Part 23✔

1.8K 90 15
                                    

Pagi ini, Renata menyusuri koridor WHS dengan hati yang berbunga. Dengan membawa sebuah paper bag, didalamnya ada tempat makan yang berisi nasi goreng. Ia memang sengaja belajar memasak melalui youtube agar bisa membuat nasi goreng untuk Dean. Ya, special hanya untuk Dean

Di koridor, ia bertemu dengan Dara. Dara yang sedang berjalan santai pun terkejut saat Renata berjalan disampingnya

"Ngagetin aja lo Ta! Tau-tau muncul" gerutu Dara yang terkejut akan kehadiran Renata, namun hanya disambut kekehan ringan oleh Renata

"Apaan tuh yang lo bawa? Buat gue ya?" Ujar Dara dengan begitu percaya diri saat melihat sebuah paper bag yang dibawa Renata

"Bukan, ini buat Dean. Sebagai ucapan terimakasih" ucap Renata dengan mata berbinar menatap paper bag tersebut

"Terimakasih??" Tanya Dara bingung

"Iya. Terimakasih karena Dean udah pernah nolongin aku dan juga terimakasih karena kemaren udah ngajarin aku main basket" jawab Renata panjang lebar dengan mata menerawang jauh

"Tapi Ta, gue kan udah pernah bilang. Jangan lo sekali-kali deket sama Dean, lo nggak tau kalo Dean itu-" belum saja Dara menyelesaikan ucapannya, Renata terlebih dulu memotongnya

"Apa yang aku nggak tau Dar, aku tau semuanya. Dan aku mutusin buat mengejar cintaku dan kamu tau, cintaku itu Dean" sela Renata dengan menatap tepat di mata Dara, seolah-olah menunjukkan keteguhan hatinya

"Ta!" Sentak Dara pada Renata

"Kenapa Dar? Apakah aku salah memperjuangkan cintaku? Aku mohon Dar, kalo kamu nggak mau bantu, tolong biarkan aku berjuang sendiri" setelah berkata demikian, Renata pergi meninggalkan Dara yang masih terpaku ditempatnya

'Karena cinta lo itu salah Ta! Lo mencintai orang yang udah milik seseorang, yang bahkan menurut gue sempurna, Keyra' batin Dara miris melihat tekad Renata

♡♡♡♡

Kring.. kring..

Akhirnya bel istirahat berbunyi, pelajaran pun diakhiri sementara. Murid-murid WHS pun lantas bergegas menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sejak tadi terus berbunyi, termasuk dengan Dean dkk

"Nev, pesen sono" titah Arsen saat mereka sudah mendapat tempat

"Lo kira gue babu lo" bantah Nevan ngegas

"Yaelah,, minta tolong. Lo juga makan kan" rayu Sean namun Nevan masih diam tak berkutik

"Buruan!" Kini Brandon yang bersuara dengan nada dingin

"Hayoloh Nev,, beruang kutub udah marah. Lo sih" ujar Sean menakut-nakuti Nevan

"Ish,, adek nggak bisa diginiin bwang" ujar Nevan sebelum akhirnya pergi memesan makanan

"Kenapa lo Bran?" Tanya Dean yang menyadari wajah kusut Brandon

"Marah" jawab Brandon singkat

"Apa? Siapa? Kapan? Dimana? Gimana? Kok bisa? Terus gimana?" Tanya Sean beruntun

Plak..

Sebuah gamparan sepatu berhasil melukis warna kemerahan di pipi wajah pas-pasan Sean, dan sang pelaku tak lain adalah Arsen

"Anjir lo Sen" umpat Sean tak terima

"Bego lo, tanya tuh satu-satu. Lo tanya udah kaya kereta, sekalian aja 5W+1H" balas Arsen sengit

"Dean, sakit" rengek Sean pada Dean, sepupunya

"Jijik anjir" balas Dean pedas

Relationship [COMPLETED]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora