BAB 29

5K 201 4
                                    

Note : ada versi lain dari cerita Gevan, bisa dicek di profile aku
.
.

Gevan merapikan bukunya, lalu memasukannya kedalam tasnya. Dirinya baru saja menyelesaikan Jam tambahan disekolahnya.

Gevan sengaja menolak ajakan Alvan untuk bermain ps dirumahnya, karena setelah ini Gevan ada les.

Gevan sebenarnya malas untuk mengikuti bimbel itu. Karena Mama Gevan sudah terlanjur mendaftarkan Gevan di suatu tempat bimbel, mau tak mau Gevan harus pulang lebih Lama, atau sekitar sehabis isya.

" belum pulang? " tanya Gevan melihat Vania duduk di kursi teras kelasnya.

" belum, nanti " ucap Vania mendongak melihat Gevan.

" pulang sekarang aja, aku anterin. " ucap Gevan.

" aku? Tumben, biasanya juga lo-gue " ucap Vania.

" gak boleh? " - tanya Gevan.

" ya gapapa. Tapi Kak Gevan duluan aja, aku nunggu Lisa. " ucap Vania menolak dengan menggunakan aku-kamu.

drtt..

Ponsel Gevan bergetar, dan sekilas membaca notif dari pesan yang masuk.

.
Temui aku ditaman kota.
.

" yakin ga mau bareng? " ucap Gevan.

" iya " ucap Vania.

" oke, baliknya hati hati " ucap Gevan lalu meninggalkan Vania.

...

Gevan menuju taman kota, dan membolos les beralaskan ada kerja kelompok.

Gevan sebenarnya sudah bosan berurusan dengan orang itu, ya bagaimana lagi, jika tidak menuruti nya 'dia' pasti mengancam akan menyelakai dirinya sendiri bahkan bunuh diri.

Gevan juga sudah pernah bilang, Gevan tak akan pernah berurusan dengannya, dan tidak lagi peduli dengan ancamannya.

Namun keesokan harinya, orang itu mengirimkan foto pada Gevan, yang berisi tentang 'dia' menyayat tangannya dengan pisau dan mengukir nama 'Gevan'

Gevan melihat orang yang dicarinya duduk dikursi dengan baju berwana hijau dan celana training.

" akhirnya kamu datang juga " - sambut orang itu, senang melihat Gevan hadir didepan matanya.

" ada apa? Gue cuma punya waktu 10 menit dari sekarang, jadi gunain waktu ngobrol lo sama gue. " ucap Gevan dengan wajah sinisnya yang menandakan dirinya enggan mengobrol bahkan bertemu wanita yang didepannya ini.

" Gevan maafin aku plis "

" udah gue maafin " ucap Gevan.

" aku mau kita kayak dulu? Emang kamu gak kasihan sama aku? Aku punya penyakit anemia, dan aku selalu kepikiran kamu, aku gak naik kelas 3 kali karena kepikiran kamu terus. " ucap perempuan itu bermohon mohon.

" gue udah ada wanita spesial, gue gak mau bikin wanita gue nangis. Jadi lo, gue mohon jauhin gue ya. " ucap Gevan.

" maafin aku karena aku dulu pernah selingkuhin kamu, aku nyesel Gev "

" selingkuh? Kayaknya bukan deh. Kan dulu gue sama lo ga ada ikatan apa apa " ucap Gevan tersenyum miris diakhir dirinya mengucapkan kata kata itu.

" aku mau kita sekarang pacaran Gev, jadiin aku selingkuhan gak apa apa. Yang penting bisa sama kamu "

" udah gila ya? " ucap Gevan.

" waktu lo ngobrol sama gue udah habis ya, kan gue bilang, gunakan waktu sebaik baiknya. Lo malah gunain 80% nya buat nangis nangis gak jelas " ucap Gevan meninggaljam orang itu.

GeVania [END]Where stories live. Discover now