"Untukmu sang bumantara dunia,
Aku butuh selaksa keberanian untuk melawan lokawigna. Aku butuh seribu atma untuk menebas lara.
Tapi nyatanya semua itu belum cukup mampu untuk melawan semua.
Hingga akhirnya datanglah sosok bagaskara yang mengusir temaram untuk digantikan dengan pinarnya.
Terima kasih telah membantuku untuk melawan lokawigna dan menebas lara juga membantuku merasakan bahagia.
Terima kasih juga pada nabastala, karena rintikanmu aku dipertemukan dengan laki-laki pecinta aksara."
Rintik Kata, 2020
YOU ARE READING
Prosa Rasa
PoetryBercerita tentang luka yang sederhana saja. Tentang cerita dunia yang suka datang tiba-tiba dan tentang rasa yang suka meninggalkan luka. Dari gadis sederhana, yang suka dengan kata dan dia. Rintik Kata #Catatan usang tahun 2020