Chapter 2

10.8K 84 0
                                    

"Hallo Sondra." Juan tersenyum manis. "Ternyata takdir mempertemukan kita kembali."

Sondra masih terguncang. Tidak tahu apa yang harus dikatakan pada Juan. Dia benar-benar enggan untuk bertemu Juan kembali.

"Baiklah. Karena kau kesini untuk bekerja dan bukan untuk bersenang-senang," Juan mengedipkan matanya pada Sondra. "Maka bergegaslah duduk dimejamu yang sudah kusediakan." Dagunya menunjuk pada sebuah meja diujung ruangan, jauh dari meja kayu besar milik Juan.

"Aku bahkan belum menandatangani kontrak kerja denganmu. Aku bisa membatalkan kerjaan ini kapan saja." Sondra berbicara dengan berani. Seolah menantang perintah Juan yang sudah jelas mempekerjakan dia di perusahaan ini.

"Keluarlah kalau begitu." Juan tersenyum sinis sekarang. Beda dengan senyumnya yang pertama kali.

"Namun kupastikan, dimanapun kau berada aku akan menghancurkan empat itu." lanjut Juan."Aku benci penolakan. Aku takkan berlaku baik padamu hanya karena kita saling mengenal sau sama lain!" raut muka Juan berubah. Datar dan tanpa perasaan. "Sekarang kau bisa mengujiku dan keluar dari ruangan ini atau menuruti perinahku dan bekerja disini dengan tenang."

"Kau sengaja ya menipuku dengan emailmu itu?" Sondra merasa terjebak.

"HAHAHAHAHAHA." Juan berkelakar. "Kau sendiri yang mengirimkan emailmu pada salah satu anak perusahaanku." Juan merasa kasihan melihat mimik Sondra yang tanpa petunjuk. "Beberapa minggu lalu kau mengirimkannya. Ingat ?"

Sondra menghela nafas kencang. Merasa bodoh untuk kedua kalinya didepan Juan. Kenapa selalu mampu membuat Sondra seperti pecundang?

"Sekarang cepat bekerja. Aku tidak ada waktu untuk menjelaskan ini itu yang tidak pentting padamu." Juan memeriksa beberapa berkas dimejanya. "Dan kau lembur hari ini."

**********

Juan diam-diam mengamati Sondra yang duduk dipojok ruangannya. Ia tak pernah menyangka bisa melihat perempuan itu kembali. Setelah sekian tahun tak pernah bertemu, kini ia mampu menghandirkan Sondra dalam ruangan yang sama dengannya. Secercah senyum kecil muncul diwajah Juan.

"Aku takkan pernah melepaskanmu Sondra sebelum dendamku padamu terbayar tuntas." gumam Juan dalam keheningan diantara mereka berdua.

"Ya ?" Sondra menjawab. Sepertinya ia mendengar kata-kata yang bergumul tidak jelas itu. "Kau bicara padaku Juan ?" tanyanya lugu.

"Panggil aku Mr. Chale mulai sekarang. Namaku Dante Chale didalam perusahaan ini."

"What ? tapi semua orang tahu namamu Juan Alfonso ? Apa pegawaimu sebodoh itu hingga tidak bisa mengenali muka bos mereka sendiri di tv ?"

"Mereka tidak pernah melihatku. Kecualiresepsionis yang tadi mengantarmu."

"Kenapa?"

"Haruskah aku mengenal bawahanku secara langsung ?" Juan berkata dengan dinginnya. "Kau harusnya sadar untuk apa kau kupekerjakan disini."

Sondra hanya bisa diam. Menggigit bagian dalam pipinya untuk menahan kekesalan pada pria yang angkuh itu. Tak menyangka Juan berkembang sebesar ini. Penyanyi dan pengusaha ? Apa-apaan hidupnya itu. Takdir benar-benar menjengkelkan.

"Pastikan kau tidak keceplosan memanggilku Juan atau salah ketik dalam dokumen dan menyebut nama Juan. Kalau sampai terjadi, aku benar-benar akan melakukan hal yang tidak menyenangkan padamu." ancam Juan.

Sondra merasa jengkel sekali pada Juan. Untuk apa dia harus repot-repot dengan nama pria itu. Konyol sangat konyol. Tapi dirinya tak bisa berbuat suatu apapun. Dia berhadapan dengan pemilik perusahaan tempat ia bekerja sekarang. Dan kalimat yang keluar dari mulut Sondra hanyalah ..

My Only SunshineWhere stories live. Discover now