ke kepolisian?!"

Ferro berjalan mendekati Jimmy lalu tersenyum kecil saat melihat sepupunya itu tanpa sadar bergerak mundur menjauhinya. "Jimmy, kematian ayahmu. Kematian Benicio ... tidakkah kau belajar dari mereka?" Ferro berjalan mendekati Jimmy lagi lalu merapikan kerah kemeja yang pria itu kenakan. "Aku masih Don nya, Verme. Aku sendiri yang akan menentukan hukuman apa yang pas untuk istriku."

***

Dante mengikuti Ferro yang berjalan menjauh dari pemakaman, pria itu mengeluarkan sebatang rokok, menyalakannya lalu mengembuskannya sembari melihat iringan pelayat yang mengikuti peti mati dari kejauhan.

"Aku tidak mengerti apa yang ada di otakmu sekarang." Dante mengikuti gerakan Ferro, ia juga turut mengeluarakan rokoknya kemudian menyalakannya. "Apa yang terjadi saat kepolisian datang? Kau membiarkan mereka masuk, menangkapmu, membawa Cara dan Christopher ... apa yang terjadi sebenarnya?"

"Tidak biasanya kau mempertanyakanku, Dante. Apa penjara membuatmu seperti ini? Mungkin sesekali kau harus mendekam lebih lama di sana." Ferro mendengkus kasar.

"Apa kau membunuhnya?"

"Siapa?"

"Pamanmu itu, Bobby Belucci. Apa kau yang membunuhnya?" Dante melihat iring-iringan pemakaman yang membawa jenasah Bobby Belucci, ia hanya melihat jenasah itu sekilas, ia tidak tahu apa penyebab pria itu mati.

"Tidak. Bukan aku yang membunuhnya."

"Kalau begitu, Bratva?" Dante bertanya kembali.

"Tidak, bukan Bratva juga." Ferro menjatuhkan rokoknya lalu menginjaknya dengan sepatunya.

Vendetta | ✓Where stories live. Discover now