Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota"

24.5K 926 23
                                    

Angin masuk menembus ventilasi kamar, aku terbangun..ternyata sudah pagi dan terlalu bangun kesiangan untuk seorang ibu 3 anak yang baru bangun padahal sudah jam 7.. duh, aku menghela nafas mengapa anak-anak tidak membangunkanku..padahal ini hari senin, hari sibuk sekeluarga.. aku segera terperanjat dari kasur tidur yang kini sudah tak terasa nyaman lagi semenjak kepergian suamiku, seorang pria yang kukira hebat, meninggalkanku meninggalkan anak-anak, demi wanita cantik atau demi wanita yang kini ku anggap lebih mengerikan dari monster.

Aku melangkahkan kakiku segera mencari anak-anak dan tak lama kulihat mereka sedang bekerja sama bahu membahu menyiapkan sarapan untuk kami semua. kulihat Angga jagoan ku yang berusia 14 tahun memimpin adik-adiknya menyiapkan semuanya, Arsita dan Bella terlihat seperti ibu rumah tangga membantu kakanya.

"Kenapa kalian tidak bangunkan ibu?." tanyaku masih setengah ngantuk.
"Halo ibu..ayo sarapan." ajak Bella si bungsu yang masih berusia 5 tahun dia segera menarik tanganku dengan tangan mungilnya.
oh iya, maaf sekali bukan takabur, bella bukanlah bungsuku..ada buah hati yang masih asyik bobo didalam rahimku, Hari perkiraan lahirnya 1 bulan lebih 1 minggu lagi sampai dia lahir barulah resmi menggantikan posisi bella  malaikat kecilku sebagai anak bungsu.

akupun duduk bersama anak-anakku dan siap menyantap sarapan buatan mereka, ada nasi goreng, telur mata sapi dan kerupuk, aku tersenyum..aku tahu betul mereka mengerti keadaanku yang sedang jatuh terpuruk dan berusaha menguatkanku, meski kurayu mereka untuk tak membenci ayahnya namun tetap saja mereka sudah tak pernah mau mendengarkan kabar ataupun cerita lagi tentang ayahnya.

ting nong...
tiba tiba aku mendengar nada dering panggilan whatsapp, ternyata suamiku menghubungiku.
"Hallo..Assalamualaikum." sapaku.
"Sar..nanti seminggu setelah persalinan kamu langsung kita proses ya perceraiannya, soalnya saya mau lamar Dia dalam waktu dekat di luar negeri. 1 minggu cukup kan masa pemulihan kamu, waktu bella lahir, 3 hari setelah melahirkan kamu udah bisa jalan normal udah sehat.." Ucap suamiku, bagai petir menyambar diatas kepalaku, rasanya mau pecah kepalaku mendengar kata-katanya, dia tak menjawab salamku langsung nyerocos ngomong seenak jidatnya..tapi tak apa, inilah yang membuatku semakin tegar menghadapi persidangan cerai nanti walau saat ini memang belum kuat menerima kenyataannya.
"Oke Ar.." jawabku singkat dan langsung menutup panggilannya, pria bernama Arfa itu sudah menikahiku selama 15 tahun dan berubah menjadi orang lain dalam 1 malam setelah mengenal karyawan baru di kantornya "Riska" namanya.

"Bu ayo dimakan." ajak Arsita anak gadisku yang berusia 12 tahun.
"Oke..yuk baca doa dipimpin ka angga.." jawabku, mereka pun kegirangan setelah berdoa kami pun sarapan bersama.

Setelah semua rapi, waktu menunjukan pukul 7 lewat 45, anak-anak sudah kesiangan berangkat sekolah tapi mereka bilang hari ini bebas, guru-guru masih persiapan pesta kenaikan kelas di sekolah jadi tidak terlalu terburu-buru, setelah aku selesai shalat duha aku segera mengantar mereka ke sekolahnya masing-masing.

waktu menunjukan pukul 8 lewat 30, aku sudah mengantar mereka semua dengan mobil yang ku setir sendiri.
tak bisa kubayangkan jika tidak ada mobil sendiri pasti hari-hariku sangat repot.

setelah mengantar anak-anak, aku segera menuju kantorku.

Ijinkan aku bersamamu di "5 Kota" Where stories live. Discover now